Part 4

300 34 6
                                    

"Vin fokus Vin", ucap Koh Sinyo pada Kevin sambil menepuk ringan punggung partnernya itu dengan raket.

"Iyaa Koh, sorry sorry", balas Kevin sambil mencoba menata ulang konsentrasinya.

Saat ini Kevin dan Marcus tengah melakukan sparing dengan senior mereka, Ahsan/Hendra. Meskipun hanya terhitung latihan, kedua pasangan tetap harus serius layaknya turnamen sungguhan.

Pada pertandingan sparing kali ini, set 1 dimenangkan oleh Kevin dan Marcus. Namun keadaan berbalik di set kedua, pasangan yang dijuluki the minions ini justru banyak kehilangan poin. Poin mereka tertinggal cukup jauh dari seniornya, 16:9 untuk keunggulan Ahsan/Hendra.

"Lo gakpapa Vin?", tanya Marcus khawatir. Sedari tadi ia memperhatikan gerak-gerik partnernya yang langkahnya terlihat melambat dalam mengejar bola. Kevin juga terlihat sedikit pucat.

"Capek dikit Koh, gakpapa"

"Yakin lo? Muka lo keliatan pucat gitu Vin"

"Yakin Koh, udah gakpapa. Tanggung, dikit lagi selesai"

Mereka pun tetap melanjutkan permainan. Hingga akhirnya set 2 dimenangkan oleh Ahsan/Hendra. Set ketiga berjalan dengan cepat. Kevin dan Marcus berhasil menang atas seniornya dengan skor tipis, 21:19.

Latihan pun telah usai. Setelah mendapat sedikit evaluasi dari Koh Herry, akhirnya mereka diperbolehkan untuk pulang.

Kevin melangkahkan kakinya dengan gontai menuju parkiran. Entah mengapa kali ini tubuhnya lemas dan langkah kakinya terasa berat.

"Gue kecapekan deh ini kayaknya", batin Kevin sambil memijat pelan pangkal hidungnya. Ia pun segera melajukan mobilnya meninggalkan area pelatnas agar bisa segera sampai rumah dan istirahat.

Tak butuh waktu lama bagi Kevin untuk mencapai kediamannya. Kevin memasuki rumahnya setelah memarkirkan mobilnya di garasi. Begitu tiba di ruang tengah, mendadak pandangan Kevin mengabur saat ia merasakan sakit yang teramat sangat di kepalanya.

"Arghhh!"

Kevin mencoba berpegangan pada benda apapun di sekitarnya untuk menopang berat tubuhnya agar tidak jatuh ke lantai. Perlahan, kakinya melangkah menuju sofa untuk membaringkan tubuhnya yang sudah tidak sanggup berdiri. Tak berselang lama, pandangan matanya menggelap dan sedetik kemudian ia tak sadarkan diri.

***

Layaknya mahasiswi tingkat satu pada umumnya, Rana memasang standar tinggi untuk dirinya dalam menjalani masa perkuliahan. Jadi anak "ambis" kalau kata mahasiswa jaman sekarang. Ia ingin lulus dengan gelar cumlaude dan juga aktif berorganisasi. Rana memulai karir organisasi pertamanya di kampus dengan mengikuti program magang yang diadakan BEM Fakultasnya.

Seperti saat ini, Rana tengah menunggu acara welcome party magang BEM fakultas yang akan diadakan pukul setengah 7 malam. Tidak lupa, ia mengabari Kevin agar pria itu tidak khawatir. Saat ini Rana tidak sendiri, ia bersama Dita sahabat barunya di Akuntasi 2021. Sambil menunggu acara WP dimulai, mereka berdua memilih untuk mengerjakan tugas.

"Ta, aku lebih suka gini deh. Ngerjain tugasnya di kampus biar pas di rumah nggak ada beban", ucap Rana sambil meregangkan badannya setelah cukup lama meghadap laptop.

"Setuju banget. Aku juga tim yang kalo udah di rumah males banget nugas kecuali deadline banget", balas Dita.


"Iyaa Ta. Nggak enak juga kan sama orang rumah. Kita udah seharian di kampus, terus di rumah masih disibukin sama tugas"

Closer || Kevin SanjayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang