3

182 12 0
                                    

Shinobu POV

Aku sedang berdiri di lorong mansion, aku sebenarnya ingin berbicara kepada nee sama, tapi aku masih ragu, baru saja aku ingin masuk ke ruangan ku aku melihat dari sudut mata ku perempuan berambut pendek sedang berdiri, aku kira itu orang asing karena di rumah ini tidak ada yang berambut pendek.

Saat aku melihat ternyata itu nee sama, dia.... Potong rambut?
Wajar juga, sekarang sedang musim panas, aku ingin menangis dan langsung memeluk nya sekarang, tapi aku ingat, aku dan nee sama itu agak canggung, aku memberanikan diri untuk berbicara.

"N-Nee sama"

Ah suaraku bergetar, mungkin ini karena nee sama sangat mirip dengan nee san, tapi, nee sama adalah nee sama dan nee san adalah nee san, mereka berdua berbeda.

"Ada apa shinobu?"

Nada nya yang datar, aku jadi merasa bersalah karna dulu aku dan nee sama pernah bertengkar hebat.

"Aku..... Ingin berbincang dengan mu, k-ku pikir setelah kematian nee san kita jarang berbicara...."

"Boleh, aku juga ada yang ingin di bicarakan dengan mu"

"Terima kasih nee sama, kita akan bicara sekarang atau nanti?"

"Kau ada misi?"

"Tidak ada"

"Baiklah, sekarang saja aku juga sedang luang, sebenarnya aku ingin berbicara soal ini dengan mu sejak lama, tapi mengingat kau seorang pilar, aku menunda terus"

NEE SAMA BERBICARA SEPANJANG ITU?!

"I-iya, ayo kita ke pohon sakura di belakang rumah"

"Ayo"

Skipp

Di sini aku sedang duduk di bawah pohon sakura dan nee sama yang berada di samping kanan ku.

"Nee sama" "shinobu"

"E-eh, nee sama duluan saja"

"Tak apa?"

"Iya....."

"Aku tidak tau ingin berbicara bagaimana dengan mu tapi, aku ingin minta maaf karena dulu aku terlalu egois sampai aku tak ingin berbicara kepada mu, aku selalu ingin minta maaf kepada mu tapi aku terlalu gengsi untuk minta maaf kepada mu setelah kejadian itu, tapi mulai sekarang aku tidak akan menuruti ego ku sendiri"

"Aku sebenarnya ada niatan untuk keluar dari kisatsuai"

"K-kenapa nee sama?"

"Ya aku pikir aku sudah tak bisa lagi berada di kisatsuai, mental ku yang lemah dan juga fisik ku yang cacat"

Aku merasakan mata ku memanas, nee sama cacat itu karena dulu dia melindungi kaa san dan tou san dari iblis yang membantai keluarga kami dulu.

Satu mata nya yang buta, dia juga mengidap penyakit yang tak terlalu parah.

"Tapi, aku urungkan itu semua, aku ingin membunuh iblis yang sudah membuat Kanae tiada dengan tangan ku sendiri, jadi tolong Shinobu jangan masukkan racun wisteria ke tubuh mu, aku tak ingin kehilangan satu satu nya anggota keluarga ku, aku mohon......"

"B-bagaimana nee sama tau?"

"Aku sering melihat kau meminum sesuatu, aku kira itu hanya minuman biasa tapi setelah ku lihat lihat itu adalah racun wisteria untuk membunuh iblis, aku tahu racun itu tak berpengaruh pada manusia, tapi aku ingin kau tidak meminum itu lagi, shinobu...."

"Nee sama"

Aku segera memeluk nya, dia menangis, mungkin aku juga salah, aku terlalu obsesi untuk membunuh iblis itu.

"Kumohon shinobu, ku mohon hiks......"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hai, ini book pertama ku jadi aku masih amatiran, semoga sukaa
⊂(・▽・⊂)

°Kanae twins⊰⊹ฺ°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang