Pada zaman dahulu ada sebuah keluarga ayam yang sederhana dan hidup bahagia di sebuah hutan lebat
Mereka hidup bahagia tanpa di ganggu oleh manusia, mereka hidup berdua saja anak ayam dan ibu ayam
Namun suatu hari ibu dari anak ayam itu di culik oleh sebuah Elang yang jahat.
"Wahai anak ayam, akan ku bawa ibumu" Sahut sang Elang
"Untuk apa kamu membawa ibuku" Jawab anak ayam dengan panik
Elang itu pun pergi membawa ibunya si anak ayam tersebut tanpa menjawab pertanyaan Si anak ayam itu
Anak ayam itu merasa sedih dan menangis, lalu semut itu menghampiri anak ayam yang sedang menangis
"Wahai ayam kecil, Ada apa?kenapa kamu menangis" Sahut si semut itu
"Ibu ku di bawa oleh Elang" Jawab si Anak ayam tersebut dengan sedih
"Wahai anak kecil, janganlah engkau menangis, karena tangisanmu itu tidak membuat Ibumu kembali kepada mu" Ujar si semut itu
"Lalu apa yang harus kulakukan" Ujar anak ayam
"Pergilah, carilah ibumu. Aku melihat Elang itu membawa seekor ayam. Mungkin saja itu ibumu. Pergi lah ke arah barat" Ujar sang semut
Anak ayan itu pun pergi meninggalkan semut kecil itu, Di perjalanan Anak ayam itu merasa sedih karena ditinggalkan oleh ibu tercintanya
Saat lagi berjalan anak ayam itu terhenti karena ia harus melewati sungai yang besar, Saat itu datanglah seekor burung yang sombong
"Wahai ayam kecil, apa yang kamu lakukan itu" Sahut burung itu
"Aku ingin menyebrangi sungai tersebut wahai burung" Jawab anak ayam tersebut
"Hahahaha, kamu adalah anak ayam tidak bisa terbang bagaimana caranya kamu bisa melewati sungai ini" Ujar si Burung itu dengan sombong.
Namun datanglah seekor ikan dari sungai itu dan berkata "Wahai burung, cobalah untuk berenang di sungai ini" Ujar ikan
"Akan kuterima tantangan mu itu" Jawab si burung
Burung itu bisa berenang dengan hebat di atas air, namun badai pun datang menerjang sang burung itu
Ikan itu tidak terbawa arus karena ikan ahli dalam berenang sedangkan anak ayam bersembunyi di bawah pohon dekat sungai
Namun Burung itu terbawa oleh arus air, Burung itu tidak bisa terbang karena bulu bulunya yang basah terkena air.
Akhirnya badai pun berhenti burung itu terdampar di sebuah pinggiran sungai, Ikan dan anak ayam segera menuju kesana
Ikan pun berkata "Wahai Burung kamu telah sombong terhadap binatang yang lemah, ini akibat dari kesombongan mu" Ujar sang ikan
"Aku minta maaf wahai ikan" Ujar sang burung sambil menangis
"Wahai anak ayam, jadikanlah ini pelajaran untuk mu, karena Sehebat-hebatnya hewan ia memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing" Ujar ikan itu
Anak ayam itu mengambil pelajaran dari kejadian tersebut dan meminta si ikan untuk mengantarkannya ke sebrang sungai
Akhirnya ikan mencari kayu untuk di gunakan anak ayam agar bisa menyeberangi sungai itu
Akhirnya anak ayam menaiki kayu itu dan di dorong oleh ikan tersebut
"Wahai ikan, aku sangat berterima kasih kepada mu karena telah membantu ku" Ujar sang anak ayam
"Wahai teman ku, tidak usah berterima kasih. Berhati hatilah di jalan" Ujar sang ikan kepada Anak ayam
Anak ayam itu langsung melanjutkan perjalanannya menuju arah barat. Anak ayam itu mempelajari dari kejadian kemarin bahwa setiap binatang memiliki kelebihan masing-masing
Anak ayam itu terus berjalan hingga waktu malam pun tiba, saat malam anak ayam itu melihat seekor ular yang lagi memakan Ayam di sekitaran sana
Ayam itu pun terkejut dan ingin berlari, namun anak ayam itu diketahui keberadaannya oleh ular tersebut
Sang ular sudah siap memakan anak ayam itu, anak ayam itu ketakutan namun seekor singa membantu anak ayam tersebut
"Ular, temanku. Jangan makan ini" Ujar Sang singa
"Kenapa kamu melarangnya?" Jawab ular itu dengan terheran heran
"Wahai ular, kamu tidak berhak memakan ini" Ujar singa tersebut
Ular itu tidak mendengarkan si singa itu dan memakan anak ayam itu, ular langsung memakan anak ayam namun setelah beberapa menit ular itu mengalami sakit perut
Ternyata yang ia makan itu adalah Cacing beracun, Sangking rakusnya si ular itu sampai sampai ular tersebut berkhayal bahwa yang ia lihat itu adalah ayam ternyata itu adalah cacing
Sang singa itu berkata kepada anak ayam "Inilah akibatnya tidak mendengarkan kata orang lain"
"Apa yang terjadi dengan dia" Ujar sang ayam
"Sangking rakusnya ular itu, ia tidak mendengarkan peringatan ku" Ujar sang singa
Singa itu telah memperingati si ular agar tidak memakan apa yang ia lihat itu.
Akhirnya anak ayam itu mendapatkan pelajaran yang sangat berharga bagi dirinya
Akhirnya anak ayam itu berjalan kembali hingga suatu saat ia melihat Seekor Elang yang membawa ibunya itu
"Heiii, Elang kemana ibuku" Sahut anak ayam
"Anak ayam, lihatlah kebawah" Ujar Elang itu
Akhirnya anak ayam tersebut melihat ibunya yang sedang menanam jagung
Ternyata Elang itu meminta agar ibu dari anak ayam itu menanam jagung untuknya
"Ibuu" Ujar anak ayam itu sambil terharu
"Anaku" Jawab ibu dari anak ayam itu
Elang tersebut tersenyum dan berkata "wahai anak ayam, kamu pasti telah melewati banyak pelajaran yang penting"
"Ya" Ujar anak ayam
____________________________________
Pelajaran yang bisa kita ambil dari kesombongan burung adalah:Jangan pernah sombong sampai merendahkan orang lain. Karena setiap manusia memiliki kehebatannya dalam berbagai bidang
Contohnya:Ikan pandai berenang tapi tidak bisa terbang tinggi, Burung pandai terbang namun tidak bisa berenang sepandai ikan.
Pelajaran yang bisa kita ambil dari ular yang rakus adalah: dengarkan lah kata orang lain, karena setiap kata dari orang lain ada yang terbaik untuk kita, apalagi kata dari orang tua
Pelajaran dari anak ayam. Janganlah kalian berprasangka Buruk terhadap orang lain karena prasangka kita tidak sesuai dengan apa yang kita lihat nantinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dongeng anak kecil
Cerita PendekKumpulan dongeng untuk anak kecil. cerita jenis Carpen 1 bab 1 cerita