Setalah kejadian di rooftop kala itu, entah kenapa Yeji merasa jika sekarang ia jadi lebih sering bertemu dengan Mark. Entah papasan di kantin, papasan di parkiran, matanya yang tidak sengaja melihat Mark, dan masih banyak lagi. Padahal, sebelum hal itu terjadi, Yeji hanya tau Mark Lee sebagai sosok yang tidak dikenalnya. Hanya sebatas tau nama saja.
Seperti hari ini yang tiba-tiba saja kelas olahraganya digabung dengan kelas olahraga Mark dengan alasan materi mereka sama dan lapangan, setengahnya akan dipakai untuk kelas lain. Mau tak mau Yeji harus melihat Mark lagi. Tapi aneh, laki-laki itu bahkan terlihat tidak gelisah sedikitpun seperti Yeji. Saat mereka tidak sengaja berpapasan pun Mark bertingkah seolah tidak pernah ada yang terjadi antara mereka. Bahkan ciuman itu tidak bisa Yeji lupakan dengan cepat.
"Cih. Gak inget apa pernah minta jadi yang kedua." Desis Yeji karena Mark kembali bertingkah sok kecakepan di depannya. Padahal Mark hanya lewat tapi Yeji sudah sensi setengah mati.
"Yeji!" Suara Jeno yang menggelegar membuat Yeji seketika mengetahui letak duduk pacarnya itu berada. Dengan cepat ia melambai ke arah Jeno dan laki-laki itu memberi isyarat agar Yeji cepat duduk disampingnya. Jangan tanya, beberapa siswa sudah julit karena keromantisan Yeji dan Jeno yang sudah terkenal satu sekolah.
Tapi ada satu, laki-laki yang menatap dalam diam melihat bagaimana Jeno mengusap rambut Yeji dan bagaimana Yeji tersenyum manis menatap Jeno. Iya, itu Mark.
Tak lama pak Siwon, guru Olahraga pagi itu datang. Dengan membawa bola basket yang akan jadi materi untuk mereka hari ini.
"Duh. Kenapa semua guru olahraga itu cakep." Ucap Lia lirih disamping Yeji.
"Tapi biasanya guru olahraga itu mesum." Timpal Haechan yang duduk di belakang Lia. Ucapan Lia disetujui Jeno.
"Emang iya?" Tanya Yuna dengan matanya yang membulat, diangguki Haechan.
"Daripada pak Siwon, tampang Haechan aja udah mesum gini." Cerocos Yeji yang langsung mendapat jitakan di kepalanya dari Haechan. Jeno, Lia dan Yuna tertawa karena duo berisik itu berantem lagi.
Setelah itu atensi mereka kembali ke tengah lapangan. Pak Siwon mempraktekkan beberapa gaya dalam bola basket yang bakal dipelajari semua murid hari ini.
"Oke, perwakilan dari kelas sepuluh, siapa yang mau maju?" Tanya pak Siwon begitu teorinya selesai dan kini saatnya para murid yang praktek.
"Jelas dong pak, kapten basket yang baru, Lee Jeno!" Teriak Haechan yang disambut tepukan riuh semua murid satu kelas, karena yang Haechan bilang itu benar, ada kapten basket baru yang duduk di kelas mereka dan itu Jeno. Jeno hanya tersenyum malu dengan matanya yang selalu membentuk bulan sabit.
Yeji menyemangati Jeno untuk segera maju ke depan. Dia bertepuk tangan heboh karena rasa bangganya yang bertubi-tubi menjadi kekasih Jeno.
"Oke. Kelas sebelas, apa kalian juga mau ajukan mantan kapten basket kalian?" Ucapan pak Siwon seolah menjadi tantangan buat kelas sebelas, karena sebelum Jeno, ada Lukas dari kelas sebelas yang menjadi kapten basket.
"Siap pak!" Itu suara besar Lukas, mantan kapten basket sebelum Jeno yang langsung mengundang banyak tawa. Semua orang tau kalau Lukas itu humoris dan setiap tingkahnya selalu bikin ketawa. Padahal Lukas itu ganteng, tapi suka malu-maluin diri sendiri.
Tapi Lukas tidak segera maju,
Ia malah melihat kebelakang dimana Mark yang duduk di belakangnya, menarik-narik ujung celana olahraganya pelan.
"Gue mau coba."
Mata Lukas melotot. Sahabatnya si kutub utara yang gak pernah main basket mendadak mau maju buat jadi kelinci pak Siwon? Ini harus diabadikan sebagai satu keajaiban SMA Bermuda tahun ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
STEREOTYPE [MK X YJ]
FanfictionStereotipe ; merupakan jalan pintas pemikiran yang dilakukan secara intuitif oleh manusia untuk menyederhanakan hal-hal yang kompleks dan membantu dalam pengambilan keputusan secara cepat