EPILOG

1.5K 121 13
                                    

Seoul, 2022

Jaemin dan Minjeong baru saja pulang setelah berkencan di cafe milik Yesung Super Junior, Mouse Rabbit. Cafe milik sunbae-nya ini memang cukup populer di kalangan idol. Banyak idol yang datang entah sekedar untuk bersantai sampai berkencan diam-diam di ruangan khusus yang berada di lantai bawah cafe yang Yesung sengaja buat untuk para koleganya. Sungguh, main vocal Super Junior ini sangat pengertian, yah.

Kini Jaemin dan Minjeong telah sampai di basement gedung dorm Aespa. Suasana basement dapat dibilang sepi karena waktu sudah menunjukkan hampir tengah malam. Mereka masih berdiam diri di mobil sambil menikmati cemilan McD yang tadi mereka beli via drive thru. Sebenarnya, Jaemin sudah kekenyangan karena makan cukup banyak saat di cafe Yesung. Namun, gadisnya ini mengeluh masih merasa lapar. Benar-benar, tubuh Minjeong yang kecil tidak sesuai dengan volume perutnya yang besar.

Hari ini kebetulan Yesung sendiri lah yang melayani mereka. Main vocal Super Junior itu sedang bereksperimen untuk membuat menu baru. Dan, ya, seperti yang kalian pikirkan, Yesung memberikan sampel menunya kepada Jaemin dan Minjeong. Mereka berdua menjadi kelinci percobaan Yesung hari ini.

"Huh, rasanya hari ini aku tidak ingin mengakhiri kencan denganmu. Pasti akan sulit sekali mencari waktu bagi kita untuk bertemu lagi." rengek Jaemin sambil menyandarkan kepalanya di pundak kiri Minjeong.

"Oppa, jangan merengek seperti bayi. Kau ini sudah besar." sungut Minjeong cuek yang masih asik dengan kentang goreng big size miliknya.

Jaemin cemberut. Dapat ia lihat Minjeong daritadi hanya fokus pada makanan dibandingkan dirinya. Minjeong sebenarnya sadar bahwa Jaemin sedang merajuk, tapi ia tidak ingin menanggapi karena nanti malah ia sendiri yang malah tidak ingin lepas dari Jaemin, dan berakhir dimarahi oleh manager karena mereka berdua sama-sama terlambat pulang ke dorm. Huh, menyebalkan.

"Kita masih bisa video call, oppa. Teknologi komunikasi sudah canggih. Huh, ternyata nama boygroup-mu saja yang keren karena ada unsur techno-nya, tapi kelakuan salah satu membernya masih gagap teknologi." ejek Minjeong dengan wajah datar membuat pria di sebelahnya mengomel.

"Ya! Kim Minjeong! Itu tidak ada hubungannya dengan nama grup-ku."

"Terserah."

Beginilah mereka saat bertemu. Ada saja hal yang diributkan dan diargumentasikan, walau sebenarnya sama sekali tidak penting. Tapi hal tersebut justru membuat Minjeong dan Jaemin malah makin menempel dan tidak bisa dipisahkan. Mereka mungkin bertengkar karena hal sepele di saat ini, tapi tidak lama setelah itu mereka akan tertawa bersama mengingat tingkah konyol mereka tadi. Sungguh lucu kisah percintaan remaja.

Setelah beres dengan urusan makannya, Minjeong membereskan barang-barangnya dan berpamitan dengan Jaemin. Seperti biasa, sebelum Minjeong keluar, ia menggunakan alat penyamarannya terlebih dahulu. Mengantisipasi paparazzi yang dapat muncul sewaktu-waktu di tempat yang tak terduga.

"Sampai bertemu lagi, sayang." seru Jaemin yang mendapat anggukan serta lambaian dari gadisnya.

Belum ada selangkah Minjeong beranjak, gadis itu dengan buru-buru masuk lagi ke dalam mobil Jaemin. Ia terkejut sekaligus panik ketika tiba-tiba sebuah sedan melaju dan berhenti di depan lobby basement. Jaemin dan Minjeong berpandangan. Pasalnya mereka takut jika itu adalah orang awam, pihak media, atau bahkan sasaeng yang dengan nekat menerobos tempat tinggal idola mereka.

"Tunggu di sini, Minjeong. Tunggu sampai mereka pergi." ucap Jaemin. Nadanya terdengar khawatir dan dingin si waktu yang bersamaan.

Minjeong hanya mengangguk pasrah. Ia merasa sangat takut dan cemas. Pasalnya ia baru saja debut, ia takut jika akan ada skandal miring yang melibatkan mereka berdua dan mempengaruhi grupnya. Mereka belum siap.

[3] Trial of the Sense ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang