(m)(v) hadiah

118 10 0
                                    

"Ayo main!"

An menarik lengan kanan Haruka lalu berlari menuju salah satu arcade. Walaupun Haruka belum menyetujui, An sudah berteriak riang dan sepertinya tidak sabar untuk bermain bersama rivalnya.

Dan ya, Haruka ikut-ikutan saja. Asalkan An senang, dia tidak merasa ada masalah.

"Nah, sampai deh!"

An tersenyum lebar, ini adalah salah satu permainan kesukaannya. Sayangnya, Haruka tidak tertarik dengan permainan itu sama sekali.

Ya tidak salah lagi, permainan itu adalah...

"..mesin capit boneka? An, kamu mau apa?" Haruka menatap An yang sedang tertawa kecil, An tahu betul bahwa Haruka tidak pandai bermain mesin ini. Walaupun begitu, dia tetap mengajaknya bermain.

"Hehee ayolahh, mau kan? Nanti kukasih hadiah!!" rayu An sambil menarik lengan kanan Haruka berulang kali.

Setelah berpikir sejenak, Haruka menghela napas tanda dia menyerah. Kemudian, dia mengangguk pasrah.

"Okayy, Haruka duluan ya?"

"Iya, iyaa."

Sesuai dugaan, tidak ada satupun boneka yang berhasil Haruka ambil. Ini sudah percobaan ketiga dan koin hanya tersisa dua. Sayang sekali.

An melihat dua koin di telapak tangan Haruka, lalu mengambilnya dengan santai. Dengan senyuman lebar juga sombong, dia memasukkan koin pertamanya ke dalam slot. Tak hampir semenit, satu boneka pinguin berhasil dia tangkap. Dengan pelan, dia mengarahkan boneka itu keluar.

"Ah, dapat." Haruka berbisik, dalam hati dia iri karena ingin sekali boneka itu. Juga, boneka itulah yang mencuri perhatian Haruka dari tadi.

Setelah An mengambil boneka itu, dia mendekat ke Haruka, "Gimana? Keren kan?"

Haruka tersenyum lalu mengangguk, "Iya, kamu memang keren seperti biasa." pujinya tulus.

An sedikit tersipu mendengar pujian itu, lalu menyerahkan boneka pinguin tadi ke Haruka. Membuat rivalnya terkejut, "Untukmu." ucapnya, "Awalnya, aku mengajakmu kesini karena ingin memberimu boneka ini. Minggu lalu, kamu ulang tahun, tapi, aku tidak bisa memberimu hadiah karena... kegiatan idolmu itu."

"Jadi, selamat ulang tahun ya! Maaf telat, hehe." An kembali tersenyum manis. Boneka tadi sudah berada di tangan Haruka.

Haruka ikut tersenyum, lalu tertawa kecil.

"Makasih, An. Aku suka hadiahnya."

Senada (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang