(m)(n) teman

93 8 0
                                    

Ena menatap lelah Airi, lalu menghela napas panjang.

"Astaga, Airi. Kamu berantem lagi?" Ena memasang sebuah plester di pipi kanan Airi yang sedikit terluka. Setelah itu, dia kembali duduk di bangkunya sambil melihat kondisi temannya yang cukup memperhatinkan.

Airi mengangguk, "Ya, tapi aku nggak apa-apa kok! Santai aja!" balasnya sambil tersenyum. Dia menggaruk sebelah pipinya yang tidak ditempel plester, "Dan juga, aku udah berusaha buat nggak berantem sama cowok itu, tapi dia malah maksa. Jadi ya.."

Ena mengangguk paham.

"Huft, nanti kita pulang bareng aja ya? Dia kan nggak pernah mengganggu selama kamu jalan sama orang lain."

"Ah..?" Airi sedikit terkejut, lalu mengangguk antusias, "Makasih banyak, Ena."

Ena tersenyum manis, "Sama-sama banyak, Airi."

Senada (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang