8. Pengirim Rahasia

181 28 1
                                    

Pada pagi hari, Yeeun berjalan menuju loker nya dengan tujuan ingin mengganti bajunya dengan baju olahraga yang terletak di loker miliknya. Berhubung hari ini adalah hari jum'at dan hari ini juga adalah hari mata pelajaran kesukaan Yeeun. Nggak deh, bukan suka sama mata pelajarannya, tapi guru gantengnya. Pak Hyungwon, guru fav semua siswi perempuan karena ganteng. Mana masih single lagi. Tapi sayang, ganteng-ganteng suka ngelamun kaya ngga ada semangat hidup.

Saat membuka pintu lokernya, betapa terkejutnya ia saat mendapati sebuket bunga mawar merah dan coklat silverqueen dua batang yang ada di isi lokernya. Kakel nya yang kebetulan lewat di belakang dia langsung ngerem mendadak langkah kakinya. "Weh dari siapa tuh? Bunga nya merah bener" ucap Ningning speechless.

"Ahaha. Nggak tau deh kak, nih buat kakak" ucap nya memberi satu batang coklat silverqueen.

"Heh jangan lah! Nanti kalau yang kasih lo itu ngelihat dia bisa potek lohh" ucap Ningning memperingati

"Enggak pa-pa kak, gue enggak terlalu suka coklat juga" ucap Yeeun lagi.

"Aduhh, gue enggak jawab tanggung ya kalau si anon ngelihat ini" ucap Ningning menerima sebatang coklat tersebut.

Yeeun senyum doang, dia mengambil baju olahraganya dan menutup pintu lokernya membiarkan bunga dan coklat tersebut disitu terlebih dahulu dan tak berminat membaca isi surat yang terselip di sela-sela buket bunga tersebut. Karena dia juga nggak tau ada surat disitu.

Seusai berpamitan dan segera pergi ke lapangan, Ningning menghembus nafasnya kecil lalu berjalan menuju persembunyian orang tersebut.

"Sabar aja deh dek, dia mungkin lagi buru-buru, atau mau kakak bantu biar bisa deket sama dia?" tanya Ningning.

Pemuda itu menggeleng cepat "Enggak usah, gue mau jadi pengagum rahasia aja. Mungkin dia bakal ingat kalau baca suratnya"

"Enggak capek? Lo tau kan dia deket nya sama siapa?"

Pemuda itu mengangguk "Dia dekat bukan berarti dia suka, bukan?"

"Lo juga tau kan dia suka sama siapa? Kenapa harus sembunyian segala sih? Kalau dia jadian sama Jeongwoo jangan nangis lo"

"Ya makanya, gue jadi pengagum rahasia aja. By the way, gue gabakal nangis elah, lebay amat kak"

Ningning hanya bisa menghela nafas nya kecil. Adiknya sungguh bersi keras ingin menjadi pengagum rahasia seorang Yeeun Jeiana.

"Yaudah lah terserah lo dek, capek gue"

.
.
.

Lapangan tempat mereka berolahraga sekarang sudah ramai terisi anak kelas Yeeun 10 IPA-1. Yang kelasnya berisi sekitar 30-an murid.

"Selamat pagi anak-anak!!" sapa Pak Hyungwon

"Pagi pakk!!" jawab mereka serempak.

"Nah hari ini kita bakal ngambil nilai ya. Materi pelajaran kita tentang voli. Jadi hari ini kita bakal ambil nilai olahraga basket" ucap pak Hyungwon.

"Lah materi voli kok praktek ambil nilai basket? Pak Hyungwon nggak gini kan?" bisik Sunoo ke Niki sambil menggeserkan telunjuk jarinya di keningnya secara miring.

Yeeun yang kebetulan selalu deket sama mereka ngedengar itu langsung melotot.

"Maksud lo?!" tanya nya sedikit meninggi kan nada nya. Nggak terima guru ganteng nya dikatain gitu.

"Yeeun, kenapa?" tanya Pak Hyungwon. Semua mata anak kelas menuju kearah gadis itu.

"Ini pak dua curut ngomongin bapak" jujur gadis itu.

Sunoo udah mau ngulek-ngulek Yeeun rasanya.

"Maaf pak, bukan maksud saya mau ngatain, tapi kan materi kita voli, kok praktek ambil nilai nya basket?" tanya Sunoo

Crush || Yang JungwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang