13 | Rabbit Hole

1K 289 343
                                    

question of the day~

tanyakan yang berkaitan dengan halateez, mungkin akan dijawab~









//

Rabbit Hole; 13

The Dead Inside Us

- Wonderland -

//








Di tanggal Empat Maret tersebut, Heejin tak bisa membohongi diri bahwa ia sangat khawatir akan keadaan teman-temannya.

Dalam mimpi buruk barunya, Heejin tak tahu apakah yang ia lakukan benar atau tidak. Yang pasti, Mingi memang membunuh ketujuh orang keji itu untuknya—memberikan potret sebagai buktinya—dan selama berada di sini, memperlakukannya dengan baik.

Heejin menelan obat yang Mingi berikan, meminumnya dalam kekhawatirannya sendiri. Bayangan bahwa ia akan hamil terus menghantuinya. Pun dengan tubuh-tubuh menjijikan yang menyentuhnya.

Sebenarnya ia sama sekali tak bisa barang memejamkan matanya sesaat. Semuanya selalu terbayang dan itu sangat menakutkan.

Mingi kemudian memberikan sepiring kecil potongan apel pada Heejin. Dengan ragu Heejin menerimanya perlahan, melihat bagaimana sosok itu pun memilih untuk duduk di hadapannya, di meja makan apartemen tersebut.

Tapi belum menyentuhnya, dalam balutan matanya yang basah karena seluruh situasi yang menimpa dirinya, Heejin memberanikan diri untuk bertanya.

"Jika aku tawanan... mengapa kau baik padaku?"

"Tak ada yang bilang kau tawanan." Mingi menjawab secara langsung, seperti tak perlu berpikir. "Jangan berpikir seperti itu."

Heejin menggeleng sambil menundukkan kepalanya, meremas piring kecil yang dipegangnya. "Tapi... kau menahanku di apartemen ini... bukankah artinya aku memang tawanan?"

"Aku membunuh untukmu, memberikanmu informasi." ucap Mingi sambil tersenyum lembut. "Bayarannya, kau di sini."

"Karena...?"

Mingi memgambil garpu pada piring tersebut, menusukkan satu apel, lalu memakannya sendiri. "Jelas bahwa kalian kewalahan, bukan? Kami hanya mempermudah."

"Tapi..." Heejin menggantung kata-katanya, memilih untuk menggantinya dengan pertanyaan lain. "Apa yang kau ketahui... tentang Yeonjun?"

"Lelaki berambut kuning itu?" tanya Mingi, meraih satu potongan lagi tapi kali ini mengarahkannya pada Heejin. Seolah baru membuktikan padanya bahwa apel yang ia makan tak beracun. "Kau sangat melindunginya dahulu, bukan?"

Heejin sadar bahwa mereka bicara tentang kastil.

Bahkan ia sangat ingat... bagaimana Heejin berusaha membawa tubuh Yeonjun seorang diri.

"Sayangnya dia mempertaruhkan segalanya demi capel, bukan?" tanya Mingi lagi. Agak mengedikkan tangannya, meminta Heejin membuka mulutnya. "Kau harus kehilangannya. Apa itu menyakitkan?"

Dengan perlahan, Heejin membuka mulutnya.

Potongan apel tersebut dikunyahnya dengan hati-hati, pun dengan airmata yang terjatuh sebulir. "Mungkin kau ingin bertemu orangtuanya?"

"Orangtua... Yeonjun?" bisik Heejin kemudian.

Mingi mengangguk sambil menaruh garpunya di atas piring kecil tersebut. "Yeonjun termasuk ke Daftar Pemilik Tempat Prioritas. Jika kau mengenal orangtuanya, aku bisa membawamu."

THE DEAD INSIDE US 6 - BAGIAN 1 (BLACKPINKXBTSXGIDLEXIKONXLOONAXATEEZXTHEBOYZ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang