THE DEAD INSIDE US 6 - BAGIAN 1 (BLACKPINKXBTSXGIDLEXIKONXLOONAXATEEZXTHEBOYZ)

14 | Noose

makasih vomnmentnya~

ayo terus kencangin, karena sebenarnya aku masih abu abu juga ini, scenenya susah diurut di kepala huhuhu

//

Noose; 14

The Dead Inside Us

- Wonderland -

//

Ketika Hanbin masuk ke unit apartemen tersebut, dia melihat bagaimana Lucas dan Namjoon berdiri dengan ekspresi yang sulit terbaca. Dengan secarik kertas di tangan Namjoon, yang membuatnya tahu ada sesuatu yang tak beres.

Hanbin mendekat, pada dua orang yang tak bicara banyak. 

Hanya memberikan secarik kertas tersebut padanya, untuknya membaca sendiri.

There's nothing to hide. Mereka bahkan tahu nama kalian semua.

Lanjutkan apa yang kalian lakukan. Maafkan aku tak bisa membantu untuk sekarang. Salah satu anggota Black Fedoras datang menemuiku dan memintaku untuk pergi. Aku tak bisa melakukan apapun.

Dia bilang kalian memiliki pilihan; diberikan jalan untuk menemui pasukan elit yang dituju atau diberi kemudahan untuk bergerak di Kota Aman.

Hanbin, mereka menunggu jawabanmu.

Jangan khawatirkan aku. Aku akan menjaga diriku sendiri.

Tertanda, Soojin.

Begitu ia selesai membaca kata terakhirnya, Hanbin mematung.

Namjoon yang menyadarinya segera mendekat dan merebut kertas tersebut darinya. Lalu melipatnya dengan baik selagi Lucas mengacak rambutnya dengan sangat frustasi.

"Kita tak bisa melakukan apapun."

Rasanya buntu, benar-benar buntu.

Keinginan untuk pasrah semakin besar, tapi Hanbin tak pernah diajarkan untuk itu. Hanbin menggelengkan kepalanya, mencoba mencari jawaban walau ia hanya berakhir pada kebuntuannya sendiri. Karena kali ini terlalu banyak nyawa yang dipertaruhkan dan Hanbin rasa... ia kewalahan.

-://:-

Begitu panggilan mereka tersambung, Shuhua menahan napasnya sejenak.

Mendengarkan bagaimana suara di seberang sana menjelaskan situasi yang tengah mereka rasakan. Tanpa Shuhua memberitahu, bahwa di bunker, mulai timbul banyak perpecahan.

Pagi tadi, Jisoo berdebat dengan Yoon-gi.

Jisoo mengatakan bahwa Yoon-gi bahwa tak memedulikan Lisa yang menghilang. Sedangkan Soobin sendiri sedang terpuruk, ditenangkan oleh Jeongin yang terus menemaninya. Karena memang Olivia bersama Miyeon, di mana gadis berambut hitam itu benar-benar menyalahi keadaannya yang tak bisa membantu. Karena bagaimanapun juga, orang yang akan pergi ke Kota Aman tentunya adalah dirinya, jikalau ia tak terluka.

Shuhua hanya melakukan panggilan rutin tersebut berdua, di ruang makan. Di mana Hyunjin-ie selalu ada untuk menemaninya.

Sekuat tenaga menahan diri untuk tak menangis, karena mendengar suara putus asa dari seberang.