Gadis berponi itu membenahi letak maskernya lalu, dengan langkah mantap, Ia berjalan memasuki gerbang sekolahnya.
Ia berhenti sejenak. Dihadapannya, ada alat pengecek suhu. Tangannya ter-ulur untuk diletakan dihadapan alat pengecek suhu tersebut.
Jantungnya berdegup. Takut-takut jikalau yang muncul adalah angka melebihi atau kurang dari temperatur normal.
"Normal Temperature"
Senyumnya mengembang. Syukurlah. Yang muncul angka berwarna hijau, menandakan suhu tubuhnya normal.
Langkah kaki ringan, membawanya pada ruangan kelas yang terlihat masih sepi. Yahh, wajar saja sih. Waktu baru menunjukan pukul enam lebih empat menit.
Ini adalah hari pertama sekolah Offline, setelah beberapa waktu sekolah Online alias daring, melalui zoom ataupun google meet.
Lisa? Jelas senang lah! Lisa adalah tipe anak yang tidak suka belajar melalui gadget. Dia lebih suka pergi ke sekolah dan belajar secara langsung. Apalagi, di Sekolah, Ia dapat bertemu dengan teman-temannya. Menurutnya, itu lebih baik daripada harus berhadapan dengan PC dalam waktu yang lama.
Walaupun harus Ia akui bahwa, Ia masih kecewa karena sekolah masih dengan sistem per sesi. Lalisa berada di sesi dua. Sedangkan, orang yang ia harap berada satu sesi dengannya kini berada di sesi satu.
Lisa memilih tempat duduk kedua dari pintu dan kedua dari depan. Menurutnya, itu adalah posisi yang pas. Ia tidak suka terlalu depan tapi tidak suka juga bila terlalu di belakang.
Senyumnya tidak sedikitpun luntur. Ia benar-benar bahagia. Hari ini Ia akan bertemu dengan teman-temannya.
"Selamat pagi!"
Senyumnya semakin mengembang saat melihat orang yang baru saja memasuki kelas. Ah, Ia merasa benar-benar bahagia di hari ini!
"Mina!"
KAMU SEDANG MEMBACA
A LITTLE THING CALLED LOVE
AcakSHORT STORY!! •° Tentang Lalisa dan euphoria nya, juga tentang Lisa dengan hal-hal kecil yang dilakukannya. Sadarkah jika tindakan kecilnya dapat mempengaruhi hidup seseorang?