Teratai

37 2 0
                                    

Sudah satu minggu dari pertemuan mendadak itu, kini Nana sedang bersiap untuk pertunangan nya dengan Yonghoon yang akan di lakukan beberapa waktu lagi

Polesan makeup di bubuhkan tipis oleh sang penata rias, meskipun tipis Nana tetap terlihat cantik. Dengan balutan dress baby blue dan rambutnya yang di gerai dengan jepit rambut bentuk bintang warna putih senada dengan high heels yang ia pakai

Clek~~

"Apa sudah siap?" tanya bunda Nana dari balik pintu

"Sedikit lagi nyonya!" balas sang perias

"Anak bunda Cantik sekali" pujinya

"Terimakasih Bunda" jawabnya dengan senyum manis

Setelah merapikan kembali rambut Nana penata rias pun pamit keluar dari kamar

"Apa Nana bahagia?"

"Apa bunda bahagia?"

"Jika Nana bahagia bunda ikut bahagia sayang"

"Kalo begitu Nana juga bahagia"

"Kamu tidak terpaksa bukan? Jika Nana terpaksa lebih baik bicarakan sekarang sebelum acara mulai"

Memegang kedua tangan sang bunda sambil tersenyum

"Nana tidak terpaksa bunda, Nana juga ingin bahagia seperti perempuan yang lain bisa menikah dengan orang yang di cintai dan Nana mencintai Yonghoon bunda"

"Bunda sangat bersyukur akan itu Na. Ayo kita keluar keluarga Yonghoon sebentar lagi sampai" dengan senyum haru sang bunda memeluk Nana dan membawanya keluar kamar

×××

"Nenek apa aku sudah cantik?"

"Tentu saja, cucu nenek selalu cantik"

Cucunya yang mendengar tersenyum sangat lebar sambil kembali melihat cermin menatap pantulan dirinya yang memakai dress selutut berwarna pink

"Sayang apa sudah selesai bersiap?"

"Sudah ayah"

"Pergi sekarang?"

"Legoooo~~"

"Apa ibu benar-benar tidak mau ikut? Nanti ibu sendiri di sini"

"Ibu tidak ikut Jeno lagi pula akhir-akhir ini ibu mulai merasa lelah kalo berdiri atau berjalan terlalu lama"

"Ya sudah kalo ada apa-apa langsung hubungi Jeno ya bu, kita berangkat sekarang"

"Iya hati-hati di jalan"

Mobil hitam yang di kendarai Jeno dan sang anak keluar dari basement hotel melaju dengan kecepatan sedang membelah jalanan Pulau Jeju sore hari

Tujuan mereka adalah pergi memenuhi undangan dari Hyunjin.
Ya Hyunjin dan itu adalah undangan pertunangan Nana dan Yonghoon
Kok bisa? Karna Nana sendiri yang menyuruh Hyunjin untuk mengundang Jeno

Beberapa hari setelah Nana datang ke kantor Hyunjin dan mengadu tentang Jeno, Nana pun menyuruh Hyunjin untuk mengundang Jeno ke pertunangan nya bersama Yonghoon dan Hyunjin pun bertemu Jeno di Seoul sekalian ada pekerjaan juga di sana. Mereka membicarakan banyak hal dan berujung tentang Nana

Dan disinilah Jeno dan anak nya sekarang di taman belakang rumah Nana di temani Seungmin dan yena anaknya

"Kak Rena cantik"

"Terimakasih, Yena juga cantik"

Mendengar pujian itu Yena pun tersenyum malu dan bersembunyi di belakang kaki Seungmin

"Syukur anak lo gak mirip sama bapak nya"

Seungmin hanya terkekeh mendengan ucapan Jeno

"Maksud lo apaan?" tanya hyunjin dari belakangnya

"Hah? Kagak, itu tadi gue lupa sikat gigi pas mandi"

"Iihh om Jenjen jorok gak sikat gigi, kak Rena jangan deket-deket sama om Jenjen nanti ketularan bau mulut" Suara Yena membuat orang yang berada di sekitar sana menatap mereka

"Ehh bukan gitu maksudnya Yena, om sikat gigi kok"

"Iya, Rena sama Yena jangan deket-deket sama om tua itu biar gak bau mulut"

"Nana mau sama Yena, aunty Minie sama uncle Hyun aja, gak mau sama ayah"

Seungmin hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya mendengar dan melihat kelakuan anak dan bapak nya itu

"Lagian sejak kapan bau mulut menular" bisik Seungmin pada dirinya sendiri

×××

"Hadirin yang berbahagia kita sambut pasangan yang berbahagia Kim Yonghoon dan Nana Jaemina" sambut dari pembawa acara dan di iringi tepukan tangan bahagia dari para tamu undangan

Yonghoon berdiri dari tempat duduknya lalu menghampiri Nana yang baru datang dari dalam rumah menyambut calonnya dengan tersenyum

Sampai di panggung mini yang sudah di sediakan, senyum mereka merekah menandakan bahwa mereka bahagia dengan acara saat ini

"Nana Jaemina aku tau lamaran ku sudah kamu terima minggu lalu dan itu bukan lamaran ku yang pertama, tapi kali ini di hadapan orang tua ku dan orang tua mu aku melamar mu menjadi istri ku,menjadi pendamping hidup ku, menjadi ibu dari anak-anak ku nanti, menjadi orang pertama yang aku lihat sebelum akau tidur dan ketika aku bangun tidur-" pegangan tangan Yonghoonpada tangan Nana mengerat karna gugup yang tiba-tiba melanda

"Nana Jaemina menikahlah denganku, dan bahagia dengan ku. Apakah kamu mau?" lanjutnya sambil berlutut dan mengadahkan cincin dalam kotak beludru merah

Dengan senyum yang tak luntur dari wajah cantiknya Nana berkata
"Iya aku mau. Aku mau menjadi istri mu, menjadi pendamping hidupmu, menjadi ibu dari anak-anak kita nanti dan mari kita bahagia bersama"

Mendengar jawaban Nana, Yonghoon langsung memeluk Nana dengan erat setelah itu memasangkan cincin pada jari manis Nana

Tepukan tangan dari seluruh tamu undangan yang hadir menandakan ke bahagia yang turut mereka rasakan tak ter kecuali dengan Jeno







Terimakasih sudah membaca

Aku Bertemu Seseorang [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang