01

2.2K 179 46
                                    

Typo bertebaran

Jaehyun udah sampai di gudang penyimpanan tjabenya, dia lagi ngeliatin para pekerja yang sibuk keluar masuk gudang bawa keranjang besar berisi tjabe sambil nunggu pembelinya datang.

Engga lama sebuah mobil pick up berhenti di depan gudang lalu pemilik mobil itu turun bersama seseorang dan langsung menghampiri Jaehyun.

"Pagi pak Jaehyun"

"Eh... pagi pak Donghae" Jaehyun senyum ke Donghae si pemilik mobil pick up. Mereka pun bersalaman.

Selesai salaman Jaehyun salpok ke seorang pemuda yang berada di belakang Donghae "siapa pak?" tunjuknya pada pemuda tersebut.

Donghae tersenyum dan membawa pemuda itu agar berdiri di sebelahnya "ini anak saya namanya Jeno pak"

"Nono kenalan dulu sama pak Jaehyun"

Si Jeno nunduk lalu sodorin tangannya buat kenalan sama Jaehyun dan di balas oleh juragan tjabe kita.

"Jeno"

"Jaehyun"

Setelah sesi kenalan Jeno langsung ngelepas jabatan tangannya terus balik kebelakang si ayah.

Jaehyun yang ngelihat itu jadi gemes sendiri 'anak pak Donghae manis banget'

"ah iya pak Jaehyun saya mau tjabenya seratus kilo" kata Donghae, nyadarin Jaehyun dari acara gemesnya ke si Jeno.

"Eoh... ah iya pak mari, pak Donghae bisa lihat-lihat dulu tjabe yang mau bapak ambil" Jaehyun mempersilahkan Donghae masuk ke salah satu gudang yang berisi begitu banyak keranjang besar berisi tjabe. Jeno mengekor di belakang.

(Dari sini sampai seterusnya bahasanya bakal campur-campur baku sama non baku)

"Jadi gimana pak Donghae yang mau diambil yang mana?" tanya Jaehyun setelah mereka selesai melihat-lihat.

"terserah pak Jaehyun saja, semua tjabe bapak bagus dan segar-segar jadi saya susah milihnya"

Kedua pria dewasa itu tertawa bersama mendengar ucapan Donghae barusan.

Jeno? dia hanya diam, jujur dia tidak suka berada di gudang ini apalagi si juragan Jaehyun selalu meliriknya dengan tatapan yang sulit dia artikan 'ck ayah kenapa sih harus nyuruh Nono ikut, kan Nono ngga suka ke tempat kayak gini, mending tadi Nono belajar masak sama bunda, itu juga juragan Jaehyun liatin Nono terus dari tadi kan Nono takut jadinya' kesal Jeno dalam hati.

"jadi mau dibawa pulang sendiri pak tjabenya?"

Donghae mengangguk " iya pak Jaehyun makanya bawa mobil pick up, soalnya ini warung ayam geprek saya sudah kehabisan tjabe"

"Oalah yasudah pak  kalau gitu saya suruh pegawai saya bawain tjabenya ke mobil bapak" Donghae senyum sambil mengangguk.

Jaehyun pun memerintahkan beberapa pegawainya membawa beberapa keranjang tjabe ke mobil Donghae.

Saat Donghae dan Jeno sibuk memperhatikan pegawai Jaehyun, si juragan tjabe malah fokus memperhatikan Jeno bahkan sesekali dia tersenyum saat melihat wajah manis pemuda itu.

Jeno merasa ada yang memperhatikannya, dia pun berbalik dan matanya bertemu dengan mata Jaehyun.

Deg
Deg

Keduanya saling membuang muka dan tanpa sadar memegang dada masing-masing yang jantungnya berdetak aneh saat mata mereka saling beradu.

'Jantung Nono kenapa?' Batin Jeno dengan pipi menghangat.

'astaga ini jantung kenapa?' Batin Jaehyun dengan pipinya yang juga menghangat.

Oke maklumi saja dua orang ini belum pernah jatuh cinta jadi you knowlah!!

"Udah selesai juragan" kata salah satu pegawai Jaehyun setelah selesai menyimpan keranjang tjabe di mobil Donghae

"Ah eh iya terima kasih pak" Jaehyun salah tingkah

Pegawai Jaehyun pun pamit untuk mengerjakan tugasnya yang lain. "Kalau begitu saya kebelakang lagi juragan" Jaehyun mengangguk mengiyakan.

"saya juga mau pamit pulang pak Jaehyun, pelanggan saya udah pada nungguin" Donghae pun juga pamit sambil menyerahkan uang pada Jaehyun

"Iya pak Donghae, terima kasih loh udah beli tjabe di tempat saya" Jaehyun menerima uang tersebut.

"Oalah pak Jaehyun, namanya juga langganan"

Kedua pria dewasa itu tertawa bersama. Sedangkan pria muda di samping Donghae masih sibuk memikirkan jantungnya yang  berdetak hebat tadi.

'Aduh Nono engga kena penyakit jantung kan!'

Sibuk memikirkan jantungnya Jeno sampai tak sadar ayahnya sudah masuk kemobil.

"No~ ayah mau pulang loh" Seru Donghae dari dalam mobilnya, sedikit heran karena anaknya malah asyik bengong tak mendengarnya.

"Jeno ayah kamu udah mau pulang itu, kamu engga ikut?" Jaehyun menyentuh bahu kiri Jeno, bertujuan untuk menyadarkan pemuda manis itu karena dia masih saja diam mematung di hadapannya.

'Dia engga kesambetkan, dari tadi di panggilin ayahnya diam aja' batin Jaehyun.

Dan benar saja Jeno pun sadar dari keterdiamannya "Eh...loh ayah Nono kemana juragan?" tanyanya karena tak melihat keberadaan Donghae.

Jaehyun tersenyum kecil dan menunjuk kearah mobil milik ayah Jeno.

"Loh ayah kok mau ninggalin Nono~" pemuda manis itu lalu berlari menghampiri Donghae di dalam mobil.

"Siapa yang mau ninggalin orang ayah baru masuk mobil juga" kata  Donghae

Jeno cemberut dan langsung masuk kemobil ayahnya itu kemudian menatapnya tajam "terus kenapa ayah ngga panggil Nono pulang?"

"Dari tadi ayah manggilin kamu loh No tapi kamunya asyik bengong, kalau ngga percaya tanya aja tuh juragan Jaehyun" Pemuda manis itu beralih menatap Jaehyun yang sedang memperhatikan dia dan ayahnya.

"ck yaudah Nono percaya, ayo pulang"

"Ngga mau nanya juragan dulu?" tanya Donghae tanpa berniat apapun dia hanya takut anaknya yang kelewat manja itu mengadu yang tidak-tidak pada ibunya karena belum percaya seratus persen padanya 'bisa hilang jatahku selama sebulan' batin Donghae

"ngga usah ayah, ayo pulang aja Nono capek" Jeno sedikit melirik Jaehyun yang masih memperhatikannya dan ayahnya 'ih kenapa juragan Jaehyun masih liatin Nono sama ayah sih, kan Nono jadi malu' batinnya dengan pipi yang kembali memerah.

Mobil pick up Donghae pun meninggalkan gudang tjabe milik Jaehyun.

Setelah mobil tersebut tak terlihat, Jaehyun tiba-tiba menarik seulas senyum saat kembali teringat dengan pemuda manis anak dari Donghae tersebut.

"Jeno...nama yang manis semanis orangnya, bahkan Doie dan Bubu pun tak semanis dia... Eh gue kenapa sih kok jadi mikirin tuh bocah" ucap Jaehyun tak jelas lalu juragan tjabe itu pun berbalik keruangannya untuk menghitung jumlah pengeluaran dan pemasukan tjabenya.

~~3Istri~~

Up tergantung mood gue
Terus kalau ngga suka bilang biar ngga usah gue lanjut

Yang udah baca Jan lupa vote atau komen, hargain gue dikit napa

3 Istri [JaeNo ver] (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang