Chapter 6°||🔞🥵

17.4K 710 19
                                    

"Lu bacot anjing!!"

Arsa langsung mengangkat kedua tangan Kavin ke atas kepala dengan kuat dan langsung mencium Kavin, ia melumat bibir Kavin dengan kasar dan tidak beraturan membuat Kavin yang merasakannya terkekeh dalam ciuman yang di berikan Arsa.

Tanpa di duga duga Kavin langsung membalikan posisi Arsa yang sekarang mengangkang di bawah kungkungan Kavin dengan tangan Arsa yang di tahan di kepalanya oleh Kavin, apa yang telah di lakukannya membuat Arsa terengah engah di buatnya tanpa sadar karena nafsu yang sudah mengurung dirinya, Arsa langsung mengunci pinggang Kavin dengan kakinya yang melingkar, membuat Kavin kembali terkekeh dengan sikap lelaki di bawahnya.

"Ciuman yang buruk," kekeh Kavin.

"Sa lu harus tau gue lebih kuat dari lu, dan gue belum menyetujui hal itu, ikuti perintah gue kalau lu mau gue bantu." ucap Kavin lalu melepaskan Arsa dengan kasar dan berdiri hendak meninggalkan Arsa yang terlihat kesal.

Arsa langsung memegang tangan Kavin yang berdiri, ia menatap Kavin dengan mata sayu dan tubuh berantakan miliknya.

"Kavinhh tolonghhh gue," ucap Arsa merasakan tubuhnya yang tidak nyaman.

"Pikirkan baik baik Sa, efek obat itu hilang lebih dari 4 jam, dan itu masih lama." ucap Kavin tersenyum miring lalu meninggalkan Arsa.

Sedangkan Arsa yang di tinggalkan Kavin, ia merasakan tubuhnya yang benar benar semakin memanas dan gatal, sebab ia sudah merasa tidak kuat menahannya ia langsung menjamah tubuhnya sendiri.

"Eunghh ahhh.... Ahkk.." Arsa menggesekan penisnya sendiri dengan cepat di dalam kain hitam celana dalam pendeknya agar mengurangi rasa gatal dan panas yang ia rasakan.

Hingga beberapa menit ia sudah mengeluarkan cairan di dalam celana membuat badannya menggelinjang bergetar.

"Anjing kenapa masih gatal panashh ahhkk!!"

Arsa langsung menggerakan tangannya menelusuri setiap tubuhnya dengan halus, mengocok kembali penisnya sendiri dengan tangan yang bergerak lihai menyentuh tubunya.

"Ahkkkk panashh, eunghh.." Arsa terus mendesah dikala merasakan kenikmatan dalam kegiatannya sendiri.

Hingga suara pintu terbuka membut Arsa menatap Kavin yang tersenyum miring menutup kembali pintu, ia berjalan santai ke arah Arsa.

Arsa yang melihatnya tanpa pikir panjang ia langsung berlari ke arah Kavin berhamburan memeluk Kavin dan menyimpan kepalanya di bahu Kavin, ia menjilat sensual leher Kavin dengan lidahnya tanpa celah.

"Kavinhh please bantu gue, gue bakal turutin mau lu, tapi please bantu gue, gue gak bisa beresin ini sendiri hikss... gue cape, ini sakitt..." Arsa menyerah dengan tubuhnya ia menangis bergetar memeluk Kavin.

"Lu setuju Sa?" ucap Kavin tersenyum miring.

"Iyaaa iyaaa iyaaahh Vinhhh, Kavinhh tolong please ini beneran gak nyaman hikss.." ucap Arsa menyetujui dan memohon kepada Kavin.

Kavin yang mendengar itu langsung tersenyum miring dan langsung menggendong Arsa dengan pelukan koalanya membuat Arsa mengalungkan tangannya di leher Kavin dengan erat.

"Lets go babe."

Kavin langsung mencium Arsa yang berada di pangkunya, memberikan lumatan di bibir pria penuh nafsu dengan kasar, membuat Arsa terdiam kalah dalam tarungannya.

Limerence [BxB] (END) TAHAP REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang