Arsa tengah sibuk berlari di koridor sekolah menuju ke arah kelasnya, sekarang sudah menunjukan pukul 07.34, ia telat berangkat ke sekolah untuk belajar di tengah semester satu ini yang sudah amat sibuk untuk kelas 3.
"Asu! Gimana gue masuk kalau gini." ucap Arsa terus berlari menyusuri koridor untuk sampai di kelasnya.
Hingga ia telah sampai di pintu kelasnya, ia mengulurkan tangannya hendak mengetuk pintu, tapi sebelum pintu itu ia ketuk tiba-tiba sebuah tangan kekar langsung membuka kasar pintu kelas di belakang tubuh Arsa membuat Arsa mematung ketika pintu kelas di buka lebar dengan kasar di depannya.
"Kalian tidak ada kesopanan! Bukannya ketuk malah membuka sembarangan, dasar anak nakal!" ucap marah guru yang tengah berada di dalam kelas menatap ke arah Arsa dan pria di belakangnya dengan semua pasang mata di kelas menatap ke arah pintu dengan tatapan menyeringit.
"Wahhh Pak nih bener Pak si bocil gak sopan banget kurang ajar banget sih Pak." Ucap suara keras pria yang berada di belakang Arsa.
Arsa langsung menatap pria yang menuduhnya, ia menatapnya dengan kesal dan langsung mengeluarkan kekesalan itu dengan menginjak kaki pria tersebut dengan cukup kuat.
"Lu bangsat babon!!!"
"Aduhhh anjing!! Sakit bangsad! Emang badan lu kecil apa HAH???" ucap pria tersebut sekarang lompat lompat menahan rasa sakit di kakinya.
"Lu yang bego, lu bisa-bisanya nuduh gue, lu yang udah buka pintu, lu gak sopan bukan gue dasar lu babon jelek!!" ucap Arsa melotot ke arah pria tersebut. Pria yang tadi membuka pintu dengan keras tanpa ketukan adalah Kavindra si berandalan yang selalu membuat hidup Arsa sial setiap harinya.
Arsa, setelah ia puas bicara dengan Kavin, Arsa langsung memutarkan matanya menatap guru yang sempat memarahinya.
"Pak Arsa tadi kesiangan Pak gara-gara kucing Arsa minta susu, Arsa boleh masukan Pak? Please Pak..." bohong Arsa memohon menatap guru dengan Puppy Eyes miliknya.
Guru yang di depannya hendak bicara tapi sebelum guru itu bicara, ucapan guru langsung di potong oleh Kavin yang mendorong Arsa ke samping oleh bahunya.
"Mana ada Pak, si Arsa mah ngarang, kucing itu kalau nyusu yaa ke induknya mana mungkin nyusu ke si Arsa yang tepos gitu." ucap Kavin dengan menatap Arsa, sekarang Arsa menatapnya dengan raut wajah amarah.
"Kavin bangsat!! Lu kenapa ikut campur mulu, ehh yaa gue tepos karena gue cowok, bangsad! Dan asal lu tau bukan gue yang nyusuin tuh kucing, bego lu!" sarkas Arsa.
"Gue kira lu cewe, bibirnya lemes sih, terus... Jadi lu yang nyusu ke kucing gitu??" tanya Kavin dengan bengong cengonya.
"Tau ahk! Ngomong sama lu kayak ngomong sama orang gila.... Lu dasar bego, lu bikin gue emosi bangsat! Ngobrol sama lu bikin gue darah tinggi!".
Mereka terus cekcok sampai guru yang melihatnya dan mendengarnya pusing menghela napas dengan kelakuan dua remaja di depan pintu yang sudah berbuat gaduh.
"Sudah!! Sudah! Saya pusing, lebih baik kalian gak usah masuk, kalian sudah telat sangat lama dan lagi kalian udah gaduh jadi mending kalian pergi ke BK!!" ucap guru itu melangkahkan kakinya menuju pintu.
"YESS!!" teriak Kavin.
"Pak... Tapi Pak Arsa kan-...."
Brak!!
Ucapan Arsa terhenti dengan pintu yang di tutup di dalam membuat Arsa emosi dan langsung menatap tajam ke arah Kavin disampingnya. Arsa bernafas kasar seolah ia menahan segala emosinya. Sedangkan Kavin yang melihat Arsa emosi langsung tertawa terbahak bahak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Limerence [BxB] (END) TAHAP REVISI
RomansaWarn 🔞 [21+] Boyslove AREA COWOxCOWO Terdapat kata kata vulgar dan kasar di dalamnya‼️ Arsa Daren Emalio seorang Laki-laki dengan Sikap Jutek, mulut kasar tidak menutupi kemanisan yang dimiliki wajahnya, ia sangat tidak menyukai Pria brandalan yang...