Chapter 3°

7.7K 691 4
                                    

Namun tiba-tiba saja Kavin berdiri berniat pergi dari kelas, hal tersebut membuat teman-teman Kavin ikut berdiri mengikuti Kavin pergi.

"Lu pada mau ngapain? Diem lu! Bentar lagi guru datang." ucap Kavin meninggalkan teman temannya.

"VIN TAPI LU MAU KEMANA?" teriak mereka bersamaan memanggil Kavin yang sudah menghilang pergi ke luar kelas.

Kavin sekarang terus berjalan meskipun bel masuk kelas telah berbunyi, ia langsung membelokan badannya ke ruangan yang bertulisan UKS, mata tajamnya bisa melihat badan yang cukup berisi dengan kulit putih dan rambut hitam tengah tertidur di ranjang UKS dengan nyamannya.

"Enak yaa lu cel." ucapnya lalu berjalan masuk mendekat, ia langsung menidurkan dirinya sendiri di ranjang berbeda sebelah pria yang ia lihat tadi, yang tak lain yaitu Arsa.

Arsa yang tidak merasa terganggu dan tidak mengetahui bahwa sekarang ia satu ruangan dengan Kavin, ia terus tertidur pulas dengan keadaan terlentang, di lain sisi Kavin sudah menidurkan dirinya di ranjang lain, sejenak ia menatap Arsa yang tertidur terlihat dengan matanya sendiri bahwa ada guratan merah di leher putih milik Arsa, membuat Kavin langsung berdiri dari ranjangnya mendekati Arsa, ia berniat untuk melihat leher Arsa yang dibuat oleh emosinya sendiri ketika cekcok dengan Arsa.

Ia terus mendekat ke arah kepalanya mendekati leher Arsa. Hingga ia terkaget ketika Arsa membuka matanya.

Cup

"................" Mereka terdiam sejenak dengan mata saling melotot satu sama lain.

Bugh

"Huah anjing apa yang lu lakuin!!" Arsa langsung menonjok Kavin yang berada di atasnya membuat Kavin sekarang terdorong dan jatuh ke lantai UKS yang dingin.

"Bibir gue anjing! Lu babon bangsad mesum!!" ucap Arsa sekarang berdiri memegang bibirnya dan melihat Kavin yang masih terduduk di lantai dengan merintih.

"Anjing sakit bangsad!!" ucap Kavin.

"Lu kenapa sih ganggu gue mulu, tadi lu cekik gue sekarang lu cium gue, lu abnormal banget anjing jadi orang, huaaaa... Kenapa First Kiss gue di ambil sama si babon, yaa tuhan cobaan apa ini!!" Arsa terus bicara dengan kaki berjalan kesana kemari memegang kepalanya yang tidak rela dengan apa yang dilakukan Kavin kepadanya.

"Hah? First kiss lu? Hahahha... anjing lu dah gede baru first kiss bangsad ngakak hahaha..." Kavin tertawa terjungkal di lantai menertawai apa yang di ucapkan oleh Arsa.

Arsa yang melihat Kavin tertawa langsung meradang emosi, ia cemberut lalu mendekati Kavin dan menduduki badan Kavin yang terlentang tepat di atas selangkangan Kavin. Sejenak Kavin kaget dan langsung menghentikan tawanya. Sedangkan Arsa yang berada di atas Kavin ia langsung menempatkan tangannya di leher Kavin. Arsa mengeratkan tangannya di leher Kavin, tepatnya saat ini ia sedang mencekik Kavin.

"Mampus lu, ini yang gue rasakan tadi pas di cekik sama lu bangsad!!" ucap Arsa dengan emosinya.

Tapi berbeda dengan Kavin, Kavin hanya menatapnya datar tanpa bersekpresi apapun terhadap Arsa, membuat Arsa heran dengan kelakuan Kavin.

"Lu mau bunuh gue Sa?" tanya Kavin dingin dan tegas kepada Arsa yang berada di atasnya.

Ucapan yang terlontar dari mulut Kavin membuat Arsa sekarang melonggarkan cekikannya dengan wajah kaget dan mata kosongnya. Ia sekarang tertunduk dengan tubuh bergetar sedangkan Kavin masih dengan posisi tidurnya dengan mata yang sekarang menatap Arsa yang mulai menangis panik di atasnya.

Limerence [BxB] (END) TAHAP REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang