seperti hari biasa, doyoung bersekolah. karena masih hari jumat jadi dia masih berangkat. tapi ada yang aneh yang membuat yedam lagi lagi khawatir kalau temennya ini bener bener lagi nggak waras.
sejak pelajaran dimulai, doyoung hanya menidurkan kepalanya di meja dengan satu buku yang berdiri menutupinya agar guru tidak dapat melihatnya tidur.
tidak biasanya doyoung tidur di sekolah apalagi waktu pelajaran. doyoung tidak suka begadang, yedam tau itu. dia sangat mengenal doyoung yang membenci sakit, makanya temannya itu selalu minum vitamin banyak.
yedam mau bangunin doyoung tapi dia juga nggak tega bangunin ketika liat wajah doyoung yang kelihatan tenang banget gitu. doyoung kalo tidur kayak bayi soalnya.
sampai bel istirahat berbunyi, akhirnya yedam mencoba membangunkan doyoung lagi.
"doyoung woy bangun. udah jam istirahat. lu nggak pusing tidur mulu dari tadi?" yedam menggoyang-goyangkan badan doyoung agar doyoung bangun.
tapi ternyata tidak berhasil. akhirnya dia mendekatkan mulutnya ke telinta doyoung dan berbisik.
"ada dayeon tuh depan lu."
"HAH?! MANA?!" doyoung langsung mengangkat kepalanya dan menoleh ke kanan dan kiri mencari keberadaan sang pacar. tapi tidak ada.
doyoung menatap yedam kesal, "ck jangan boongin gua gitu. nggak lucu tau nggak." ucapnya yang kemudian berdiri dari bangkunya dan keluar dari kelas meninggalkan yedam yang menatapnya heran.
"lah padahal gua ngomong fakta." yedam menggaruk kepalanya. memang benar ada dayeon didepannya yang sedari tadi menatap doyoung tidur. makanya yedam tadi bilang gitu, malah doyoungnya nggak percaya.
"ya dia kan nggak bisa liat gua bego." kata dayeon menggeleng-geleng kepalanya. dia sebenernya lebih pengen nampol yedam tapi kayaknya nggak bakal bisa.
yedam akhirnya menyusul doyoung keluar dari kelas meninggalkan dayeon yang kemudian menghilang dari sana.
sampai dikantin, doyoung masih menunjukkan ciri ciri orang yang lagi ngantuk. matanya beberapa kali tertutup sebelum terbuka lagi dan mengerjapkan matanya dengan cepat.
"lu kayak ngantuk banget doy, lu semalem begadang?" tanya chaehyun.
doyoung menatap chaehyun dengan mata ngantuknya, "nggak. gua nggak pernah begadang. begadang kan bikin sakit."
"tau nggak sih? sepanjang pelajaran tadi ini anak tidur mulu. gua tanya penyebabnya apa dia nggak beritahu." ucap yedam ke chaehyun.
chaehyun mengernyit, "kalo lu ngantuk lu di uks aja doy. apa lu lagi sakit?"
tapi doyoung tidak menjawab. dia hanya memakan makanannya dengan mata tertutup dan terbukanya.
malamnya, yedam keluar dari unit apartemennya untuk menuju ke unit apartemen doyoung. unit apartemen mereka itu hanya terhalang satu unit apartemen lain gitu.
ting tong!
"doyoung, makan malam yuk!" teriak yedam dari depan pintu unit doyoung. tapi pintu didepannya itu tak kunjung terbuka.
yedam pun mengetuk pintu unit doyoung beberapa kali dan masih sama saja, doyoung tak kunjung membukakan pintunya. dia berdecak.
"ck musti ini anak udah tidur. kebiasaan banget. padahal belom makan malam." yedam memencet tombol dan memasukan nomor password unit doyoung.
setelah masuk ke unit temannya itu, yedam langsung pergi ke kamar doyoung. dibukalah pintu kamar yang tidak terkunci dengan pemilik tempat tinggal yang masih bergulung selimut.
"heh bangun kebo! jangan lewatin jam makan mulu, sakit gua mampusin." ucap yedam yang berusaha membangunkan doyoung.
tapi dia salfok sama dahi doyoung terlihat berkeringat, alis doyoung yang juga mengernyit beberapa kali. yedam panik, dia langsung memegang dahi doyoung dan benar saja, dahi itu terasa panas.
yedam langsung menarik laci meja di sebelahnya. seingatnya doyoung selalu menaruh obat obatan di sana. ketika sedang memilih obat, ada obat yang terlihat familiar dan seingatnya obat itu tidak pernah ada di laci meja doyoung.
iya yedam memang mengerti jenis jenis obat mana karena di ajarin sama doyoung. tapi yedam rasanya mau marah ketika tau kalau obat itu adalah obat tidur. dia ingat kalau doyoung sering mengantuk di sekolah atau di manapun yang membuatnya ingin tidur.
yedam berdecak lalu menatap doyoung, "kenapa lu minum obat tidur? apa biar bisa tidur dan mimpi terus ketemu sama dayeon?" tanyanya dingin.
doyoung hanya berdecak, "ck bukan urusan lu." jawabnya.
"lu bisa overdosis kalo minum ini terus kim doyoung. gua bakal hancurin ini dan ngebuangnya. lu nggak boleh minum obat tidur lagi." yedam keluar dari kamar doyoung sambil membawa plastik obat tidur itu.
"JANGAN! YEDAM! BANG YEDAM!" doyoung ingin mencegah yedam tapi kepalanya terlalu pusing untuk berdiri.
yedam sampai di dapur unit doyoung. dia menghancurkan obat tidur itu dengan ulekan sampai menjadi bubuk setelahnya dia membuangnya ke tempat sampah.
dia merasa ada seseorang di dekatnya dan ketika menoleh dia melihat dayeon yang sedang menatapnya juga.
"lu liat kan? lu malah bikin dia makin nggak bisa kehilangan lu tau nggak! dia bisa bisa pengen tidur terus biar ketemu sama lu di mimpi." ucap yedam menatap dayeon marah.
"maaf. gua pikir cuman itu satu satunya cara biar gua sama doyoung bersama di satu tempat tanpa ada orang yang mengganggu. gua nggak kepikiran kalo jadi kayak gini." dayeon menunduk, merasa bersalah karena perbuatannya.
yedam menghela nafas, "gua nggak mau temen gua kenapa kenapa. gua nggak mau dia kalo suatu hari dia malah nekat bunuh diri buat ketemu lu."
"sekarang, gua kasih lu waktu tiga hari. kalo sampai tiga hari lu nggak pergi, gua bakal ngusir paksa lu dari sini." yedam lalu berjalan meninggalkan dayeon yang masih terdiam di dapur.
dayeon menatap ke tempat sampah yang terdapat bubuk obat tidur yang dihancurkan yedam tadi. dayeon terisak kecil.
"sorry dobby...." lirihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dreaming | doyoung • dayeon
Короткий рассказ°short story tentang doyoung yang lebih suka tidur dan bermimpi daripada beraktivitas di luar rumah. karena hanya dengan bermimpi, dia bisa bertemu dengan kekasihnya yang sudah meninggalkannya selamanya. start: 21-3-2022 end: 28-3-2022