°foreign place

122 15 0
                                    







Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


doyoung mengerjapkan matanya bingung ketika dia berada dalam tempat yang sangat asing di matanya.

ruangan yang serba putih itu membuatnya sedikit pusing. apakah dia sedang bermimpi. tapi dimana.

"dobby."

doyoung sontak membeku. itu panggilan kesayangannya dayeon ke dia. hanya dayeon yang manggil dia dobby.

dan suara yang memanggilnya tadi, persis seperti suara dayeon.

doyoung menepuk pipinya keras, "ayo bangun kim doyoung! lu pasti halusinasi! ayo bangun!" monolognya.

"dobby."

panggilan itu mulai terdengar lagi. doyoung berjongkok sambil menutup dua telinganya dengan kedua tangannya erat. matanya terpejam erat.

"kim doyoung."

"dobby."

"tolong berhenti!" teriak doyoung dengan posisi yang masih sama. berjongkok, mata terpejam erat, dan dua telinganya yang ditutupi oleh kedua tangannya.

"dobby ini aku."

"please stop... " lirih doyoung. dia sangat ketakutan. dia ingin bangun dari mimpi ini. tapi dia tidak tau caranya. panggilan itu sangat menyakiti hatinya.

"dobby..."

"hiks...please stop calling me by that name..." doyoung akhirnya tidak bisa menahan air matanya keluar. seharusnya dia senang mendengar nama panggilan itu, tapi nama panggilannya itu terdengar sangat berbeda dan membuat hatinya sakit.

"it's really me. you don't know me?"

dengan ragu akhirnya doyoung membuka matanya. dia dapat melihat seseorang sedang berjongkok didepannya.

"d-dayeon....?" orang itu tersenyum sambil mengusap pipi doyoung untuk menghapus jejak air mata doyoung tadi.

"yes, it's me. kim dayeon. your rabbit girlfriend." ucap orang itu.

doyoung menatap orang yang sangat mirip dengan dayeon itu tidak percaya. tangannya terangkat untuk menyentuh pipi dayeon. ini benar, ini memang dayeon pacarnya.

doyoung langsung memeluk dayeon erat dengan senyum lebarnya yang mengembang. sangat erat seakan tidak mengizinkan orang yang dia peluk itu pergi lagi.

"i really miss you." kata doyoung.

"i miss you too dobby." balas dayeon yang membalas pelukan doyoung.

"udah lama banget aku nggak denger nama itu." doyoung melepaskan pelukannya.

dayeon senyum kecil, "makanya tadi kamu takut?"

"iya. aku pikir aku halusinasi denger kamu manggil aku gitu. makanya aku takut banget. tapi ternyata itu beneran kamu." doyoung mengangguk.

doyoung memeluk dayeon lagi, "aku seneng banget sumpah. ternyata kamu nggak ninggalin aku sendirian."

"kata siapa kamu sendirian? kan ada yedam sama chaehyun."

"but something is missing if there is no you beside me."

dayeon menghela nafas sambil mengelus kepala doyoung, "do not do this. you have to learn how to live without me."

doyoung menggeleng, "aku udah mencoba beberapa kali. tapi tetap saja nggak bisa, i can not forget you." balasnya.

dayeon senyum manis, "tapi tetap saja kamu harus belajar dobby. semua manusia pasti akan pergi selamanya dengan waktu yang telah ditentukan. keluarga yang bersangkutan harus berusaha mengikhlaskannya pergi agar manusia yang pergi itu tenang di sana.

"sorry. untuk sekarang aku belum mampu melupakanmu dayeon. kamu terlalu berharga dan penting di hidupku." doyoung menunduk. merasa bersalah karena sudah menahan dayeon tetap di bumi.

"aku akan mengajarimu. aku akan mengajarimu bagaimana hidup tanpaku selamanya. aku juga akan mengajarimu bagaimana mengikhlaskan kepergian seseorang. aku akan mengajari semua hal itu." ucap dayeon.

dayeon mengambil tangan doyoung untuk dia gandeng lalu menariknya untuk berjalan. doyoung hanya mengikuti kemana dayeon pergi.

ternyata keluar dari ruangan nuansa putih tadi. doyoung terkejut ketika keluar, dia melihat taman bunga yang sangat indah. ada danau kecil, kursi bangku yang terdapat balon di pinggirnya dan satu pohon yang ada ayunan yang tergantung disana.

"ini dunia yang aku buat untukmu dan aku untuk kedepannya. aku akan memberikanmu kenangan indah disini." kata dayeon lagi.

mereka berdua kemudian berjalan ke satu pohon yang ada ayunannya itu. doyoung menuruti dayeon yang menyuruhnya duduk di ayunan gantung itu. dayeon pun mendorong ayunan dengan perlahan.

doyoung tersenyum. perasaannya sangat senang dan lega setelah melihat pacarnya ada didekatnya. dia menoleh ke belakang menatap dayeon.

"dayeon."

"iya?" dayeon menunduk untuk menatap doyoung.

"kalaupun ini mimpi, tolong jangan bangunkan aku terlalu cepat ya. aku ingin disini bersamamu lebih lama." ucap doyoung.

dayeon senyum dan mengangguk, "mimpi hanya bunga tidur dan hanya bertahan sebentar sebelum orang yang bermimpi itu terbangun yang kemudian melakukan aktivitas kesehariannya."

"bagaimana jika aku tidur terus? apakah aku akan disini terus bersamamu?"

"jangan begitu doyoung. kamu tidak kangen yedam dan chaehyun?" dayeon menggeleng. tangannya mengelus rambut doyoung pelan.

doyoung menunduk, "i miss you more than the two of them." katanya.

dayeon menghela nafas. dia berjalan lalu berjongkok didepan doyoung. dia menggenggam kedua tangan doyoung.

"kamu harus beraktivitas juga doyoung. jangan hanya karena aku kamu jadi melupakan dunia aslimu. kamu masih ada di dunia, sedangkan aku sudah tidak ada. jadi manfaatkan lah waktu berhargamu untuk membuat kenangan bersama mereka juga." ucap dayeon sambil mendongak menatap doyoung yang juga sedang menatapnya.

"ya?" bujuk dayeon. doyoung hanya diam menatap dayeon.

akhirnya doyoung menganggukkan kepalanya, "iya. aku akan menurutimu."

doyoung berdiri yang membuat dayeon juga ikut berdiri. lalu mereka berdua berpelukan lagi.

"i love you." kata doyoung.

dayeon mengangguk, "i love you too dobby." balasnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dreaming | doyoung • dayeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang