Aku meregangkan badanku lebar. "Aaaah, enaknya..." sudah lama sekali rasanya aku tidak tidur sore seperti ini.
Melihatku yang tidak bisa kembali fokus setelah kedatangan Shua tadi, Seungcheol menyuruhku untuk pulang lebih cepat hari ini. "Tidak ada gunanya kau terus bekerja dengan energi macam zombie ditambah pikiran yang kemana-mana."ucapnya tiap kali melihatku tanpa sengaja menjatuhkan mangkuk adonan. Akhirnya aku menurut dan pulang cepat. Aku memang butuh istirahat.
Drrrt! Drrrt! Drrrt! "Hmm?" Keningku sontak mengerut melihat siapa yang menelfon. Hyojung eonni calling! Tumben sekali tetangga sekaligus anak pemilik apartemen-ku ini menelfon.
"Eung, Hyojung eonni."sapaku.
"Y/n! Kau di rumah kan?"
"Eung. Ada apa?"
"Ke rooftop sekarang!"
"Mwo?" Dengan malas, perlahan ku bangun dari tidurku. "Kenapa tiba-tiba mengajak ke rooftop?"
"Mwoya..." Entah kenapa aku langsung bisa membayangkan wajah merengut Eonni yang memiliki wajah awet muda ini. "Kau lupa ya hari ini ada welcoming party untuk penghuni baru di kamar 3?"
Aku sontak mengecek kalender kecil yang ku tempatkan di meja kecil sebelah kasurku. Ah. Maja. Minggu lalu, Hyojung eonni menjegatku sepulang dari bakery hanya untuk mengingatkanku untuk mengosongkan jadwal demi pesta menyambut penghuni baru di apartemen kami. Hyojung eonni bahkan menunggu di depan pintu hingga aku selesai menandainya dikalenderku. "Ah..."
"Ah~" ku mendengar Hyojung eonni mengikutiku. "Jangan 'ah' saja! Ayo ke atas sekarang!"
"Neeee..."jawabku. Klik!
Sontakku menghela napas keras. Gagal sudah rencanaku untuk bermalas-malasan sepanjang sisa hari ini. Welcoming party... Mengejanya di dalam pikiranku saja sudah cukup untuk membuatku malas. Aku benar-benar tidak dalam mood untuk bersosialisasi. Sebenarnya aku tidak pernah mood kalau sudah berurusan dengan acara kumpul-kumpul, tapi hari ini keengananku rasanya tambah seratus kali lipat.
Sambil mengenakan hoodie-ku, mataku terpaku pada pintu kayu bercat abu-abu lengkap dengan gembok yang berada di samping lemari pakaianku. Eonni tadi bilang penghuni barunya itu penghuni kamar 3, bukan? Berarti kamar yang dihubungkan dengan pintu itu akan terisi kembali. Kalau penghuni baru-nya perempuan mungkin aku akan membuka gemboknya.
Sebentar. Penghuni baru? Di kamar sebelahku?
"Ha.. ha.." tanpa sadar ku tertawa kering.
Entah mengapa kombinasi dari dua hal itu membuat perasaan tidak enak muncul ke permukaan. Perutku pun seketika terasa sakit, bersamaan dengan wajah Shua dan senyuman menyebalkannya yang tergambar kembali di dalam benakku.
"Ey, andwae, Y/n-ah!"ucapku pada diriku sendiri.
Tidak mungkin tiba-tiba Shua muncul menjadi penghuni baru di apartemenku juga! Tadi itu hanya sekedar kebetulan saja! Lagipula lokasi gedung tempat ku menyewa memang strategis dan bagus. Kalau apartemen ini? Ini apartemen kecil, hanya tiga lantai dengan total enam kamar. Lagipula kan aku sempat ke apartemennya dan itu benar-benar jauh dari sini. Eung! Eung! Tidak mungkin! Takdir tidak selucu itu!
Ya kan?
—
"Kenalkan semuanya, ini penghuni baru di kamar 3, Hong Shua-ssi."
Bruk! Tanpa sadar sekeranjang penuh dengan kaleng soda terlepas dari genggaman tanganku. Sekujur badanku terasa lemas begitu melihat sosok yang berdiri di samping Hyojung eonni.
KAMU SEDANG MEMBACA
sunshower
Fanfiction"Sudah tujuh tahun, Soo-ya..." Y/n berpikir setelah kematian Jisoo, dia tidak akan bisa kembali mengenal kata bahagia. Namun di suatu hari, si kembar Shua, kembali datang dan merubah segalanya. Genre: Romance, Melodrama, Life Author: Aemi Hwang Main...