4. Kejutan Yang Tidak Menyenangkan

476 103 11
                                    


Met malam jumat. Aku mau ngabarin kalau cerita ini sudah tamat dan akan segera tayang di PlayStore. So buat yang penasaran tungguin yah, jangan lupa di beli🤭

Met baca, jangan lupa tinggalkan jejak yah. Happy reading

💗💗



"Selamat datang, My Lord, senang melihat anda kembali," Mrs. Anderson sang kepala rumah tangga serta Sam sang kepala pelayan memberi hormat begitu Carter memasuki kamarnya.

"Apa ada masalah yang terjadi selama aku pergi, Sam?"

"Sama sekali tidak ada, My Lord. Semua aman terkendali seperti yang selalu saya informasikan pada anda."

Carter mengangguk. Ia menatap sekeliling kamar dengan seksama. Rasanya sudah sangat lama sekali ia pergi tapi tidak ada yang berubah dari kamarnya seolah ia hanya pergi beberapa hari saja. Semua itu tentu saja tidak lepas dari tangan dingin Mrs. Anderson yang memang bertugas untuk merapikan kamarnya.

"Kau bekerja dengan baik, Mrs. Anderson," puji Carter ketika ia selesai mengamati kamarnya. Tidak ada yang berubah dari kamarnya. Semua barang diletakkan di tempat yang sama seperti terakhir kali ia berada di dalamnya.

Carter memang tidak suka jika barang-barangnya berpindah tempat tanpa seizinnya. Itulah kenapa Carter hanya mengizinkan Mrs. Anderson yang membersihkan kamarnya. Mrs. Anderson sudah mengenalnya sejak lama. Sama seperti Sam dan Josh, Mrs. Anderson juga sudah bekerja sejak kedua orang tuanya masih hidup, jadi wanita itu sudah sangat mengenalnya.

"Terima kasih atas pujiannya, My Lord."

Carter mengangguk. "Kalian boleh kembali, aku akan membersihkan diri setelah itu turun untuk makan malam."

"Baik, My Lord," jawab keduanya bersamaan, tapi langkah keduanya kembali terhenti ketika Carter kembali memanggil mereka.

"Apa baru-baru ini kalian menerima pelayan baru di kastil?"

"Iya, My Lord, saya sudah memberitahu anda sebelumnya," kata Sam.

Carter mengangguk. Ia ingat Sam memang pernah memberitahunya melalui surat kalau pria itu akan mengganti beberapa pelayan yang telah memasuki masa pensiun dengan pelayan yang jauh lebih muda.

"Kalau begitu, apa kau mengenal seorang pelayan dengan mata coklat terang yang baru bekerja disini?"

"Lara Caldwell," jawab Mrs. Anderson tanpa ragu. Satu-satunya pelayan baru yang memiliki warna mata coklat terang hanya Lara. Mrs. Anderson sangat mengenal Lara jadi ia langsung tahu siapa yang tengah majikannya cari. "Apa dia membuat masalah, My Lord?"

"Kenapa kau bertanya seperti itu, Mrs. Anderson? Apa dia memang sering membuat masalah?"

"Sebenarnya bukan membuat masalah, tapi Lara sedikit ceroboh hingga kadang menimbulkan masalah," terang Sam.

"Apa yang Sam katakan benar, My Lord. Mungkin karena Lara masih sangat muda dan belum memiliki pengalaman bekerja. Tapi semakin lama hasil kerjanya semakin bagus."

Carter mengangguk. Lara memang terlihat masih cukup muda, jadi tidak heran kalau Mrs. Anderson memaklumi tingkahnya.

"Aku ingin kau membawanya kemari, Mrs. Anderson. Katakan padanya untuk membersihkan kamarku."

Mrs. Anderson dan Sam tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya begitu Carter menyelesaikan ucapannya.

"Apa anda yakin, My Lord?"

Carter terkekeh melihat reaksi kedua pelayan setianya itu. Ia menepuk bahu Sam pelan lalu beralih pada Mrs. Anderson. "Aku tahu apa yang kalian pikirkan, tapi aku tidak akan menjelaskan apa pun kenapa aku memerintahkanmu membawa wanita itu kemari. Bawa saja dia kemari. Perintahkan dia untuk membersihkan kamarku."

Meskipun tidak puas dengan jawaban Carter, tapi Mrs. Anderson tahu ia tidak berhak untuk mempertanyakan keputusan majikannya. Ia hanyalah seorang pelayan yang tidak memiliki kewenangan itu.

"Baik, My Lord. Kami permisi," Mrs. Anderson pergi diikuti Sam yang berjalan di belakangnya setelah keduanya memberi hormat pada Carter.

Carter beralih pada Josh yang sejak tadi berdiri di belakangnya. "Aku ingin kau mencari tahu tentang Lara Caldwell pelayan baru yang tadi aku bicarakan. Berikan aku informasi apa pun yang kau dapatkan tentang wanita itu. Pastikan kau menyelidikinya dengan teliti. Aku tidak mau ada satu pun informasi yang tertinggal mengenai dirinya."

"Baik, My Lord."

Josh tidak perlu di perintah dua kali untuk melakukan apa yang Carter inginkan. Sama seperti Sam dan Mrs. Anderson, Josh juga sudah sangat mengenal karakter majikannya, jadi ia bergegas meninggalkan kamar Carter setelah Carter mengatakan kalau Josh tidak perlu membantunya berpakaian.

Carter beranjak ke kamar mandi, mencuci wajahnya dengan air segar yang telah disediakan Josh, lalu menatap bayangannya di cermin.

Ini bukan kali pertama Carter meminta Josh mencari tahu tentang seseorang tapi ini untuk pertama kalinya Carter meminta Josh mencari tahu tentang seorang pelayan.

Bukan tanpa sebab Carter melakukannya. Pengalamannya terjun di medan perang membuatnya tahu ada yang Lara sembunyikan. Selain itu, Lara terlalu cantik dan memiliki kulit yang lembut untuk seorang pelayan.

Carter sudah sering berjabat tangan dengan para wanita bangsawan. Ia tahu persis seperti apa kehalusan kulit mereka, dan hal yang sama dirasakan Carter ketika ia tanpa sengaja menyentuh tangan Lara. Kulit Lara tidak seperti kulit para pelayan pada umumnya dan kecil kemungkinan seorang pelayan yang terbiasa bekerja memiliki kulit selembut Lara.

Tapi jika benar Lara bukan seorang pelayan, apa yang membuat wanita itu harus menjadi pelayan di kediamannya? Bukankah hal itu terlalu gila untuk dilakukan seorang wanita bangsawan?

Pertanyaan demi pertanyaan terlintas dalam benak Carter hingga ia mendengar suara Mrs. Anderson melalui pintu kamar mandi yang memang tidak tertutup sempurna.

Carter tersenyum tipis membayangkan pertemuannya dengan Lara. Ia yakin Lara pasti akan sangat terkejut ketika melihatnya dan ia benar-benar tidak sabar menunggu pertemuannya dengan Lara.

Setelah memastikan Mrs. Anderson meninggalkan kamarnya barulah Carter keluar dari kamar mandi. Ia bersandar di pintu kamar mandi sambil mengamati Lara yang tengah sibuk mengamati kamarnya. Wanita itu bahkan tidak menyadari keberadaannya.

"Seingatku aku meminta Mrs. Anderson membawamu kemari untuk membersihkan kamarku, bukan untuk meneliti keseluruhan kamarku seperti yang kau lakukan saat ini."

Lara sontak berbalik mendengar suara dingin di belakangnya. Ia tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya ketika mengenali sosok pria yang tengah berdiri dihadapannya sambil melipat kedua tangan di dada.

Carter menahan diri untuk tidak tersenyum ketika melihat ekspresi Lara. Ia memasang wajah dingin yang kerap kali diperlihatkannya pada semua orang. "Kenapa? Terkejut melihatku nona?"

"A... ap... pa yang kau lakukan disini? Siapa kau?" tanya Lara bingung. Ia mengamati pria di depannya dengan seksama. Memastikan jika dirinya tidak salah mengenali orang. Dan benar saja, orang yang berdiri di depannya adalah orang yang beberapa saat lalu di temuinya di sungai.

Perasaan Lara mendadak tidak nyaman tapi ia berusaha menepis apa yang saat ini terlintas dalam benaknya.

"Menurutmu apa yang aku lakukan di kamar sang Earl?" Carter balik bertanya.

"Aku yang bertanya lebih dulu, seharusnya kau menjawab pertanyaanku," ketus Lara.

Carter mengurai tangannya. Ia berjalan kearah Lara dan berhenti tepat di depan wanita itu. "Bukankah kehadiranku di depanmu saat ini dan di dalam kamar sang Earl cukup bagimu untuk tahu apa yang tengah aku lakukan disini dan siapa aku?"

Lara menggeleng. Ia mencoba menyangkal apa yang sejak tadi telah disimpulkannya. Tapi tidak peduli seberapa sering ia menyangkalnya, apa yang otaknya simpulkan tidak bisa berubah.

"Tidak mungkin," gumam Lara pelan. Telapak tangannya berkeringat. Ia seperti melihat hantu ketika manik coklatnya bertemu tatap dengan sang pemilik suara.

Terkejut? Jelas. Tapi ini lebih mengejutkan dibandingkan melihat hantu.

Ini adalah kejutan. Kejutan paling tidak menyenangkan yang pernah Lara terima sepanjang hidupnya. 




💗💗
23062022

(Tamat) Trapped in Love (Sequel Of My Lady) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang