Assalamu'alaikum, hai selamat sore, akhirnya aku bisa update part 1 cerita ini.
Nulisnya tertatih-tatih karena si kecil sedang butuh banget perhatian, tapi aku usahakan ceritanya selesai tidak selama MY Lady.So, jangan lupa tinggalkan jejak kalian yah. Happy reading
💗💗
"Lara Cadwell!! Menurutmu apa yang sedang kau lakukan saat ini?"
Lara mengangkat wajahnya dan terkejut ketika mendapati Mrs. Anderson berdiri di depannya. Wanita paruh baya yang merupakan kepala rumah tangga itu menatap Lara tidak suka. Yang lebih mengejutkan Lara adalah apa yang saat ini berada di tangan Mrs. Anderson, guci antik yang beberapa saat lalu tengah dibersihkannya.
Lara meringis menatap guci yang berada di tangan Mrs. Anderson dan wajah wanita paruh baya itu.
Mrs. Anderson memang terkenal sangat keras dan disiplin. Hampir semua pelayan pernah mendapat teguran, dan sekarang giliran Lara. Meskipun begitu, Mrs. Anderson tidak akan menegur bawahannya jika memang mereka tidak melakukan kesalahan. Sialnya saat ini Lara telah melakukan kesalahan yang cukup fatal. Kesalahan yang bisa membuatnya kehilangan pekerjaan.
"Apa lagi sekarang alasanmu, Lara Cadwell?" tanya Mrs Anderson.
"Maafkan saya Mrs. Anderson, tadi saya memang sedang melamun. Maafkan saya."
Mrs. Anderson menghela napas. Ia kembali meletakkan guci yang berhasil di tangkapnya ke atas meja sebelum guci antik itu menyentuh lantai karena kelalaian Lara. Ia tidak pernah suka jika pelayan melamun saat bekerja, tapi karena Lara sudah jujur dan mengakui kesalahannya, mau tidak mau Mrs. Anderson menekan rasa kesalnya pada Lara.
"Aku tidak tahu apa masalahmu, Lara, tapi aku tidak suka melihat para pelayan di kediaman ini bersikap tidak profesional. His Lordship juga sangat tidak suka jika para pelayannya tidak bisa menempatkan diri dengan benar, jadi perbaiki sikapmu, jangan sampai His Lordship menemukanmu sedang melamun saat bekerja karena aku pastikan itu akan menjadi hari terakhirmu bekerja disini."
"Saya mengerti, Mrs. Anderson. Sekali lagi maafkan saya."
"Selesaikan pekerjaanmu dan jangan pernah melamun lagi."
"Baik, Mrs. Anderson."
Tidak ingin mendapat teguran lagi Lara kembali melanjutkan pekerjaannya. Ia benar-benar tidak ingin mendapat teguran lagi dari Mrs. Anderson karena meskipun terkenal baik, wanita paruh baya itu sangat menyeramkan saat marah. Ia cukup beruntung karena Mrs. Anderson melepaskannya.
"Kau beruntung Mrs. Anderson datang dengan cepat, jika tidak entah bagaimana nasibmu karena memecahkan guci antik milik His Lordship," kata Emma sambil mengedikkan dagu kearah guci yang beberapa saat lalu hampir saja berakhir di lantai jika Mrs. Anderson tidak segera menangkapnya.
Lara meringis. Emma benar, entah bagaimana nasibnya jika Mrs. Anderson tidak segera datang dan menangkap guci yang hampir jatuh karena kesalahannya. Jika sampai guci itu jatuh, mungkin ia akan langsung di pecat dan keluar dari kastil sebelum bisa bertemu dengan sang pemilik kastil tempatnya bekerja.
Pasalnya ruangan yang saat ini tengah dibersihkan Lara adalah ruangan tempat penyimpanan baraang-barang antik. Tidak sembarang pelayan yang diperbolehkan membersihkan ruangan itu. Hanya pelayan terpilih yang dianggap Mrs. Anderson mampulah yang di tempatkan untuk membersihkan tempat penyimpanan itu dan sialnya Lara hampir saja membuat Mrs. Anderson kecewa karena sikapnya.
Lara menghela napas. Sudah satu bulan ia bekerja di kastil Earl of Cambridge dan selama itu tidak pernah sekalipun ia bertemu dengan sang pemilik kastil yang selama ini hanya di dengarnya dari para pelayan. Bukan karena ia mengagumi sosok sang pemilik kastil seperti para pelayan lainnya tapi karena ada misi khusus yang harus Lara selesaikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Tamat) Trapped in Love (Sequel Of My Lady)
RomanceSequel of My Lady. Sinopsis ada di dalam yah. Tersedia dalam bentuk pdf dan ebook