"Rahasia?"
(Belgiano pamukas)Next 😅
👇
HAPPY READING 🌻
Ceklek..
Mereka melihat kearah pintu."A-lbert" batinya Alice terkejut melihat Albert .
Sedangkan Akas ia belum masuk masih di luar."Mengapa dia bisa ada disini sedangkan anggota OSIS yang lain masih berada di aula" batinnya Alice.
Ia hanya melihat albert yang berada disana sedangkan Dipta sudah berada di tempat aman.Sedangkan albert dan akas ia masih syok raut wajahnya berubah semakin panas dingin,mereka mengira yang datang adalah pak Bambang guru olahraga yang selalu patroli melihat siswa yang tidak mengikuti upacara.
Bahkan Akas bersembunyi dibawah meja (aman kan><)Ia belum menyadari Siapa yang datang.
Albert menarik kera baju Akas"Apansih?" Katanya dengan bahasa isyarat.
Albert mengkode dengan bibirnya "keluar Lo!" Pintanya.
"WOI" kata Dipta sedikit keras baru masuk ke Ruang itu.
Albert melirik kearah mereka yang di ambang pintu Seraya mengusap dadanya.
Ia berusaha menarik Akas keluar dari sana, sedangkan keduanya merasa aneh melihat gelagat Albert.
Begitupun dengan Dipta ia terkejut melihat albert berada disana.
"Anjir di kacangin gue" lirih Dipta.Albert menendang pusaka milik nya.
"AW,Akhhhh" terdengar suara desahan kesakitan keluar sangat kencang begitu saja.
Alice dan Dipta yang mendengar jelas Suara desahan itu merasa sangat Ambigu ia melirik kearah albert."Lo-lo j-angan bilang kalau lo" Dipta tidak sanggup melanjutkan ucapannya ia terlihat sangat kecewa kepadanya,terutama Alice ia hanya diam membisu.
Albert sangat malu bagaimana bisa suara yang keluar sangat mirip dengan suara perempuan.
Albert berusaha menariknya namun sepertinya Akas tak berniat keluar."KELUAR LO BANGSAT"
Mereka terkejut terutama Aksa yang reflek keluar.
Akhirnya Akas pun keluar dari kolong meja,ia keluar dengan raut wajah yang sangat malu, bagaimana tidak mereka mendengar suara desahan yang keluar dari mulut bodohnya itu,ia dia sangat marah dengan mulutnya, Akas menggaruk tengkuknya melirik kearah mereka berdua bahkan mukanya sudah sangat merah seperti memakai blush on.Heningg...
"Anjirt Lo berdua ja-jangan bilang kalau lo-"
"Enak aja kita nggak belok ya,baget mulut lo ya" Akas melempar Dipta dengan vas bunga Yang ada di meja itu seakan ia mengerti dengan ucapannya.
"Terus suara tadi apa?"
"I-itu suara anu gue" ia melirik ke arah Alice, mengedipkan sebelah matanya kearah Dipta.
"Idih najis, Nggak mempan dasar gay" ia merendahkan nada suaranya.
"APA?" Ucapa keduanya kompak.
"Diam!" Lerai Alice.
![](https://img.wattpad.com/cover/298828869-288-k991866.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Albert&Alice [HIATUS]
Novela Juvenil[ON GOING] WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!! PENYESALAN " HIDUP ATAU MATI" Happy reading 🌻