"Kedamaian,ketentraman,kenyaman Mungkinkah akan aku rasakan di rumah ke Dua ku ini "
(Alice Anggelofadth Davies)
Kesuyian senja mampu membuat langit mendung,dimana senja sudah berganti dengan kegelapan.
Di Apartemen Akas sedang ada kebisingan melebihi keramaian kota Jakarta
Di sini anggota OSIS berkumpul sedang membahas acara akhir MOS yang akan dilangsungkan 2 hari lagi.
Akerina,Dipta and sandra sementara yang lain masih di jalan.Azzura and Azzam.
Disini Azzura sedang kesal dengan Azzam yang masih Santai memainkan game di handphone nya." HE KINGKONG LAMA LAMA GUE SIRAM LO YA INI UDAH LEBIH DARI 30 MENIT YA" teriak Azzura membuat Azzam bangun dari tidurnya ia meringis karena reflek menjatuhkan handphone ke mukanya yang mulus sebelas duabelas mirip SEO KANG JOON katanya.
( Memang itu visual Lo gamblang-_-)karena Azzam meminta sedikit waktu kepada sang adek sebelum pergi ke apartemen Akas.
Kakaknya Azzam ya, mereka hanya beda 5 menit setelah itu keluarlah Azzura menyusul Azzam." Ya-ahh kalah kan,kecilkan volume Lo bisa ngak dek?" pasrah nya,ia memohon kepada Azzura.
"NGGAK BISA, SEKARANG LO MAU MANDI ATAU GUE YANG MANDIKAN" kata Azzura reflek karena ia sangat kesal kepada sang kakak pasti ia sudah telat sampai kesana.
Azzam juga tak menyangka Azzura mengucapkan hal demikian.
(Ingatkah mereka sudah remaja?)."Boleh, mau dong di mandikan sama adek ku tersayang" katanya megoda sang adek.
"AZZAM ADELWIS" katanya memegang panci yang ia ambil di atas meja belajar Azzam ia siap memukulnya hingga memangsa Azzam hidup hidup.
(Emang bisa?)"Iya- iya dek 5 menit selesai kok" katanya berlari memasuki kamar mandi menghindari amukan sang adik.
Azzura kembali meletakkan panci di tempatnya semula.
Kok bisa ada panci disini sih?" tanyanya berbicara sendiri." Ngak mau mandiin aku dek" katanya memunculkan kepalanya di pintu kamar mandi.
Azzura kembali mengambil panci itu and Azzam yang melihat itupun langsung menutup pintunya sangat kencang kembali.
Brakk..
(Suara pintu)Flashback...
"BIKkk" teriak Azzam memanggil asisten yang sudah mengabdi kurang lebih 18 tahun.
"IYA DEN" kata bik Marni
Iya namanya Marni masih gadis loh
Ia merantau ke Jakarta untuk mengurangi beban orang tuanya sejak ia usia 25 tahun lebih tepatnya ketika si kembar berusia 3 tahun ,bisa pikirkan berapa usia bi Marni sekarang?."Ada apa den?" Tanya bi Marni di ambang pintu Azzam.
"Tolong buatkan Indomie yang kuah bik!!!"
Katanya kepada bi Marni."Asiaaap Aden"katanya mengakat tangannya seperti sedang hormat sang bendera merah putih.
Azzam tertawa renyah melihat tingkah bi Marni,mereka sudah menganggap Bi Marni bagian keluarga ini."BAWAKAN KESINI YA BIK SEMUANYA" teriak Azzam melihat bi Marni sudah jauh keluar dari kamarnya.
Setelah selesai bi Marni membawakan semua yang Azzam minta panci + mienya.
Sepertinya bi Marni sudah salah mengartikan ucapan anak bosnya itu.
Sedangkan Azzam ia sedang mandi jadi ia tidak tahu hal itu.
Azzam juga kaget setelah ia selesai mandi melihat panci di atas mejanya.
Azzam geleng geleng melihat tingkah bi Marni ia juga tahu ia salah seharusnya ia menjelaskan kalau ia menyuruh bik marni membawa semua mie yang di rebus, karena biasanya ia hanya meminta setengah mie itu bukan dengan pancinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Albert&Alice [HIATUS]
Genç Kurgu[ON GOING] WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!! PENYESALAN " HIDUP ATAU MATI" Happy reading 🌻