"hembusan angin mengikuti kehadirannya membuat dia semakin sulit untuk kugapai"
( Albert Darleen Dawson)HAPPY READING 🌻
"VANO" panggil seseorang dengan nada yang tinggi memotong ucapan nya.
Mereka melirik kearah sumber suara.
VANO? Siapa itu vano mereka melihat kearah belakang,takutnya jika ada seseorang yang bernama vano yang berada disana .
Namun nihil disini hanya ada mereka berempat dan bi asi.Lelaki itu berjalan menuju kearah mereka.
Lebih tepatnya di tengah Akas dan bi asi.
Membuat keadaan menjadi hening.
"Den ini Andra teman masa kecil Aden dulu" kata bi asi."A-andra" katanya sedikit Ambigu, berusaha mengingat sesuatu.
"Andra"katanya antusias setelah mengingat beberapa memori di pikirannya.
" I-ni beneran lo?" Tanya Akas kepadanya seraya memegang pundak Andra.
Andara ia adalah gazandra Malin paduka anak angkat bi asi teman Akas waktu ia memasuki SD.Sedangkan Albert dkk masih dibuat binggung,mereka bertanya tanya di dalam hatinya.
"Apakah yang dimaksud vano adalah Akas?"
"Apa hubungan mereka?"
"Kenapa Akas tak pernah membicarakan jika ia pernah mempunyai teman?"
Begitulah beberapa pertanyaan dari mereka.
"Iya ini gue" lirihnya ia memeluk Akas dan begitupun sebaliknya.
-
Di dalam ruang tamu panti sedang berkumpul anak-anak panti serta Albert dkk.
Mereka sedang membagikan sedikit rezeki kepada anak-anak panti,satu persatu berbagai macam alat tulis,tas,sepatu,mainan,serta banyak lagi yang lainnya."Pa" panggil gadis kecil itu.
Ia mendekati albert dengan sangat antusias."Papa" katanya lagi ia memeluk albert.
Sedangkan yang dipanggil merasa sedikit aneh,hatinya tersentuh ketika dipanggil papa,namun disisi lain
Albert tidak membalas pelukan peri kecil itu ia masih syok.
Telinga nya masih berfungsi kan, apakah ia tak salah dengar.
Gadis itu memanggil nya "papa" katanya berpacu dengan batin nya.Enak aja pikir albert,ia masi perjaka jangankan anak,dia saja belum menikah.
Bukan hanya albert yang lain pun berfikir demikian.
"Papa,apa albert pernah menghamili anak gadis orang?" Tanya Azzam ke coplosan."Nggak nyangka gue Bert" tuding Akas menggeleng kepalanya ia sangat kecewa dengannya.
Sedangkan Dipta hanya diam memperhatikan albert dalam pelukan Gadis itu.Albert yang dituduh seperti itu reflek mendorong Gadis kecil itu,jika Andra tak sigap maka ia akan terhuyung ke lantai.
"Apa apaan sih Lo" Katanya memaki albert.
"Apa Lo nggak punya nurani?" Tanyanya.
Andra membawa gadis itu kedalam pelukannya beranjak meninggalkan mereka.
"Apa salah gue?" Lirihnya.
"Maaf nak,ini hanya kesalahpahaman" jelas bi asi kepada mereka.
Mereka kembali duduk dan bi asi menceritakan semua nya.
Mulai dari siapa sosok peri kecil mengapa ia sampai menganggap albert sebagai papanya,bi asi menceritakan sangat detail kepada mereka.Mereka pun sama kaget nya,dan terutama albert ia merasa bersalah kepada Gadis kecil itu.
Namun di sisi lain, ucapan bi asi masih terbayang bayang olehnya.
Ia duduk di kursi taman yang berada di depan panti,melihat interaksi anak-anak panti yang sangat aktif, mereka bagaikan keluarga yang sangat tentram damai dan tenang.
Terlihat tak ada beban di pikirannya."Nggak mungkin, just similar Nggak lebih"lirihnya tersenyum kecut.
Part kali ini pendek guys😫
Semangat bagi yang berpuasa 😁Jika ada typo atau kesalahan kata tolong ditandai ya 💚
See you next part🥳
Yang masih PJJ semangat ya !!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Albert&Alice [HIATUS]
Teen Fiction[ON GOING] WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!! PENYESALAN " HIDUP ATAU MATI" Happy reading 🌻