Hujan deras tengah mengguyur ibukota Jakarta. Waktu menunjukkan pukul 18.05. Jalanan Pemuda,ramai sekali pemandangan manusia. Ah tapi mereka bukan sedang menunggu bus untuk pulang. Tapi... mereka menonton korban. Beberapa sibuk melakukan video dan malah asyik bergosip karena korban adalah seorang wanita yang masih muda dan nampak lajang.
Wanita itu berpakaian kantoran, dia tewas dalam kecelakaan tunggal akibat menabrak trotoar. Dahinya mengeluarkan banyak sekali darah. Ah ini bukan suatu pemandangan yang pantas untuk di sebarkan. ini adalah berita duka.
Aku terdiam masih memeluk buku kuliahku dengan erat. Sembari meneduh di sekitar halte, tiba-tiba Raihan datang menepuk pundakku
"Nara! Liat apaan?" tanya Raihan
Raihan juga ikut berteduh dan nampak membersihkan sisa air di pundaknya."Astaga! Gue kaget!" ujarku menatap Raihan
"lah Gue yang mau tanya. Elu liat kecelakaan ya? Elu ngeliat sampe serius gitu?"tanya Raihan
"ah.." jawabku gugup
"hati-hati entar kebawa mimpi" ujar Raihan
"gue penasaran ada apaan orang rame-rame" jawabku
"udah sana pulang. Keburu malem. Besok kita ada ulangan Mata kuliah Kalkulus" ujarnyaakhirnya kamipun saling melambaikan tangan. Nampaknya hujan mulai mereda sesaat. aku langsung bergegas memberhentikan bus kota menuju rumahku di daerah kampung melayu.
***
"assalamualaikum " ujarku setibanya dirumah"waalaikumsalam" jawab ibuku yang sedang sibuk membungkus kue kering pesanan
"Belum selesai bu?"tanyaku terkejut melihat tumpukan kue belum di masukkan dalam toples
"belum. Kamu kehujanan enggak? mandi dulu terus makan" jawab ibuku
aku menatap wajahnya yang nampak sudah sangat lelah itu. gurat tua di sekitar matanya tampak sekilas dan aku menyadari di usiaku yang menginjak ke 21 tahun aku belum bisa membahagiakannya.
Aku buru-buru mandi,shalat maghrib dan makan malam.
"Ini pesenan kok tumben banyak bu?" tanyaku
"iya ibu juga kaget. tadi jam 6 sore tiba-tiba ada yang mau pesen kue kering sampe 6 toples. untung ibu ada lebih" jawab ibuku
"Alhamdulilah"
oh iya aku belum sempat mengenalkan diri yaa... Hai semua namaku adalah Naraya. Aku biasa dipanggil Nara. Aku adalah mahasiswi jurusan pendidikan matematika di salah satu universitas negeri di Jakarta. Aku beruntung karena mendapatkan salah satu beasiswa untuk anak-anak miskin sehingga aku bisa kuliah tanpa biaya. saat ini aku sedang persiapan untuk PPL karena aku sudah memasuki semester 6. aku hanya hidup berdua dengan ibuku. Aku adalah anak tunggal. tapi ayahku sudah meninggalkan kami 10 tahun lalu. sejak saat itu,ibuku yang menjadi tulang punggung keluarga. Ah sedih sekali ceritaku. begitulah!
malam menunjukkan pukul 22.00 WIB. setelah semua pesanan selesai,aku langsung menuju kamarku. Ibu pun nampak kelelahan. saat aku memasuki kamar.. aku sangat terkejut karena melihat seorang wanita sedang duduk di kursi belajarku. dia .. dia.. siiiiiaaaapaaa...
keringatku mengucur perlahan. Aku berusaha bersandar ke tembok dan mencari Handphone milikku. Tiba-tiba dia tersenyum dan menyapaku.
"hai" ujarnya
aku masih diam. Yaa Allah apakah dia hantu? kayaknya daritadi enggak ada orang masuk lewat pintu.
"kamu lupa sama aku? kita ketemu beberapa jam yang lalu" ujar wanita itu lagi
keringatku makin menggila. Aku gemetaran ketakutan. Aku baru ingat dari pakaiannya.. bahwa wanita itu adalah wanita yang tewas dalam kecelakaan tadi. bukankah dia sudah mati?kenapa dia?
"kamu takut ya. Aku juga takut. kenapa yaa.. aku belum bisa kembali menemui Tuhan? kenapa aku malah berkeliaran bersama kalian?"tanya gadis itu dengan raut wajah sedih
"peeerrgiii. " ujarku ketakutan. aku langsung membaca dzikir. Dia merasa tidak nyaman saat mendengarnya. tiba-tiba dia terbang keatas lemariku. dia tersenyum dan semakin membuatku ketakutan.
Akhirnya aku berlari keluar kamar dan menemukan ibuku tengah terlelap di kamarnya. akupun langsung tidur di sebelahnya. Malam itu aku benar-benar tidak bisa tidur.
***
"KAMU TAHU KENAPA SELAMA INI AKU MEMACARIMU? karena kamu itu bodoh! kamu bisa dibodohi"
"teganya kamu!!" sebuah tamparan mendarat di pipi seorang laki-laki. Nampaknya kedua pasangan ini tengah bertengkar hebat didalam mobil yang sedang terparkir.
"sudahlah Bel. Akhiri saja semua ini. aku muak denganmu" ujar Alex
Bela sudah merinaikan air matanya. 1 tahun hubungan mereka.. harus kandas karena Alex telah berselingkuh. Alex bahkan seringkali memakai uang Bela untuk kebutuhannya tapi Bela tidak pernah marah. Bela bahkan sudah yakin bahwa Alex akan menikahinya.
"Iya gue bodoh. Gue emang dungu" jawab Bela dengan suara terisak hebat
"kita putus. jangan minta ganti rugi apapun. karena selama ini Elu yang mau bayarin semua kebutuhan gue ya!" ujar Alex mengancam.
Alex keluar dari mobil. Bela hanya menahan amarahnya yang sudah tak kuat lagi. Bela memukul setir ditangannya dengan kencang. dia menangis tersedu.
5 menit kemudian Bela pergi meninggalkan parkiran dan menembus jalanan ibukota dengan kecepatan tinggi sembari mengingat kenangannya dengan Alex. Bela tidak sadar bahwa dia mulai tidak bisa mengontrol kendaraannnya. sebuah truk melintas dihadapannya dan Bela membanting setir ke kanan. diapun menabrak trotoar dan langsung tewas ditempat.
saat Bela membuka mata.. dia terkejut melihat jasadnya yang berlumuran darah. dia kemudian melihat orang-orang sibuk merekam dan mengambil foto. Bela berjalan perlahan meninggalkan jasadnya. Bela kemudian duduk di halte dan terdiam.
tanpa disengaja.. Bela melihat dan mendengar obrolan Nara dengan Raihan. Belapun akhirnya mengikuti Nara sampai rumahnya.
***
Langit pagi menunjukkan titik cerahnya.. aku sudah berdiri di sebuah buskota menuju kampusku.
hari ini ada ujian kalkulus. Aku benar-benar lupa belajar. Gara-gara semalam diganggu hantu sialan, aku jadi setengah mati ketakutan.buskota berhenti di halte. aku segera turun dan berjalan ke kampus. Tiba-tiba seseorang berjalan di sebelahku. saat aku menoleh.. wanita itu datang lagi.
"astaghfirullah!!" ujarku kaget
"buru-buru banget. takut telat?"tanyanya lagi
aku diam sembari menutup mataku. aku sadat bahwa dia tidak berjalan tapi sedang melayang diatas tanah. Oh Tuhan ini seperti Casper dalam film.
"aku mau bicara. bisakah nanti kita bicara?"tanya wanita itu
aku langsung diam. aku menoleh ke arahnya. dia nampak pucat pasi. aku tahu dia bukanlah manusia.
"bicara apa?"tanyaku
"jangan disini. Nanti kamu dibilang orang gila" ujarnya
"hah?" tanyaku kaget.
tiba-tiba Mira datang dan langsung menoleh ke kanan dan ke kiri
"Nara..!! Elu ngomong sama siapa?"tanya Mira kaget"maaakkssuuud Lo?"tanyaku bingung dan gagap
"tadi Gue liat elu kayak lagi ngobrol. Tapi kok Elu ngobrol sendirian?"tanyanya bingung
aku mencari wanita yang tadi bersamaku. ternyata dia sedang terbang diatas kami. astaga Yaa Allah. mengerikan ini.
"ah Elu salah liat. udah ya. Kita buru-buru takut telat" jawabku
Wanita itu terus terbang mengikuti kami sampai kedalam kelas. bahkan aku lihat dia juga ikut memperhatikan semua teman-temanku saat kami sedang ujian. Bahkan wanita itu membisikkan di telingaku bahwa ada beberapa teman yang melakukan kecurangam dengan membuka handphone saat ujian.
"dia nyontek" ujar nya kepadaku
aku menatap wanita itu. Ah lama-lama aku benar-benar seperti orang gila. diam2 aku menarik nafasku dan meneguk air 500 ml.
Akhirnya.. ujian selesai.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
BAYANGAN NARA
HorrorJangan pernah berteman setia dengan bayangan, ternyata bayangan itu bisa jadi bukanlah ragamu. Tapi raganya. Enjoy my story, tinggalkan komentar dan berikan bintang. Terimakasih!