Perjodohan adalah hal yang sangat kuno di masa sekarang. Terlebih lagi jika dijodohkan dengan seorang yang bahkan bertemu saja belum pernah.
Berawal dari penyelamatan orang tua wanita yang menolong disaat orang tua pria berada diambang Kematian. Me...
Haii! Sebelumnya perkenalkan nama aku Clarita bisa dipanggil Claa🌻
Sesungguhnya cerita ini udah aku buat outlinenya dari tahun lalu tapi belum aku kembangin. Nah, kebetulan banget Luna Literacy ngadain writing project, jadinya naskah ini ga berdebu di word🌚
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tentunya sebuah ikatan pernikahan itu harus memiliki rasa cinta antara satu sama lain 'kan?
Namun, apa yang terjadi jika sebuah ikatan suci ini didasari oleh sebuah perjanjian. Perjanjian yang bahkan tak disetujui oleh mereka secara langsung.
Ditambah lagi, sang pria telah memiliki tambatan hati yang tak bisa ia lepaskan begitu saja. Jelas ia lebih memilih mempertahankan sang tambatan hati daripada sebuah pernikahan perjanjian.
Berbeda, sang wanita malah menerima dengan lapang dada karena permintaan orang tuanya yang tak bisa ia bantah. Menurutnya, apapun yang membuat orang tuanya bahagia, pasti akan ia lakukan. Termasuk pernikahan perjanjian itu.
Pada awalnya ia menjalankannya dengan terpaksa. Namun, akhirnya ia menerima kenyataan bahwa inilah takdirnya.
Satu persatu kenyataan pahit terungkap. Kenyataan yang sangat amat membuat sakit hati yang sangat dalam. Tentang hubungan sang pria dan tambatan hatinya dan masa lalu sang wanita yang sangat kelam.
Pada dasarnya mereka hanya ditakdirkan untuk bersama bukan saling mencintai.
...
"Hati? Huh, meskipun aku mempunyai hati, hati ini tetap bukan untukmu!"
...
"Rasanya sakit. Aku ingin menyudahi semuanya. Apakah boleh?"
...
"Kamu memang tak pantas dimaafkan! Dasar brengsek!"
...
"Kamu pasti kuat, Sayang. Kami disini."
...
"Aku lelah."
...
"Aku takut."
...
"Aku bahkan tak tau apa salahku. Kena...pa ka...lian sepe...rti ini pada...ku?"
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
