Salah satu hal yang dapat melepaskan penat adalah pergi bersama dengan orang tercinta. Seperti yang dilakukan oleh Fajar dan Senja. Mereka melepaskan penat sembari merayakan kehadiran mahluk kecil yang diberi Tuhan dalam janin Senja. Sedari tadi Fajar bahkan tak melepaskan tautan tangan mereka. Malam ini langit sedang bahagia sama seperti suasana di dalam mobil sedan itu. Begitu banyak kerlap-kerlip yang menghiasi langit malam ini.
"Pa, Mama rasa kita harus beritahu pada Ayah dan Ibu tentang kabar bahagia ini. Mereka pasti sangat senang. Mereka sudah lama bukan ingin menggendong cucu?"
"Iya, Ma. Kita memang harus beritahu mereka. Besok kita pergi ke rumah mereka ya." Fajar menciumi tangan Senja sembari tersenyum manis kepada Senja.
Mobil sedan itu melaju menyusuri jalan yang sepi itu. Hampir tak ada kendaraan yang lewat satupun. Namun, netra Senja menangkap hal yang mengejutkan.
"Pa! Ada perampokan!" Teriakan itu mengejutkan Fajar. Ia mengikuti arah tunjukkan jari Senja.
Terlihat jelas di sana kedua perampok itu membawa senjata tajam dan menodongkannya kepada seorang wanita yang tengah mengandung besar. Sang pria melindungi wanita itu hingga ia tertusuk.
Mobil itu berhenti dengan cepat. Fajar bergegas mengambil senjata api kecil di dasbor mobilnya dan memakai topi polisinya.
"Mama tunggu disini, ya. Setelah Papa keluar lekas kunci mobilnya," perintahnya.
"Mama takut." Air mukanya benar-benar menunjukkan bahwa ia sangat takut, sebab baru pertama kalinya ia melihat kejadian itu secara langsung.
"Jangan takut, oke? Kita akan baik-baik saja. Tutup mata dan jangan lihat keluar."
"Ingat kunci mobilnya segera setelah Papa turun."
Senja itu mengangguk. "Papa hati-hati."
Fajar itu turun sembari menembakkan peluru keatas. Seperti perintah sang suami, ia mengunci pintu mobilnya. Sedari tadi bibirnya tak berhenti merapalkan doa untuk Fajar dan korban perampokan itu.
"Berhenti! Turunkan senjata kalian!" Teriaknya sembari mengacungkan senjata api.
Kedua perampok itu takut melihat adanya polisi dan kabur meninggalkan kedua korbannya.
Setelah perampok itu kabur, Fajar mendekat kepada pasangan itu.
"Tolong, istri saya akan melahirkan," ucap korban pria.
Istri korban menangis sembari menahan sakit yang sangat amat dahsyat.
Fajar kaget, "sebentar, saya ambilkan mobil."
Korban pria itu berdiri sambil menahan sakit. Ia mengambil kunci mobil miliknya dan menguncinya.
Fajar berlari ke mobil sedan nya, "Ma, kita bantu mereka ke rumah sakit dahulu ya. Istrinya ingin melahirkan dan suaminya terkena luka tusuk."
KAMU SEDANG MEMBACA
Torturous Marrige
RomancePerjodohan adalah hal yang sangat kuno di masa sekarang. Terlebih lagi jika dijodohkan dengan seorang yang bahkan bertemu saja belum pernah. Berawal dari penyelamatan orang tua wanita yang menolong disaat orang tua pria berada diambang Kematian. Me...