Prolog

814 83 8
                                    

Pembullyan yang terjadi dikalangan sekolah anak-anak menengah atas marak terjadi, membuat angka kematian bunuh diri remaja terus meningkat. Tindakan tak terpuji seperti itu seharusnya pihak sekolah membantu dan melindungi korban. namun malah seakan-akan bungkam padahal mereka tahu segalanya. Bukannya di lindungi, mereka malah memarahi membuat korban merasa sendiri dan terasingi. memilih diam walaupun selalu tertindas.

Namun kisah namja bernama Park Jeongwoo yang sekarang duduk dikelas 11 ini sedikit berbeda, dia dibully dan ditindas oleh teman bahkan kakak kelasnya karena menjadi pelindung bagi seseorang yang mengalami perundungan.

Park Jeongwoo pindahan dari kota Iksan yang merantau ke Seoul karna tuntutan pekerjaan ayahnya,yang Mengharuskan keluarga mereka harus menetap sementara di kota Seoul.

Pagi hari, seperti murid baru pada biasanya. Jeongwoo ke ruang guru  YG High School terlebih dahulu, lalu diantar ke kelas oleh seorang guru.

Jeongwoo mengekori guru tersebut dengan santun.

Tok

Tok

Tok

Suara gaduh kelas, dan guru yang sedang duduk meneliti tugas menjadi hal yang sudah biasa dikelas 11B sekolah tersebut. Bahkan seorang siswa banyak yang berlarian, tidur,hingga makan dikelas. Membuat Jeongwoo menelan salivanya karna tak terbiasa dengan suasana kelas yang menurutnya seperti kapal pecah.

"Permisi pak June, saya mengantarkan murid baru, kalau begitu saya langsung pamit" ucap Guru yang mengantar Jeongwoo ke kelas, lalu dibalas anggukan oleh lawan bicaranya.

Kemudian guru tersebut meninggalkan Jeongwoo setelah mengobrol dengan guru yang ada dalam kelas tersebut.

"PERHATIKAN SEMUANYA HEY..!!!"

Ucap pak June sambil mengetok-ngetok papan tulis yang ada disampingnya. Namun sama sekali tak digubris.














"TOLONG DIAM SEBENTAR! ANAK-ANAK, SAYA MINTA WAKTUNYA SEBENTAR"






























Pak june menghela nafas kasar.























"YAAAKK.. PERHATIKAN KEDEPAN!"










Teriakan keras guru yang bernama june tersebut tidak mempan. Melihat kejadian tersebut, Jeongwoo berfikir kenapa semua murid  Seakan tak peduli dengan guru yang ada didepannya? Membuat Jeongwoo tersenyum kecut namun merasa iba, melihat sang guru tak dihargai oleh muridnya sendiri.

"YA YA YA YA... DIAM KA-
























"WOI BANGSAT !!! KALO ADA GURU NGOMONG TUH DIDENGERIN..TELINGA KALIAN TULI?MULUT KALIAN BISU??? HARGAI GURU KALIAN ANJING!!!!!"








Ucapan Pak June terpotong, dan berganti mulut menganga dengan mata melotot kaget melihat anak baru mengumpat dihari pertama ia sekolah serta didepan gurunya sendiri.

Ya gimana lagi, Jeongwoo sudah tak tahan menahan amarahnya, namun berkat amarahnya tersebut semua siswa terdiam. Menatap Jeongwoo penuh kebingungan.


































































"Menarik!" gumam Seorang namja yang terbangun dari tidurnya karna amarah Jeongwoo. Lalu tersenyum miring.
























Tbc









Eh hello bestie!! Aku bawain cerita Hjw yang super penuh konflik tentang pembullyan karena terinspirasi dari semasa aku sekolah, aku selalu belain temenku yg dibully! dan akhirnya aku juga ikutan dibully, tapi mereka berhenti bully aku, karna ku lawan mereka. Dan dari situ mereka ga pernah ganggu aku lagi. But,mereka masih suka bully temen ku itu :( udah ah curhatnya hihi..

Semoga Enjoy ya!!!



Eh btw, Next or stop ??

OUR STORY [HAJEONGWOO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang