Ch. 25 : Our time to rest together

769 81 5
                                    

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

| bisu ; yeongyu |

Segalanya tidak mudah bagi Beomgyu. Bahkan setelah mendapatkan fakta bahwa anaknya masih hidup pun, ia masih tetap saja tersiksa. Kemarin ia mengalami shock berat dan berakhir terbaring di atas ranjang rumah sakit dengan selang infus yang terbentang di tangannya.

Beomgyu perlahan membuka kelopak matanya—beruntung karena Yeonjun selalu ada di sisinya, menatap ke arahnya dengan wajah tampannya. Ia tersenyum.

"Mau minum?" Tanya Yeonjun segera dan langsung mendapatkan anggukan ringan dari Beomgyu.

Yeonjun menyodorkan gelasnya sambil membantu Beomgyu untuk duduk. Dengan cepat gelas penuh air itu habis. "Kamu makan dulu, ya? Biar aku suapi." Beomgyu hanya menurut kepada Yeonjun, membiarkan kekasihnya itu menyuapinya dan membersihkan bibirnya dengan telaten.

Setelah selesai makan, Yeonjun mulai mengajak Beomgyu berbicara.

"Kalau kamu masih tidak yakin tentang Jinyoung, kita bisa mengambil tes DNA untuk membuktikannya. Mungkin jika tesnya keluar, kita bisa segera mengetahui kebenarannya." Yeonjun berucap sambil menggenggam kedua tangan Beomgyu. Menatap mata penuh galaksi itu dengan ketulusan.

Beomgyu menggigit bibir bawahnya. Ia bukan tidak percaya kalau Jinyoung anaknya, hanya saja ia tidak bisa mempercayai kebenaran ini.

Ia ingat, dari saat janinnya berusia 2 Minggu bahkan sampai menginjak usia 8 Minggu, Hueningkai dan Taehyun tidak pernah berhenti mendesak dirinya untuk menggugurkan kandungannya. Berkali-kali juga ia menolak dan memohon, sampai akhirnya mereka berdua pun pasrah. Ia diberi izin.

Waktu itu cukup berat bagi dirinya. Ia masih remaja dan sudah mengandung. Belum lagi kondisi tubuhnya selalu dalam keadaan lemah. Beruntung karena Hueningkai dan Taehyun rela menjaga dirinya setiap saat. Membawakannya makanan dan buah-buahan yang bisa ia makan di saat ia dan bayinya merasa lapar.

Kemudian di detik-detik usia kandungan akhirnya, Beomgyu mengalami pendarahan. Air ketubannya pecah begitu tiba di rumah sakit. Bersyukur ia berhasil melahirkan, rasanya sangat luar biasa melegakan. Setelah efek obat biusnya hilang dan dirinya total sudah tersadar, Beomgyu ingin segera bertemu bayinya. Tetapi ternyata rasa leganya itu berujung menjadi sebuah keputusasaan baru ketika mendengar bahwa anaknya telah meninggal saat masih di dalam kandungan. Beomgyu jelas tidak mempercayainya, tentu saja. Tidak mungkinlah sudah 9 bulan ini ia susah payah merawat kandungannya tapi ternyata hasilnya nihil?

Tetapi begitu kenyataannya.

Sebuah keinginan untuk memiliki buah hati dari kekasihnya telah sirna begitu saja.

Beomgyu masih ingat perasaan itu sampai saat ini.

Melepas tangan Yeonjun, Beomgyu segera bertanya, 'dimana Jinyoung sekarang?'

Bisu ; yeongyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang