Lama tak bertemu, J.
Padahal aku melihatmu hampir setiap hari. Bahkan mungkin kamu adalah salah seorang terajin memberikan kabar kepadaku diantara lainnya. Tapi rindunya tak pernah sebesar rindu yang aku tanam untuk kamu, j.
Jika kamu tak mengerti. Maka akupun tidak pernah mengerti, mengapa seseorang yang tak sekalipun aku jumpai tatap muka bisa membuatku dan perasaanku tak tentu arah seperti ini.
Pun kalau diingat-ingat, pernah ada saat dimana aku hampir meninggalkanmu, melupakan dengan luka yang tertanam dalam-dalam. Lalu apa ini sekarang?
Kata orang, kamu spesial. Aku tidak bisa tidak setuju dengan opini yang lebih terdengar seperti fakta itu. Kamu spesial. Dengan segala kekurangan yang melengkapi kehebatan-kehebatan yang kamu punya selama ini.
Aku jadi ingin bercerita sedikit.
Dulu, sewaktu sekolah, alih-alih belajar materi untuk toefl, aku malah lebih rajin mendengar semua podcast yang diisi oleh suaramu. Dari yang pada awalnya hanya pura pura mengerti, sampai pada titik aku bisa ikut tertawa mendengar lelucon tak begitu lucu yang kamu lontarkan. Itu kemajuan! Kamu adalah guru bahasa inggris terbaikku, kurasa.
Momen penting lainnya yang bisa kuingat adalah salah satu twit kamu. Disitu kamu menulis, “Hey. Smile more. Makes you happier. Read it on google. K, that is all.”
Aku rasa sepertinya kamu mata-mata ya, J? aku baca itu di pagi hari setelah semalamnya aku menangis tak karuan. Semesta malam itu sedang tidak baik kepadaku. Membaca kalimat itu sangat membantuku hari itu. Tapi aku hanya ingin memberi sebuah informasi untukmu, sebenarnya aku tidak butuh google untuk mencari cara bahagia. Karna kamu saja cukup.
J, seberapa seringpun kamu mengabari, aku akan tetap rindu. Maka jangan pernah bosan mengabari, ya. Jangan menghilang.
Dunia memang tidak akan selalu baik. Kamu pasti jauh lebih tau akan hal itu.
Tapi ku harap kamu tetap bahagia. Karena selalu kutitipkan bahagiaku juga disana.
