chapter 07 - Tidak Suka Darah

12 3 0
                                    

"Sergius, Apakah kamu tahu di mana tempat terbaik untuk minum?" Irene bertanya kepada sang kepala pelayan.

Kepala pelayan itu pun berhenti berjalan.

"..."

Tidak mendengar apa-apa, Irene menjadi kesal, tetapi dia berhenti berjalan.

"Tidak? Tidak apa-apa. Ayo jalan lagi..." nada suara Irene sarkastik tapi menakutkan.

Kepala pelayan terus berjalan memimpin di depan, mereka melewati bangsawan dan ksatria.

"Kenapa ada begitu banyak orang?"

"Tuan Enzo baru saja mengakhiri pertemuan dengan para bangsawan."

"Topik diskusi?" Irene bertanya.

"..."

Apakah aku perlu memperlihatkannya lencana izin level tujuh ku? Aku beruntung baju tidur ini memiliki saku.

"Apakah aku tidak memenuhi syarat untuk tahu?"

"Ya, Nyonya Irene."

Haruskah aku menggunakan lencana ku? Tidak, Sergius mungkin akan melaporkannya ke Duke.

Itu adalah perjalanan panjang yang cukup menakutkan, para bangsawan, dan ksatria di sekitar mereka bingung dengan aura yang mengancam.

Nona kecil dari keluarga Valentrose biasanya mengenakan gaun yang sangat mewah, tetapi tidak hari ini, nona kecil itu mengenakan gaun tidur, anting manik-manik emas sederhana, dan kalung belati berlian, dia lebih terlihat seperti peri gelap daripada seseorang princess.

Yah ya, mereka juga berpikir tentang betapa tidak sopannya wanita itu, tapi dia terlihat sanggat cantik, ya itu baju tidur lengan panjang tidak banyak kulit yang ditampilkan, tapi itu masih baju tidur.

Rambut sang nona berantakan dengan cara yang baik, mencapai pinggulnya, gaun tidurnya mencapai kakinya, lengan panjangnya menyembunyikan lengannya dan hanya menunjukkan jari-jarinya yang terawat. Wajah nona Irene sempurna dan cantik, matanya yang tajam tidak fokus pada apa-apa, tidak ada yang tahu bahwa mata wanita itu terfokus pada leher kepala pelayan, ada bekas luka di leher kepala pelayan.

Kepala pelayan merasa terancam, dia tidak tahu mengapa.

Nona Irene terlihat berantakan tetapi elegan pada saat yang sama. Nona Irene berjalan dengan postur prajurit yang elegan.

Mereka berdua akhirnya sampai di ruang makan. Ketika Irene memasuki ruang makan, tidak ada yang melihat ke arahnya kecuali sang duke. Irene mengamati ruangan, di ujung meja ada duke Enzo, dia baru saja duduk, yang berarti dia baru saja sampai, sama seperti Irene.

Semua orang di ruang makan adalah laki-laki, kecuali Irene. Ada empat pria dengan mata merah dan rambut hitam, dan ada Sergius.

Pria pertama di ujung meja adalah duke Enzo, di dekat duke Enzo di sisi kanan meja adalah seorang pria muda dengan rambut hitam se dagu disisir kebalakang dan seragam sekolah yang sama dengan pangeran dan elf yang baru saja pergi, ia juga memakai pin kerah rantai mawar, yang merupakan lambang Valentrose.

Di sisi kiri meja ada seorang pria muda dengan rambut hitam berponi acak acakan undercut dengan seragam dan pin rantai yang sama dengan pria muda lainnya, tapi dia mengenakan rompi sweater abu-abu gelap.

Dan di sisi kanan meja di samping lelaki rambut disisir ke belakang, seorang anak laki-laki yang terlihat berusia 10 tahun, dia memiliki rambut bergelombak sebahu dan dia mengenakan celana abu-abu tua kemeja putih berkancing, lengkap dengan dasi hijau dengan garis-garis hitam, dan lambang bros valentrose di kerah.

"Kamu seharusnya memakai sesuatu yang lebih pantas, Irene." Kata pemuda berambut yang disisir ke belakang, di sisi kanan meja itu, terdengar kesal.

"Tidak apa-apa, biarkan dia." kata sang duke.

Miss Consigliere Reincarnated As A VillainessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang