Hai guys gimana kabar kalian? Semoga sehat selalu yaa.
Alhamdulillah aku bisa update cerita Alsencly lagi
Siap mleyot sama 4 cogan yang tebar pesona?
Let's to reading guys!
*****
"Apa?" jawabnya cuek.
Agam memandang rendah Oliver yang lebih pendek darinya. Cowok jakung itu membungkukan badannya sedikit rendah untuk menjangkau wajah Oliver agar sejajar dengan wajahnya.
"Hei," sapa Agam lembut.
"Hah?" sahut Oliver lemas mendengar suara lembut Agam.
"Sorry, lo gak pa - pa?"
Gila, nih cowok manis banget. Mana ganteng lagi.
"Aah, gu - gue gak pa - pa kok. Gue juga minta maaf ya." Entalah tiba - tiba Oliver gagu untuk berbicara.
"Fine. Gue duluan kalau gitu," pamit Agam berjalan kembali.
"Wait." Oliver refleks memegang pergelangan tangan kanan Agam untuk berhenti. "Nama lo siapa?" tanya Oliver to the point.
"Agam tidak menjawab. Ia malah melihat pergelangan tangan kanannya yang di genggam Oliver.
"Ah, maaf." Oliver tersadar atas kelakuannya. Ia lalu melepaskan tangan Agam.
"Kenapa?" tanya Agam ambigu.
"Kenapa apanya?"
"Kenapa lo kepo nama gue?"
"Cuma pengen tau aja. Ya, mungkin kita bisa berteman gitu." Oliver dengan seribu alasannya.
"Agam."
"Siapa Agam?" bingung Oliver.
Agam menunjuk dirinya sendiri. " Gue Agam."
"Ouh namanya Agam, kalau gue Oliver." Oliver menjulurkan tangannya untuk mengajak berkenalan.
Agam berpikir sejanak. Namun akhirnya ia menjabat tangan Oliver. Perkenalan yang terbilang singkat namun berkesan bagi Oliver. Kapan lagi kan bisa berkenalan dengan orang ganteng disaat seperti ini.
"Bisa lepasin tangan gue?" pinta Agam yang berusaha melepas tanganya dari genggaman erat Oliver.
"Eh iya. Maaf tangan gue kayaknya ada lem. Jadi susah lepas hehe," kekeh Oliver.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALSENCLY
Novela JuvenilSetelah kepergian Mamanya, hidup Alsen berubah 180 derajat dari sebelumnya. Alsen yang dulunya mudah bergaul, kini menjadi sosok yang dingin dan misterius di sekolahnya. Tampan, tinggi, dan badboy. Itulah gambaran seorang Alsencly Ganendra. Siapa sa...