Part 1

1.1K 59 3
                                    

#Enjoy the story #

          Musim hujan adalah musim yang bisa dibilang cukup ditunggu kedatangannya, para petani yang tentu akan senang jika perairan sawah tidak perlu memakan banyak biaya, sungai-sungai yang kembali mengalir deras, tanaman yang bertumbuh semakin hijau ,dan banyak masih lagi, namun bagi sebagian manusia, hujan kadang menyebalkan, contohnya di kawasan perkotaan yang cukup elit ini, sering sekali terjadi banjir, selain berbahaya, banjir juga menghambat kegiatan rutinitas masyarakat perkotaan, sebut saja dia El dengan alis menukik tajam dirinya berusaha keras melewati genangan air banjir yang masih sedikit tersisa di gang sempit rumahnya, mulutnya mengerucut menggigit tali sepatunya, dua tangannya penuh dengan barang, belum lagi memegangi celananya agar tidak basah terkena air.

"Ais? Sepertinya aku harus menjadi profesor dan menciptakan alat penyedot air, banjir benar-benar menyebalkan! "
El itu pecinta kebersihan tapi pemalas,dirinya berjalan menelusuri gang setapak menuju jalan raya yang cukup panjang, gang yang cukup rendah membuat genangan air betah berada disana, ditambah resapan air yang kurang jadilah seperti ini,

"kenapa gedung kosong itu harus berada di ujung pulau sih? Menyebalkan! "
Ya, El tinggal di sebuah gedung tua yang sudah tidak ditempati lagi, sepertinya bekas restouran? Tapi setelah dipikirkan siapa juga yang mau membeli makanan di tempat yang sulit terjangkau? Tempatnya sangat tidak strategis.

"yah setidaknya aku tau alasan mengapa tempat itu ditinggalkan"
Setelah mengomel cukup panjang sambil memakai sepatu dan merapikan pakaiannya, El berjalan santai sambil bersiul, hari ini cuaca cukup cerah, semoga saja tidak turun hujan lagi.

!!!bcruaaachhsss!!! !

"Huaahhh!! "
El memejamkan matanya sambil mengumpat dalam hati, bagaimana bisa hari ini dia begitu sial?? Dia berharap untuk tidak turun hujan, tapi bukankah lebih baik terguyur hujan daripada terguyur genangan air di pinggir jalan? Selain memalukan hal ini cukup merugikan buat El, bunga di tangannya sekarang nampak kacau, ditambah dirinya yang kotor dari ujung kepala sampai kaki.

"Yaissh!! "
El membanting bunga -bunganya, lalu dengan dramatis dia berjongkok dipinggir jalan.

"tuhan! Kenapa nasibku buruk sekali?! Sekarang aku harus bagaimana?!! "

"ee... Permisi dek? Maaf ya kakak tidak sengaja, perlu ganti rugi berapa? "
Aah ternyata orang songong tadi cukup bertanggung jawab ya? El berdiri seketika semakin mendramatksir keadaan, dia memunguti bunga-bunga itu sambil memegang dadanya, seperti merasa sesak berlebihan?

"aduh aa, kakak,atau abang? Saya tu nggak butuh ganti rugi... Ini saya puyeng gimana caranya tu bunga sampai di customer saya sekarang...saya makan apa kalau sampai tu customer ngamuk ..."

"kamu jualan bunga? "

"nggak, jualan kembang sekar ini"

"itu bunga lily? "

"iyap betul sekali"

"kamu 'FloEl lily'? "

"kok jadi sesi interviu sih bang? "
El sekarang posisinya masih menunduk dramatis memunguti bunga lily-nya.

"kebetulan saya membeli bunga lily di Online shop 'FloEl lily'dan ini lagi mau cod sama penjualnya.. "

"Atas nama Devin bukan?! "
El seketika berdiri dari jongkoknya lalu memastikan bahwa orang dibelakangnya ini sama dengan custom bunganya.

"Leo? "
Orang itu terkejut sekali saat bersitatap dengan El.

"Kamu Leo? Adik saya?!!!"
El seketika mendelik tajam, apasih gajelas banget? Orang di depannya ini gangguan jiwa ya?.

"apasih gajelas! Saya tanya sekali lagi, anda Devin buk-"
Kini giliran El yang terkejut saat tiba-tiba saja orang aneh di depannya ini memeluknya erat.

El?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang