part 6

275 26 2
                                    

#Enjoy the story #

         Setelah dari Restoran tadi, keduanya bersiap-siap akan pulang? Entahlah yang jelas saat ini mereka sedang mengendarai mobil dengan Zaydan yang menyetir, El sendiri hanya diam saja, sebenarnya dia masih belum ingin pulang, tapi dia bisa apa? Diakan cuma tokoh pengganti disini.

"masih sedih? "
El menatap Zaydan yang bertanya sambil fokus menyetir, Hanya menggeleng singkat karena memang dia tidak tau harus menjawab apa, dia sedih karena tidak jadi jalan-jalan, tapi bukankah sudah biasa El menyembuyikan perasaanya?.

"bang El mau bobo aja ya, nanti kalo udah sampai rumah bangunin aja"
Zaydan tersenyum, adiknya ini lagi-lagi salah paham terhadapnya, padahal dia mau ngajak El pergi ke Timezone, tapi malah ngira diajak pulang, masih sedih gara-gara ini kali ya?.

"iya bobo aja, ntar abang bangunin "
Kayaknya lucu kalau dikerjain hehehe.

......

      Perjalanan kali ini memakan waktu kira kira sekitar 15 menit,Seperti yang tadi sudah Zaydan bilang, dia mengajak adiknya ke zona permainan, oke yang pertama ia harus lakukan adalah membangunkan sang adik.

"Adek bangun, udah sampai nih"
El terbangun, memandang abangnya sambil tersenyum.

"makasih bang, jalan jalannya tadi agak seru"
Zaydan tertawa, adiknya masih belum sadar rupanya.

"kenapa ketawa bang? "

"haha kamu tuh, coba lihat jendela"
El hanya menurut saja, tapi ketika ia sadar berada dimana matanya langsung berbinar terang.

"Abang serius?!! El ngga lagi halusinasi kan?! "
Antusianme itu benar-benar membuat Zaydan takjub, sosok di depannya ini siapa? Leo sangat membenci timezone ,dia kehilangan seseorang yang berharga karenanya,bukan hanya Leo tapi seluruh keluarga besar tepatnya.

"tentu saja! Yuk! "
El mengangguk berulang kali sampai rambutnya ikut bergoyang .

"Adek seseneng itu ya kesini? "

"em! Cuma disini El Bisa-  ......aaah! Tidak tidak! Ayok abang main game! "
Meskipun sedikit penasaran, tapi Zaydan iyakan saja ajakan sang adik karena memang sudah lama sekali ia tak kesini.

"abang kita duel ya! Yang menang bisa makan apapun sepuasnya,yang kalah bayarin!! "

"oke? "
Sedikit ragu, tapi iyain aja dulu, siapa tau adeknya dapet uang saku dari papa yekan.

"abang kita main basket dulu ya? Setuju? "

"oke siapa takut! Abang ini alumni anak basket loh pas disekolah! "

"disini yang tinggi bang yang bakal menang hahaahhahaahah"

"lagian kamu nggak tinggi-tinggi banget ya! Abang masih lebih tinggi! "

"hahaahahahahah"
Zaydan tersenyum melihat adiknya itu tertawa lepas, seperti ada rasa lega di hatinya, dia sangat merindukan tawa ini, tawa yang familiar, tapi bukan ia dengar dari Leo...

  Sudah-sudah, sedang beradu poin lah yang kini keduanya lakukan,El yang melompat lompat lucu demi memasukkan bola kedalam ring, dan bang Zaydan yang tidak mau kalah.

"abang jangan senggol seggol! "

"dih apaan? Nggak ya! Abang nggak nyenggol kamu! "
"yow El  go!! Dikit lagi!! "
Keduanya memang tidak tau malu, rame banget say, pokoknya anggap rumah sendiri.

"yaaahhh!! Kok kalah sih!! "

"terima aja sih bang hahaha lo kan cemen! "
Zaydan menatap tajam El, lalu tersenyum menyebalkan
"baru pemanasan sih, tunggu aja kekalahan lo ciah, fyi kalo abang kalah juga oke oke aja tu bayarin makan kamu hahaha"

El?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang