1.2

294 38 8
                                    

#Enjoy The Story#

Langit malam yang penuh dengan bintang seakan mengejek kesunyian yang El rasakan saat ini,terduduk sendirian di atas balkon kamarnya ditemani semangkuk ramen sungguh membuat El dejavu akan masalalunya,sepertinya El dan sepi sudah menjadi satu bagian yang tak lagi bisa dipisahkan.

"hah....."
El meletakkan sepasang sumpit itu sedikit keras,menghela nafas berat menggambarkan keadaan hatinya yang sangat sesak dan pengap,nampaknya udara segar nan sejuk malam hari sama sekali tak membantu menyegarkan fikirannya,yang ada semakin awut-awutan tak jelas bagai benang kusut berjuta-juta meter.

Menatap salah satu bintang yang bersinar terang di atas sana,lantas mebuat El tersenyum,mengapa dari sekian banyak bintang,harus bintang itulah yang pertama kali El lihat?mengapa dari sekian beribu-ribu bintang hanya yang paling teranglah yang pertama kali tertangkap oleh netranya?seakan semua menggambarkan kehidupan zaman sekarang,dimana yang paling teranglah yang paling utama dan menarik untuk dilihat...

"hey anda.....anda? apa apa ya manggilnya..elo?you?dirimu?"
El menertawai dirinya sendiri saat ia merasa konyol karena hendak berseru iri pada Tuan Bintang yang bersinar terang di atas sana.

"Tuan Bintang kasih tau dong rahasianya gimana bisa jadi yang paling terang ...El....."
Air mata sialan itu dengan tidak sopan menetes melewati garis wajah tampan milik El,sungguh ia benci saat dirinya terlihat sangat lemah seperti ini,sekuat tenaga ia menahan isak tangis menyebalkan yang kapan saja bisa menjadikan El manusia paling memprihatinkan,oh atau memang sudah memprihatinkan?.

Alasan dia terdampar disini karena keadaan di ruang keluarga benar-benar berantakan,tadi El sedang bercengkrama bahagia dengan Leo,tiba-tiba saja bang Devin dateng bawa kabar bahwa Leo akan satu sekolah dengannya setelah mengikuti beberapa ketentuan dari pihak sekolah.

Tentu saja kabar tersebut membuatnya memekik bahagia mengingat kehidupannya yang perlahan mulai kembali berjalan normal,tapi kebahagiaannya tak berlangsung lama saat bang Devin berucap datar menatap dirinya.

#kejadian sebelum El duduk termenung di balkon kamarnya#

Ael dan Leo kini tengah bercanda ria di ruang tamu seperti biasa,terpisah sedari umur belia tak membuat mereka canggung untuk berinteraksi,mungkin karena punya ikatan batin,siapa juga yang tau.

"kertas batu gunting!"
Keduanya tengah memainkan sebuah permainan yang bisa dibilang cukup membutuhkan konsentrasi tinggi,jenga!!

"yees gue menang!gue duluaann"
El mencibir sewot saat Leo memekik senang hanya karena memenangkan permainan kertas batu gunting untuk memutuskan siapa yang memulai dahulu mengambil balok jenga.

"dih lagian cuma permulaan ya,udah girang bangey lu"

"justru itu dedek Ael,karena gue menang kertas batu gunting bukankah sudah terlihat bibit-bibit juara? Ting"
Bela Leo tak mau kalah di akhiri kedipan maut pada El.

"Jijikk!!!"
Leo yang mendengar teriakan kesal El sontak saja tertawa lepas,nampak sekali puas karena berhasil menjahili kembarannya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
El?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang