CH 2: Tentang Lenna

18 1 0
                                    

Anggi terlihat sangat kesal saat memasuki apartement yang di tempati oleh Lenna "oh ayolah Lenna tolongin aku ya?" mohon Anggi pada Lenna yang masih bergulung di dalam selimut tebalnya. Anggi telah membujuk Lenna dari kemarin agar mau menolongnya dan sudah lebih dari 10 kali dia mengatakan kata-kata yang sama.

"ini weekend Anggi" jawab Lenna masih setengah sadar bagaimanapun juga dia tidak siap harus bangun pagi di hari seperti ini, dia juga sudah mengatakan pada Anggi jika tidak mau.

"ku mohon Len" Anggi masih setia dengan bujukannya

"tidak bisa, aku berencana mau menemui pacarku" kata Lenna setelah dia cukup lelah menolak ajakan Anggi

"pacar? Kamu serius? Pacaran dengan Ares Ferdinand?"

"ya kami sudah resmi pacaran Anggi jadi karena ini Weekend aku akan kencan hari ini"

"sebaiknya kamu tidak pernah main api Lenna" kata Anggi cemas. Memang Ares di kenal sebagai pribadi yang ramah, baik, sopan, dan tampan tentu saja, siapapun yang baru pertama kali melihatnya di pastikan akan jatuh cinta. Ares memang layaknya prince charming dunia nyata namun sayangnya sang prince sudah menemukan princess nya dan dia tidak ingin Lenna menjadi sang antagonis dalam kisah itu.

"aku tidak main api Anggi aku hanya pacaran, sudah, sesimpel itu" jawab Lenna serius dia bahkan sudah bangun dari selimut nyamannya yang tidak ingin dia lepas sampai beberapa menit yang lalu itu

"sebaiknya kamu mandi dan temani aku pemotretan saja, ga usah ngada-ngada dengan pacaran yang tidak nyata seperti itu" kini Anggi mulai sedikit emosi dia jelas sangat mengkhawatirkan sahabatnya itu

"dan menjadikanku bahan bandingan? Tidak terima kasih" sahutnya. Anggi yang memang merupakan seorang model terkenal dengan wajah cantik, hidung mancung, muka kecil, juga tinggi nya yang mencapai 168 cm itu. Didukung juga dengan sifat baik dan tegasnya membuat Anggi mempunyai banyak Fans club. Hanya saja bagi Lenna Anggi itu sangat cerewet hingga membuat Lenna pusing dengan banyaknya perkataan yang keluar dari mulutnya.

"ku traktir es krim?" Anggi masih membujuk Lenna

"no"

"lagian aku akan kencan dan Ares akan membelikanku es krim" lanjut Lenna dengan santai

"oke terserah kamu, aku lelah, aku harus ke pemotretan sekarang" kata Anggi yang akhirnya menyerah dengan kekeras kepalaannya Lenna

"Lenna dan Keras kepalanya"

****

Lenna sudah berdiri sekitar 30 menit di lobi rumah sakit Jk, dia sangat gugup memirkan jika dia sudah punya pacar sekarang dan akan berkencan untuk pertama kalinya, walaupun dengan sangat berani dia mengatakannya di depan Anggi tadi, namun nyatanya Lenna tidak seberani itu. Lihat saja dia sudah menunggu 30 menit, hanya menunggu tanpa mengatakan apa tujuannya ke rumah sakit atau menanyakan apakah dokter Ares berada di rumah sakit mengingat sekarang adalah weekend.

Ares memasuki lobi rumah sakit, sebenarnya jadwalnya cek pasien di mulai dari siang saat weekend namun dia sudah merencakan akan ke rumah tunangannya siang nanti 'sekaligus kencan' begitu pikirnya. Ketika melewati bagian resepsionis Ares melihat seorang gadis yang terlihat kebingungan, karena kasihan Ares menghampirinya "ada yang bisa saya bantu?" tanyanya.

Lenna yang memang sedang kebingungan sekaligus gugup itu tersentak mendengar suara familiar di belakangnya yang menawarkan bantuan 'ini keberuntungan yang bagus' begitu pikirnya "ya dokter, saya mencari dokter" kata Lenna sambil membalikkan badannya disertai dengan senyum malu-malunya melihat Ares yang kini ada di depannya.

"oh.. kamu gadis aneh yang waktu itu" ujar ares kaget

"gadis aneh?"

"ah saya tidak bermaksud buruk" kata ares tak enak karena secara tidak langsung dia mengatai gadis itu.

prince charming SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang