Ch 3 : Kencan?

10 0 0
                                    

Hari ini Lenna telah bersiap untuk acara kencan yang yang telah di janjikan Ares kemarin. Bahkan demi kencannya Lenna membeli baju baru. Gadis yang sedang berbunga-bunga itu tengah memoleskan make up simple pada wajahnya yang memang sudah cantik

"dek? Mau kemana udah cantik aja kamu?" Tanya Van heran, dia memang bermaksud ke kamar Lenna untuk sekedar berbincang tentang Anggi, namun dia mendapati Lenna yang sudah cantik dan bersiap untuk keluar. Van dan Lenna memang menginap di rumah orang tua mereka seperti perjanjian yang telah di sepakati.

Dengan masih memperbaiki riasannya Lenna berkata "ngedate dong"

"kok cantik?"

"memangnya ga boleh gitu adiknya cantik?"

Dengan ragu Van berucap "bukannya ga boleh si tapi tumben aja"

"kamu yakin mau ngedate?" lanjutnya

"yes, bye brother" jawab Lenna dan berlari keluar setelah mengambil Ponsel nya meninggalkan Van sendiri.

"wah dia serius rupanya"

****

Lenna memasuki lobi rumah sakit JK dengan perasaan gugup. Tidak seperti kemarin hari ini Lenna menghampiri meja resepsionis untuk menanyakan keberadaan dokter Ares Ferdinand

"maaf permisi saya mau Tanya apa dokter Ares nya ada?" Tanyanya

"ya? Hari ini dokter Ares masuk pukul tiga sore, mbak ada keperluan apa?" Tanya Reseipsionis tersebut ramah

Dengan gugup Lenna menjawab "urusan pribadi"

"baik, jika begitu sebaiknya anda menghubungi beliau saja" rsepsionis tersebut berkata dengan ramah.

"tapi saya tidak punya nomor ponsel nya" kata Lenna gugup. Mbak resepsionis yang mendengar jawaban Lenna hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya pelan 'dasar adik kecil' begitu pikirnya.

Sedangkan di tempat lain Ares masih tenggelam dalam selimut hangatnya walaupun hari sudah mulai siang tapi Ares masih nyaman berada dalam selimutnya. Bagaimanapun dia pulang telat kemarin, dia baru sampai rumah pukul 4 pagi. Setelah kencan dan makan malam di rumah tunangannya Ares tidak langsung pulang dia memilih menghabiskan waktu dengan teman- temannya hingga larut malam.

Drr drr terdengar suara ponsel Ares yang berbunyi menandakan adanya telepon masuk, membuat tidur Ares terganggu, dengan malas Ares mengangkat telepon tersebut

"ya? Halo?" jawabnya masihh dengan suara yang serak khas orang bangun tidur

"sayang kamu masih tidur ya?" tanya Mia yang ternyata adalah sang penelepon, mengetahui jika sang tunangan tercinta yang menelepon dengan manja Ares berkata "oh kak mia? Ya ini weekend dan aku masih mengantuk"

"memangnya kamu pulang jam berapa kemarin? Tumben sekali kamu belum bangun biasanya kamu juga bangun pagi di hari weekend"

"ehhmm sekitar pukul empat? Atau tiga?" jawabnya ragu.

"dasar kamu ini" Mia berkata sambil mengelengkan kepalanya.

"jadi kenapa kakak meneleponku? Kakak kangen ya?" goda Ares yang kini kesadarannyasudah kembali walaupun masih menguap.

Sontak dengan gugup Mia menjawab "bu, bu. kan.. bukan kok"

"kak tau ga? Kakak ga perlu malu bilang kangen pada tunangan kakak sendiri"

"Ares tau ga? Kita baru bertemu kemarin jadi tidak mungkin aku kangen" kilah nya

"tapi aku aja udah kangen ni sama kakak walaupun kita baru bertemu kemarin" goda Ares

prince charming SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang