8

457 68 10
                                    

Itachi sudah membakar habis rumah Rui setelah para gadis yang ditahan disana di bebaskan. Ia kemudian mengumpulkan bukti-bukti, siapa saja yang terlibat dalam transaksi gelap tersebut. Dan ternyata, nama seorang petinggi Takigakure pun di sebut oleh Rui.

Setelah mendapat cukup informasi, Itachi pun langsung menghabisi semua yang ada disana, termasuk Rui. Ketika dirasa urusan disini telah selesai, Itachi pun bergegas menuju ke Takigakure untuk mencari seorang petinggi disana yang namanya sempat disebut oleh Rui.

                               ¤○¤○¤     

Wajah Sasori dan Sakura pun semakin mendekat, reflek gadis itu menutup matanya. Nafas mereka semakin memburu, dan akhirnya bibir mereka pun saling bertemu.

Manis

Itulah kesan pertama yang dirasakan Sasori kala bibirnya bersentuhan dengan bibir gadis merah muda dihadapannya. Bibir berwarna merah muda itu terasa kenyal dan lembut sehingga membuat Sasori semakin menginginkan lebih.

Sakura yang ikut terbawa suasana pun akhirnya membuka sedikit mulutnya, memberikan akses pada lidah Sasori untuk masuk dan mengabsen setiap yang ada didalamnya.

Setelah dirasa pasokan udara Mereka mulai menipis, Mereka pun akhirnya melepas pagutan masing-masing. Nafas yang masih memburu, suhu tubuh yang terasa meningkat semakin membuat hasrat mereka bergejolak.

Perlahan, Sasori mengulurkan tangannya membelai pipi seputih pualam itu.

"Sakura, Aku mencintai mu."

Gadis dengan surai merah muda itu membulatkan mata saat mendengar pernyataan cinta dari pria dihadapannya. Ia terkejut karena Sasori tiba-tiba mengatakan hal seperti itu, namun entah kenapa Ia juga merasa senang akan hal itu.

Ia mengangkat tangannya, menggenggam tangan Sasori yang masih berada di pipi nya, "Aku...."

Brakkk

Sakura dan Sasori terkejut karena terdengar suara keributan dari luar kamar. Keduanya reflek menjauh dan langsung membenarkan pakaian Mereka. Kemudian mereka pun memutuskan untuk melihat keadaan diluar.

.

.

.

"KAU JANGAN PERNAH MELAWAN KU!!" Ujar Tora sambil menarik surai gadis yang Ia beli dari pelelangan, "KAU HARUS SADAR AKAN POSISI MU!!"

Tora sama sekali tak menghiraukan rintihan kesakitan dari gadis tersebut.

Sakura yang melihat adegan itupun mengepalkan tangannya, geram. Rasanya Ia ingin langsung menghabisi Pria tersebut, namun Sasori menahannya.

Sasori dan Sakura pun memutuskan untuk menyamar dan duduk tak jauh dari meja milik Tora.

"Tuan, Kita bisa berangkat esok saat matahari terbit." Ucap Seorang anak buah Tora.

Pria itu mengangguk, "siapkan semuanya dan jangan sampai ada yang tertinggal!" Perintah Tora yang dibalas anggukan oleh sang anak buah.

                              ¤○¤○¤                 

Saat ini Itachi sudah sangat dekat dengan gerbang Takigakure. Namun, tiba-tiba saja Zetsu muncul dari bawah tanah dan membawa sebuah berita.

"Shinobi yang membawa gulungan rahasia itu akan berangkat siang ini. Kau harus bergegas untuk merebutnya," menatap pria pemilik mata Sharingan dihadapannya, "dimana kedua patner mu?"

"Sedang mengurus sesuatu." Jawab Itachi singkat.

"Baiklah kalau begitu. Pain ingin Kalian menyelesaikan misi ini secepatnya." Ujar Zetsu sebelum kembali menghilang kedalam tanah.

inopinatum Amor - Sasosaku fanfiction || Akatsuki SakuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang