Lost In Japan : 01

3.9K 472 81
                                    

Pria gila mana yang mengemudi dengan mesin turbo seperti itu di jalanan yang ramai?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pria gila mana yang mengemudi dengan mesin turbo seperti itu di jalanan yang ramai?

Sedari tadi di perjalanan Jeno tak berhenti menjerit dan menangis takala mobil itu menyalip beberapa mobil bermuatan besar di jalanan. Sedangkan sepanjang perjalanan tadi pria di sampingnya itu hanya terus saja memasang wajah datar tanpa ekspresi, seperti mayat hidup yang tak takut apapun, termasuk kematian.

Mobil yang terus melaju dengan kecepatan tinggi itu kini terparkir dengan apik di pekarang sebuah rumah kosong yang seperti sudah tak berpenghuni. Jeno mengatur nafasnya dengan benar, mencoba untuk menepis pikiran buruk di kepalanya bawa banyak kemungkinan kepalanya bisa saja terpenggal di sini dan mati tanpa di ketahui siapapun. Namun air mata sialan itu tak berhenti turun dari pipinya karena ketakutan.
Jeno dengan terpaksa membuka pintu mobil mewah itu, saat pria dengan luka memar di wajahnya menatapnya seram dari arah luar mobil, kakinya yang terasa keram kini ia paksa berjalan dengan tertatih-tatih demi menghampirinya.

Pintu yang semula terkunci itu kini terbuka secara otomatis, Mungkin ini adalah sebuah sulap di zaman moderen. Bagaimana bisa rumah tua dan kusam memiliki ruangan mewah di dalamnya, sudah persis seperti tempat persembunyian para kawanan penjahat kelas kakap.

Bahkan di dalamnya terdapat banyak orang yang tengah asik berjudi, bermain billiard, sambil sesekali menyesap beberapa batang nikotin,  segelas minuman keras dan juga bibir menggiurkan milik para wanita seksi yang mengenakan pakai minim dengan riasan tebal.

Jeno sedikit melirik seseorang yang memiliki perawakan sama dengan orang yang menculiknya tadi, mungkin seperti kembaran.
Tapi yang satu ini sepertinya lebih ramah dari pria di sampingnya, senyumannya sangat manis, bahkan sampai membuat para wanita di sekelilingnya menjerit kesenangan.

"Ongaku o ofu ni shimasu, Koki"
(matikan musiknya, Koki) ucapnya pada seorang pria jangkung, yang sedari tadi tengah asik berkutat dengan alat Dj nya.

Musik yang semula menggema kini berhenti dan membuat keheningan. Sampai seketika semua pasang mata yang semula sedang sibuk dengan urusannya, tiba-tiba memandang Jeno dengan tatapan penasaran dan juga tatapan sinis tak suka.

"Kau membawa siapa lagi kali ini?" tanya Yuta penasaran.

Meski sudah terbiasa melihat adiknya kemari dengan membawa wanita seksi yang berbeda untuk di tiduri. Namun kali ini adiknya sedikit membuat Yuta terheran-heran. tumben sekali Taeyong membawa seorang anak lelaki kemari.

Apakah adiknya sekarang menjadi seorang homo?

"Urus saja urusan mu sendiri sialan, tidak usah sok peduli" Ucap taeyong dingin. Netranya yang sekelam malam itu kini memandang wajah Jeno dengan kesal, lalu menarik tanganya kedalam sebuah ruangan pribadi miliknya yang terletak paling ujung.

Jeno mematung bingung, kakinya kini terasa pegal namun ia tidak boleh sembarangan. Karena netranya tak sengaja menangkap sebuah senjata api yang terletak di atas laci milik pria bajingan ini.

"Aku harus apa?" tanyanya bingung pada dirinya sendiri, sambil sesekali menautkan kedua jari lentiknya dan memasang wajah kesal, yang terlihat imut.

"Aku harus apa?" tanyanya bingung pada dirinya sendiri, sambil sesekali menautkan kedua jari lentiknya dan memasang wajah kesal, yang terlihat imut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namun sepertinya kalimat itu cukup terdengar sampai di telinga Taeyong, yang kini memandang Jeno dengan seringai picik di wajahnya.

"bertelanjanglah, aku sedang ingin mengewe malam ini"

Kalimat itu tentu saja langsung membuat netra sipit Jeno membola kaget.

Sialan, ternyata pria yang menculiknya adalah seorang gay!

"Jaga ucapanmu bangsat, Aku ini tidak gay!" teriaknya kesal.

"lagian semua yang terjadi bar bukan kesalahanku.." cicitnya saat Taeyong berjalan mendekat dengan sebuah senjata api di genggamannya.

"N- NAMANYA HAECHAN!"

"Dia yang memuntahimu, dan memakimu agar tak tumbuh rambut sampai satu masehi! Cari saja dia dan lepaskan aku!" tawar Jeno, sambil Lengannya kini menahan bahu Taeyong, yang semakin mengikis jarak mereka berdua dengan arogan.

"Aku mengingkan mu, bukan pria hitam itu. Sudahlah tidak usah bernegosiasi denganku.. Karena badanmu sekarang, adalah mutlak milik seorang Nakamoto Taeyong."

"Wakarudeshou, Puppy?"
(Kamu mengerti, puppy?)

"Wakarudeshou, Puppy?"(Kamu mengerti, puppy?)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lost In Japan : 01

Kemungkinan chapter selanjutnya sedikit semi mature, udah siap belom nih?

Komen dulu yang banyak dong sama jangan vote terus di setiap chapternya kalo kalian suka! ( • ̀ω•́  )

See you in next chapter!

LOST IN JAPAN [TAENO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang