Jeno dan Taeyong kini sudah sampai di pekarangan rumah yang tampak tak terlalu besar, namun cukup nyaman dengan nuansa berwarna putih dan abu yang elegant.
"apa kau tinggal sendiri disini?"
Tanya taeyong sambil sesekali menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri."Tidak, aku tinggal bersama kakaku.. Tapi dia sedang bekerja di luar kota untuk sebuah proyek besar"
Jeno kini mulai berteriak memanggil ponyo sambil menyiapkan makanan basah dan juga air minum di tempat makan kucing gendut itu. Sampai tak lama kucing itu datang dengan terburu-buru mendusal di kaki Jeno, meminta untuk di manjakan.
Melihat hal itu membuat Taeyong menaikan bahunya jengkel.
"Jelek sekali, buang saja kucing ini.. nanti ku belikan yang baru!" ucap taeyong acuh sambil mendorong kucing itu tak sopan dengan kakinya terus menerus, sampai membuat kucing gendut itu kesal dan mengigit kakinya kencang sambil menggeram."ARGHHHH KUCING GENDUT SIALAN, MENYINGKIR!" teriak Taeyong sambil terus mendorong badan kucing itu menjauh dengan tergesa-gesa dan kesal.
Melihat perkelahian pria besar dan kucing gendut itu membuat Jeno terpingkal geli, membuat kedua mahluk yang tengah bertikai itu kini menatap bingung ke arah Jeno.
"APAA?!"
"MEOWWW?!"
Teriak mereka bersamaan, membuat Jeno yang semula tertawa luwes kini menutup mulutnya dengan cepat dan berjalan ke arah kamar dengan sedikit berlari terburu-buru.
**
Jujur saja kini Jeno sedikit merasa canggung dengan kedua mahluk yang tengah beradu tatapan tajam di hadapannya.
Sudah dua jam perkelahian antara kucing dan manusia ini berlangsung dengan sengit, tidak ada yang mau mengalah.
Padahal setau jeno otak manusia lebih berfungsi lebih baik daripada hewan, namun rasanya yang ia lihat keduanya sama saja.Jeno kini mulai merasa kantuk, jujur saja udara dingin selepas hujan membuat badannya ingin terus berada di dalam selimut.
"aku akan tidur lebih dulu, kalian berdua berdebat saja sampai besok disini!" putus Jeno, ia lalu berjalan ke arah kamar dengan kesal.
Jujur saja, ia amat jengah bagaimana bisa ia tidak di ajak mengobrol oleh Taeyong sedari tadi. Mereka hanya berdiam diri, dengan Taeyong yang tak henti mengejek Ponyo yang terus mengeong membalas beo-an Taeyong dengan raut kesal.
"Dasar kucing gendut, jelek sekali seperti kucing gembel!" ledek Taeyong sambil menjulurkan lidahnya, membuat kucing itu kini memundurkan badanya, berancang-ancang untuk mengigit wajah tampan taeyong.
"Meowww! MEOWWWW.. Meow!?"
"Apa! Tidak terima hah? Maju sini kalau berani!"
"A- AAAAAA KUCING IBLIS!!!"
Jerit Taeyong saat ponyo melompat di depan wajahnya, namun secepat mungkin Taeyong menghindarinya dan cepat berlari ke arah kamar dengan terburu-buru menutup pintu. melompat ke kasur untuk memeluk Jeno.
Jeno yang semula tengah tertidur pulas kini terbangun dengan wajah terkejut dan sedikit kebingungan, yang menggemaskan.
"UHH! T- taee?" tanya Jeno kebingungan
taeyong yang melihat Jeno terbangun dengan wajah terkejut, sontak langsung memeluk badan Jeno erat sambil sesekali mengelus surai hitam lembut itu perlahan, agar Jeno kembali tertidur pulas.
"Tidak ada apa-apa sayang, maaf ya Puppy.. ayo kita tidur" bisik taeyong yang kini memejamkan matanya ikut terlelap, sambil memeluk badan Jeno.
Jadi team yang mana nih?
Team ponyo komen🐈+ vote di bawah!
Team Taeyong komen🌹+ Vote di bawah!
Yaaa.. Sama aja sih :)
INTINYA KOMEN SAMA VOTE LU SEMUA, YANG VOTE DOANG GA KOMEN, JAUH-JAUH DEH.. NGAMBEK NIH GUE GAK DI SUPPORT SAMA READERS! 😡
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST IN JAPAN [TAENO]
Fiksi PenggemarMungkin berkelana ke negeri sakura adalah pilihan yang akan Jeno sesali seumur hidup, karena berkat ulah seorang temannya ia harus berurusan dengan anak seorang yakuza, yang tak sengaja berkelahi dengannya di bar malam itu. Taeyong Dom x Jeno Sub [b...