Jangan lupa vote terlebih dahulu sebelum membaca⚠️
Axel keluar kamar mencari gadis yang ia yakini adalah Catrhrine, Axel membuat kaget seisi masion karena hanya menggunakan handuk yang menutupi bagian bawahnya.
Bisa dibayangkan betapa sexynya Axel sekarang, para maid yang sedang bekerja pun sampai menunda aktifitas mereka melihat tubuh bagian atas tuannya yang terekspos tanpa sehelai kain pun.
Tuan sexy sekaliii
Ah ototnya perutnya, ya tuhan
Rambutnya basah, tampannya bertambah berkali-kali lipat
Axel mendekat kearah para maid membuat semua yang ada disana semakin histeris tapi tidak ia hiraukan, ia hanya fokus mencari Cathrine.
"Apa diantara kalian ada yang melihat Cathrine?" Axel bertanya sambil menatap satu persatu maid yang ada di hadapannya.
"Maaf tuan, Catrhrine itu siapa? disini tidak ada yang bernama Cathrine." Ucap salah satu maid yang masih memegang sapu di tangannya.
"Percuma saya bertanya kepada kalian."
Tanpa aba-aba Axel meninggalkan tempat itu dengan wajah kesalnya.Axel kembali ke dalam kamarnya, mendudukkan diri di ujung ranjang sambil merutuki dirinya.
"LAMA-LAMA AKU BISA GILA CATHRINE!"
"Bukankah memang sudah gila"
Axel menoleh ke arah sumber suara, seorang gadis muncul dari balkon kamarnya. Gadis itu mendekati Axel sementara Axel masih mempertahankan ekspresi kagetnya.
"Catherine kamu nyata?"
Axel tak percaya kekasih idamannya sekarang berada di dunia yang sama, ia bahkan mengedipkan matanya beberapa kali untuk memastikan.
"Ya, kamu sendiri yang menginginkannya bukan?"
Catherine merentangkan kedua tangannya yang langsung di sambut oleh pelukan hangat dari Axel, Axel memejamkan mata kemudian tersenyum di pelukan Cathrine.
"Kamu darimana datangnya?"
Axel bertanya-tanya ia masih binggung dengan semuanya.
"Dari sini" Cathrine menunjuk ranjang tempatnya duduk sekarang.
"Bagaimana bisa kamu muncul dari ranjang ini?" ucap Axel sambil melihat ranjangnya yang empuk.
"Entahlah tapi aku serius."
Axel menatap Cathrine tak henti-hentinya, karena risih akhirnya Cathrine menyuruh Axel untuk pergi memakai baju sementara dirinya ke balkon untuk menghirup udara segar di pagi hari.
🕊️
Karena sekarang weekend jadi Axel menggunakan baju yang lebih santai, kaos berwarna hitam dengan celana coklat selutut.
Axel berjalan mendekati Cathrine yang berada di balkon, Axel baru ingat sebenarnya ia malah buru-buru keluar tadi bahkan tanpa sadar bertelanjang dada. Kenapa tidak terpikirkan olehnya untuk mengecek kamarnya sendiri.
Axel memeluk Cathrine dari belakang dan menenggelamkan wajahnya di ceruk leher gadisnya itu kemudian, menggelengkan wajahnya ke kanan dan kiri membuat Cathrine kegelian.
"Ish Axel hentikan!"
Bukan hanya wajah, sekarang tangan Axel malah meraba-raba dua gundukan milik Cathrine melihat Cathrine diam saja bahkan melamun membuat Axel menghentikan aktivitasnya.
"Kamu tidak keberatan honey?"
"Yes, My boyfriend." Cathrine terbangun dari lamunannya membalikan badannya, mengalungkan tangannya pada leher Axel.
Mereka saling menatap, Axel mengalihkan pandangannya pada bibir ranum milik Cathrine ingin segera mencium dan menghisapnya, Axel mendekatkan wajahnya hanya menyisakan beberapa inci saja kemudian memiringkan kepalanya bersiap untuk mencium bibir Cathrine setelah hampir sampai, suara perut Cathrine menghentikannya.
"A-aku lapar, aku minta maaf sebaiknya kita sarapan dulu ya setelah itu aku berjanji padamu akan memberikan servis terbaik ku."
"Baiklah." Dengan wajah yang sedikit kesal Axel mengangguki ajakan Catherine.
Axel merangkul Cathrine dengan wajah datarnya menuruni tangga menuju meja makan, sesekali melirik Catherine sementara para maid menatap tuannya dan Catherine binggung darimana datangnya wanita tersebut karena para maid tau semalam tuannya tidak kemana-mana bahkan tidak membawa siapapun setelah pulang bekerja.
Di meja makan sudah ada gundukan roti dengan bermacam selai, selain itu beberapa jenis roti kering pun disajikan disana. Catherine mengambil croissant rasa coklat dengan krim putih diatasnya, tapi tidak ada susu hangat untuk Catherine mungkin karena para maid tidak tau akan ada dirinya sarapan bersama Axel.
Melihat hal itu Axel paham ia langsung memerintahkan salah satu maid membuatkan susu dengan tidak sabarnya, kemudian kembali melahap sarapannya.
"Makan yang banyak supaya kamu kuat setelah ini."
Catherine terdiam sejenak dengan kata-kata Axel barusan.
Aku akan mendapat energi yang aku butuhkan 'batinnya
Kemudian melanjutkan sarapannya.
🕊️
Setelah selesai sarapan Axel mengajak Catherine berkeliling masionnya, ia menjelaskan semua ruangan yang ada disana.
Masion Axel hanya berlantai tiga namun sangatlah luas padahal disana ia tinggal sendirian bersama para maid, ia tidak tinggal dengan keluarganya dikarenakan merasa pusing dengan mamanya yang menuntut agar ia cepat menikah ditambah adiknya yang sudah menikah terlebih dahulu.
Bukannya Axel tidak ingin menikah, sebenarnya banyak perempuan yang mendekatinya tapi ia mencintai kekasih yang sekarang nyata di hadapannya.
Setiap hari ia sibukan diri dengan bekerja terkadang ia sampai lupa waktu dan menginap di kantor seperti orang gila kerja.
Setelah mengajak Catherin berkeliling, Axel pergi ke ruang kerjanya karena ada hal penting yang harus ia kerjakan.
Sementara Catherine berada di kamar Axel, Ia sangat bosan hanya berbaring di ranjang. Cathrine melihat ke sekeliling kamar ada lemari besar berwarna abu tua sementara di sampingnya ada lemari yang lebih kecil, Cathrine penasaran dan membukanya ada banyak mainan sexs disana bahkan ada lingerie berwarna merah darah.
"Mengapa dia mengoleksi barang-barang seperti ini? apa dia sering bermain dengan wanita jalang."
Cathrine menyeringai, ide gila muncul di benaknya.
🕊️
"Honey"
"Ya?" Axel menjawab tanpa melihat Catherine, ia masih terfokus pada laptop di hadapannya.
Catherine mendekat ke arah Axel sambil melenggak-lenggok seperti model, Cathrine memeluk Axel dari belakang mengusap-usap dada bidang Axel.
"Aku sedang bekerja honey" Ucap Axel masih terfokus pada laptopnya.
Cathrine berjalan mendekat dan duduk di pangkuan Axel.
Gluk (Susah payah Axel menelan ludah)
Axel masih terpaku melihat tubuh indah Catherine yang hanya dibaluti lingerie koleksinya pantatnya yang sintal menduduki kejantanannya, Dadanya yang besar dan bulat membuat Axel ingin segera memakannya.
"Aku bosan, apa kamu masih ingin bekerja?" Ucap Catherine dengan manjannya.
Bersambung...

KAMU SEDANG MEMBACA
SUCCUBUS (21+) |Hiatus|
RomansaPemuda itu berjalan kearah ranjang dengan raut muka yang lesu dan capek, ia berbaring kemudian menyamankan diri di atas ranjang beberapa menit kemudian terdengar suara dengkuran halus 𝑑𝑖𝑠𝑖𝑛𝑖𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑘𝑢 𝑚𝑢𝑙𝑎𝑖 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖... 💗untuk us...