06

200 194 52
                                    

Beberapa hari ini kegiatan Syadzi sangat padat, mulai dari kegiatan pondok di lanjut dengan kegiatan sekolah mengingat ia saat ini sedang melaksanakan MOS.

Hari ini adalah hari ke lima Syadzi melaksanakan MOS sekolah, dia sangat senang karna sebentar lagi akan terbebas dari tugas gak penting, ribet dan menyiksa itu.

Dia berangkat lebih awal dari biasanya.
Saat sudah merasa siap ia langsung pergi ke kamar Rahma dan Andini untuk menjemput dua sahabatnya itu dan langsung pergi ke sekolah.

Seperti biasa mereka lebih memilih mengelilingi sekolah terlebih dahulu baru masuk ke kelas saat bel sebentar lagi akan berbunyi.

.
.
.

Ruang kelas XI IPA 1 saat ini sedang gaduh seperti pasar, bukan mereka sedang jamkos atau tidak ada guru yang mengajar tapi karna minggu ini sekolah mereka belum belajar efektif.

Kelakuan siswa kelas itupun sangat beragam. Ada yang memainkan gitar sambil bernyanyi, asik membaca novel, take video TikTok, ghibah di pojokan, scroll TikTok dan tidur.

Ahyar lebih memilih diam dan bercerita dengan sahabatnya.

"Ahyar!" Seru seseorang membuat sahabatnya yang tengah asik berbincang seketika terdiam dan mengalihkan pandangan mereka pada gadis yang baru saja datang dan menghampiri mereka.

"Apa?" Tanya Ahyar heran ketika melihat gadis itu datang.

"Ada yang mau gue omongin sama lo,"

"Yaudah omongin aja!" ucapnya santai tanpa mempedulikan ucapan gadis itu.

"Ya gak di sini juga lah," gerutuk gadis itu mulai kesal.

Ahyar pun pergi ke luar kelas di ikuti oleh gadis itu.

"Beberapa hari yang lalu gue nemu kertas ini di kamar gue," ucap gadis itu lalu mengeluarkan kertas dari saku rok abu yang ia kenakan dan menyodorkan kertas yang ia maksud pada pemiliknya.

"Kertas apaan?" Tanya masih tak mempedulikan hal itu.

"Buka aja sendiri gue yakin lo kenal sama tulisan itu," ucapnya kembali.

Ahyar pun membuka kertas tadi dan membacanya, saat membaca isinya cukup membuat ia terkejut karna tertera nama lengkapnya di kertas itu tapi rasa terkejut itu ia sembunyikan di balik wajah datarnya.

"Dasar ceroboh!" batinya kesal mengerutuki kecerobohan Syadzi.

"Terus?" Tanyanya santai seolah ia benar - benar tidak mempedulikan hal itu.

"Terus terus, asal lo tau gara gara kertas itu gue di interogasi kak Hani ketua kamar gue dan gue hampir kena masalah besar. Untung gue jelasin semuanya secara detail dan untungnya juga kak Hani percaya sama apa yang gue jelasin kalo gak bukan cuma gue yang bakal kena masalah tapi lo juga" ucapnya panjang lebar.

"Yaudah sekarangkan semuanya udah lo jelasin," ucap Ahyar benar benar santai.

"Sumpah ya lo bener bener ngeselin banget jadi manusia, andai muka lo biasa aja udah gue cakar habis habisan. Tapi karna muka lo ganteng jadi gue gak mau karna gue takut di gantung hidup hidup sama fans lo," ucap gadis itu sangat emosi.

"Oh ya, lagian lo ngasih kertas itu buat siapa si? Dan sepenting apa sampe lo berani nulis itu padahal lo pengurus pondok, lo gak takut apa kalo kyai tau kelakuan lo itu?" tambahnya lagi.

Saat Ahyar hendak menjawab pertanyaan gadis yang berhasil membuat moodnya seketika hancur, tiba tiba-tiba datang murid kelas 10 yang meminta kunci UKS ke Fahmi selaku wakil ketua PMR.

"Permisi kak, ini benar kelas kak Fahmi?" ujar kelas 10 yang tak mereka tahu namanya.

"Iya bener," ucap Ahyar .

My Life And Your Love (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang