"Oh ini asrama ku sekarang mah?" tanya syadzi
"Iya," jawab mama
"Asrama Sayyidah Khodijah mah?" tanya lagi
"Iya, Kamu Asrama sayyidah khodijah!" perintah mama
"Karna kamu sekarang tingkat SMA jdi di tempatkan di asrama ini. Kamarnya lumayan besar ya? " tanya Sari Resyakila Ahmad
Pasalnya di sini ada 4 asrama putri :
- Asrama Sayyidah Aisah untuk tingkatkan SMP.
- Asrama Sayyidah Khodijah untuk tingkat SMA.
- Asrama Sayyidah Fatimah untuk murid yang sudah lulus sekolah dan memilih mengabdi di pondok.
- Asrama Sayyidah Ameenah untuk santri yang ingin mendapat fasilitas VIP.Masing masing asrama memiliki 12 kamar dan setiap kamar untuk 14 anggota.
"Iya mah sedikit berbeda dengan asramaku dulu,"
"Mungkin kamu bisa sekamar sama Rahma dan Andini!" pinta sari
Oh Iya. Syadzi mempunyai tiga sahabat namanya Rahma Natalia Shadeeva, Andini Kirana Abinama dan Andriani Widya Chandra .
Mereka mondok di sini sejak duduk di bangku SMP jadi sudah saling kenal satu sama lain.
Tapi, Andriani beda satu tingkat dengan mereka jadi bisa di sebut kakak kelasnya sehingga mereka tidak terlalu akrab dengan Andriani.Mereka itu masih saudara dan mereka mempunyai niat baik untuk mondok yaitu agar menjadi anak Sholeh, mandiri, bisa dapet ilmu yang bermanfaat baik untuk dunia maupun akhirat dan yang paling utama mau membanggakan orang tua.
Rahma dan Andini memilih kamar 8 Sayyidah Aisyah tapi di kamar itu sudah full, yang seharusnya kamar tersebut untuk 14 anggota tapi tahun ini berbeda karna banyaknya santri baru yang jumlahnya sangat membludak jadi setiap kamar harus bisa menampung 16 santri.
Yaudah jadinya syadzi yang harus ngalah dan mencari kamar lain.
"Tapi kan mah kamar 8 Sayyidah khodijah itu udah penuh, sasa harus di mana?" rengeknya
Syadzi dan Sari pun mengelilingi asrama Sayyidah Khodijah dari kamar 1 sampai 12 untuk mencari kamar Andriani. Pasalnya sewaktu syadzi duduk di bangku SMP dia juga sekolah dan mondok di tempat ini, hanya saja sewaktu dulu ia di tempatkan di asrama Sayyidah Aisah jadi dia tidak terlalu mengenal asrama Sayyidah Khodijah ini.
Akhirnya Syadzi dan Sari pun menemukan kamar Andriani, ternyata dia kamar 4 Sayyidah khodijah dan mungkin keberuntungannya, ternyata masih kekurangan 1 orang.
Syadzi pun langsung mengambil barang dari kamar 8 Sayyidah khodijah dan mengemasi nya untuk di bawa ke kamar 4 Sayyidah khodijah. Rasanya sangat senang sekali.
"Mah, ayo cepet!" ucap syadzi semangat
"Iya sabar de," jawab mama seperti heran melihat syadzi se semangat itu.
Setelah itu Syadzi dan Sari membereskan barang barang untuk di rapikan ke dalam lemari.
Tak terasa mereka sudah 1 jam di sini, adzan Maghrib pun sudah berkumandang, Syadzi diajak oleh ketua kamarnya untuk berwudhu.
"Syadzi!" sapa Hani seraya menghampirinya
"Iya, kak?" sahutnya seraya tersenyum
"Kita Wudhu yuk, sebentar lagi adzan Maghrib!" ajak Hani
"Oh iya kak." ujarnya kembali
"Mah, Sasa pergi Wudhu dulu ya."
"Iya, sa." ucap mama seraya tersenyum. Lalu melanjutkan kegiatannya
Syadzi pun pergi berwudhu ke WC asrama bersama Hani. Setelah selesai berwudhu syadzi mengenakan mukenah dan berangkat menuju aula bersama Hani untuk mengerjakan shalat maghrib berjamaah.
Setelah selesai mengerjakan shalat berjamaah seorang ustadzah pun memberikan sedikit ceramah kepada santri baru dan santri lama, setelah itu semua murid baru dipanggil oleh ustadzah tersebut untuk berdiri di depan semua santri dan memperkenalkan diri.
Setelah semua murid baru memperkenalkan diri tibalah para pengurus memperkenalkan diri agar santri baru tau siapa namanya dan apa jabatannya..
.
.'Mama Pulang'
Semuanya sudah selesai. Dari mulai mencari kamar, mencari lemari, membereskan lemari, membayar semua biaya masuk, sholat berjamaah dan menitipkan mereka ke ustadzah. Semua sudah di lakukan oleh orang tua mereka dan hal yang mungkin mereka benci ketika orang tua mereka harus pamit pulang dan meninggalkan mereka kembali di pondok ini.
"Ya sudah sa, jika ini yang terbaik untukku, Sasa gak boleh nangis, Don't give up. Alloh with me." Batinnya menguatkan diri.
Setelah kepergian mama. Syadzi, Rahma, Andini pergi menuju kamar 8 Sayyidah khodijah.
Di sana Syadzi hanya bisa membisu tanpa mengeluarkan air mata setetes pun, sedangkan Rahma dan Andini mereka sudah menangis sesenggukan.Syadzi pun akhirnya memutuskan untuk pulang ke kamarnya, Syadzi hanya bisa diam dan membisu karena belum mengenal siapa siapa saat itu.
"De, siapa namanya?" keadaan menjadi hening untuk sementara
"Namaku Syifa Syauqy As-Syadzi Adhinata, kakak boleh panggil aku Syadzi atau Sasa," sahutnya
"Oh, Syadzi. Sempet denger nama kamu tapi kakak gak tau kalo kamu orangnya. Asal dari mana?" ucap Ayu seraya berfikir guna meningkat kembali memori pikirannya
"Oh yah? Kakak dengar dari siapa? Aku dari Denpasar," tanya Syadzi masih sedikit heran
"Kakak denger dari temen sekelas. Jauh banget, saudaranya Andriani ya?"
"Iya aku saudara Andriani." Jawab Syadzi
"Temen sekelas, siapa ya?" batin Syadzi.
Pasalnya dia dari dulu tidak terlalu mengenal santri tingkatan SMA."Sini yuk ikut Ngobrol bareng!" Ajaknya pada Syadzi
"Makasih kak."
"Yaudah kalo kamu udah ngantuk tidur duluan aja! nanti kami nyusul kok." ucap Putri menyarankan
"Iya kak." seraya mengangguk
Syadzi pun tersenyum lalu melangkahkan kakinya ke ranjang dan membaringkan tubuhnya di atas sebuah kasur lalu mulai memejamkan mata.
.
.
."Syadzi... Sa bangun! udah jam 03.41, " ucap seorang gadis cantik yang saat ini menjabat jadi ketua kamarnya nama dia Umi Hani.
"Iya ka," jawabnya masih setengah sadar, lalu menyenderkan punggung di ranjang.
"Ya ampun jam berapa sih ini? Baru jam segini aja udah di bangunin!" Gerutuknya dalam hati
Syadzi baru tersadar dari tidurnya saat perlahan membuka mata, ternyata syadzi ada di pondok. Pantas saja dia harus bangun sepagi segini.
Setelah Syadzi sadar lalu dia pergi ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu dan pergi ke mushola untuk melaksanakan shalat tahajud, Murojaah Alquran bersama dan melaksanakan sholat subuh berjamaah berserta wiridannya.
***
'To be continued'
.
.
.
.
.Sampai sini dulu ya..
Jangan lupa vote dan komen sebanyak banyaknya!!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Life And Your Love (Hiatus)
Novela JuvenilAhyar : "Syadzi... Kamu itu bagaikan kopi" Syadzi : "Bagaikan kopi? Kadang manis kadang pahit gitu? " Ahyar : "Itu kan kopi pada umumnya" Syadzi : "Berarti kalo gak manis sama pahit kadang ada asem, kecut dan asin gitu?" Ahyar : "kamu itu ibara...