Flashback
"Daerheinlocca ini akan kutanamkan dihatinya. Hanya ada beberapa lycan dan vampir yang mengetahui keberadaan benda ini di tanganku. Tetapi... kematianku memalsukan jejak Daerheinlocca. Aku sudah membuat yang palsu. Bakar yang palsu bersama mayatku nanti, pastikan bahwa mereka melihatnya."
Pria tua dengan rambut putih panjang, wajah yang sudah sangat keriput, dipenuhi kumis dan jenggot yang juga putih, terbaring lemas di atas sebuah tempat tidur. Di sisi tempat tidur, seorang pria paruh baya dan seorang wanita hamil memandanginya dengan wajah sedih.
"Ayah... apa kau yakin akan menanamkan pusaka yang begitu berharga bagi dunia kita itu ke dalam tubuh cucumu? Tidakkah bahaya baginya kelak?" tanya si pria berambut cokelat gelap itu. Ptia yang terbaring itu tersenyum.
"Resiko selalu ada. Tetapi sebuah benda berharga selalu memiliki pelindungnya. Dan Daerheinlocca memiliki pelindungnya. Saat benda ini ditanamkan, maka lima tahun setelah itu sang pelindung akan terpilih. Pemimpin terbesar akan menggigit dalam bulan darah yang akan datang. Kau tahu... sang pelindung akan selalu memiliki aroma manis."
Pria itu –Rheindare Braune– memegang tangan pria tua yang terbaring itu. "Kalau memang itu yang terbaik bagi klan Braune, aku serahkan semua padamu, yah," ujarnya pelan. Ia lalu menarik tangan istrinya yang melangkah pelan sambil memegangi pinggangnya untuk menahan beban perutnya yang sudah sangat besar.
Pria tua itu meminta dibantu untuk duduk. Lalu ia meletakkan tangannya di dada kirinya. Dipejamkan matanya yang sudah sangat letih itu,lalu bibirnya bergerak-gerak pelan di balik jenggot putihnya. Rheindare menunggu dengan wajah tegang, begitu juga istrinya. Tak lama, keluarlah seberkas cahaya biru keemasan yang sangat berkilau dari balik telapak tangan pria tua itu. Dan...
"In... indah sekali..." gumam sang istri. Matanya berbinar melihat sebuah permata berwarna bening dengan nyala api berwarna biru menari-nari dalam kungkungannya.
Daerheinlocca.
Sebuah permata yang di ciptakan oleh leluhur para Lycan yaitu suku Neuri yang tinggal di Yunani, tepatnya di bawah gunung Olympus. Permata itu memiliki kekuatan yang sangat dahsyat. Siapa pun pemiliknya, akan menjadikannya seorang mahadiraja. Raja yang menguasai segalanya. Mampu menguasai semua iblis yang ada di dunia. Permata ini diturunkan secara turun-temurun, meski beberapa kali nyaris jatuh ke tangan yang salah. Sekali permata jatuh ke tangan para vampir, dan nyaris memusnahkan peradaban manusia serigala. Tapi akhirnya bisa direbut kembali. Dan sekarang... permata itu adalah milik dari Cezaire Braune –pria tua berambut putih it – yang sebentar lagi diberikan pada cucunya.
"Kemarilah, nak." Pria tua itu melambaikan tangan kanannya yang sangat lemah pada sang menantu, menyuruhnya mendekat."
"Dia akan terlahir berbeda. Dia akan menjadi lycan salju. Perubannya putih dan akan lahir di awal musim dingin seminggu lagi. Dia akan tumbuh menjadi lycan yang sangat cantik... cucuku... Veynicca Elixie Braune. Maafkan aku... hidupmu akan menjadi sulit karena ini. Tapi... jika kau telah menemukan pelindungmu, hidupmu akan bahagia selamanya."
Pria tua itu berkata pelan,tangannya yang tadi memegang permata itu langsung ditempelkannya di perut sang menantu. Sinar biru keemasannya langsung merasuk dan tertanam tepat di hati sang janin.
"Kakek mencintaimu. Kalian berdua... tutup mulut dan jaga dia dengan baik."
************
Valleldafa, The Dark Blackwood
Malam beringsut pelan menuju pagi seiring turunnya embun membasahi dedaunan danmatahari mulai memancarkan cahaya yang keemasan dibalik kemegahan pegunungan Himalaya. Beberapa makhluk pagi mulai menggeliat dan menunjukkan jati dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
blood moon
FantasyKerajaan Valleldafa yang tenang akhirnya mulai diributkan oleh desas - desus kemunculan pusaka para manusia serigala yang telah lama dianggap musnah. Permata Daerheinlocca yang memiliki kekuatan dasyat itu akhirnya mengundang para makhluk kegelapan...