Chapter 5

3.6K 333 99
                                    


**Selamat Membaca**
=====

Setelah mengantarkan gracia ke tempat latihannya shani menuju ke suatu tempat, shani terus saja kepikiran gracia.

Bagaimana caranya shani memutuskan gracia seperti keinginan viny namun shani sendiri tidak ingin kehilangan gracia.

Dua puluh menit berkemudi shani sampai ditempat tujuannnya, shani memencet bel dan kemudian pintu terbuka dari dalam. Shani langsung saja masuk sebelum dipersilahkan.

“Sopan sekali anda bertamu.” Ucap sang pemilik rumah.

“Ci, gue haus nih ambilin minum napa ada tamu juga.”

“Tamu gak diundang loe mah.” Shani hanya mengendikan bahunya.

“Ngerepotin aja sumini.” Gumamnya pelan sangat pelan namun masih bisa didengar oleh shani.

“Ci, gue denger ya loe ngomong apa.” Ucap shani agak berteriak karena orang itu agak jauh ke dapur.

Tidak lama kemudian orang itu datang dengan membawa segelas jus jeruk dan cemilan setoples. Meletakan nya di meja yang langsung disambut shani karena shani memang sangat haus.

“Tumben loe kesini, pacar-pacar loe kemana semua?” Tanya nya pada shani.

“Jadi ci desy gak mau nih nerima gue disini?” Desy memutar bola matanya malas.

“Kalau gue gak terima gak akan gue siapin minum sama cemilan kali shan.”

“Pacar-pacar loe kemana?” Lagi desy bertanya.

“Gracia ada latihan ci, ini gue baru balik dari antar gege latihan. Kalau si viny gue gak tau bodoamat.” Jawab shani santai.

Desy hanya mengangguk kemudian bertanya lagi “Jadi ada apa kesini?”

“Gue bingung ci?”

“Bingung apa? Milih antara viny sama gracia? “

“Iya, kak viny udah ngedesak kapan mutusin gracia. Tapi ci desy tau kan gue cinta nya sama gracia.”

“Ini kesalahan loe dari awal shan, kan gue udah pernah bilang jangan main api. Tapi loe gak dengerin gue kan? Gracia kurang apa shani buat loe sampai loe tega khianatin dia.”

“Kok cici jadi nyalahin gue sih, cici kan tau kenapa gue begini?”

“Gue gak nyalahin loe, gue hanya mau loe sadar kalau selama ini loe salah. Tapi sebagai sahabat loe gue dukung apapun keputusan loe yang penting loe bahagia, tapi ingat shan setelah loe buat keputusan jangan pernah loe sesali kebelakangnya.”

“Jadi menurut cici gue harus pilih siapa?”

“Serius loe nanya gitu ke gue?” Shani mengangguk.

“Gue bilang pilih gracia juga gak akan loe dengerin, gue tau loe pasti pilih viny. Jadi ya percuma loe nanya gue mending loe mandi dulu sana, segerin otak loe sebelum ambil keputusan.”

“Iya Iya ini mau mandi.” Shani beranjak dari duduknya menuju kamar desy.

Desy mendesah pelan agak pusing juga desy menghadapi kisah cinta sahabat nya ini yang menurutnya sangat rumit sekali.

**********

Gracia dan rekan setimnya latihan persiapan pertandingan nya melawan antar kampus. Dan kesempatan ini sangat penting karena akan membawa kampusnya untuk ia harum kan namanya.

Latihan berjalan dengan lancar kini mereka beristirahat melepas lelah, keringat mengucur dimana-mana namun sangat mereka nikmati lelah itu.

“Kak Gre.” Panggil Azizi.

ᴛʜᴇ ᴏɴᴇ ᴀɴᴅ ᴏɴʟʏ (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang