Chapter _ 3

81 20 1
                                    

Shahruhk baru pulang dari lokasi syuting film terbarunya " Baadsyah ". Ia kembali ke apartemennya untuk beristirahat. Ia memang sangat jarang pulang kerumahnya jika sedang sibuk syuting, ia akan pulang sesekali ke mannat untuk melihat anaknya. Ia lebih nyaman diapartemennya yang tak jarang menjadi markas pertemuan dirinya dan kajol. Setelah membersihkan diri, ia langsung rebahan di tempat tidurnya, badannya terasa remuk karena syuting dari pagi. Dia meraih handphonenya untuk memeriksa pesan2 yang masuk karena dia tidak sempat mengeceknya seharian ini. Ada beberapa pesan mengenai pekerjaan , gauri , dan kajol. Dia tersenyum melihat nama kajol dan jarinya langsung membuka pesan darinya. Namun senyumnya langsung hilang dari wajah tampannya.  Dia langsung terduduk diatas kasurnya dan menekan tombol call dan tak lama kemudian terdengar suara kajol ditelinganya dan dia tau dari suaranya bahwa kajol sedang menangis.

Kajol : Hello.

Srk : Aku baru saja membaca pesanmu. Kapan?

Kajol :  .........  24 February

PRANGGGGGG .. Kajol kaget mendengar suara dari barang pecah dan langsung panik dan takut.

Kajol : Shahruhkkk 

PRANKK ... BRUAKKKKK .. kajol menangis makin terisak mendengar suara2 diujung telepon.

Kajol : Shahruhk .. pleaseeee stoppp it ~~

tut .. tut ..  tut ..  tut

Shahruhk memutuskan sambungan telepon tanpa mengucapkan apapun. Ia membanting handphonenya, dan melampiaskan amarahnya dengan memukul kaca didepannya. Ia tidak peduli tangannya terluka dan darah yang mengalir dari tangannya . Disisi lain kajol pun langsung berlari keluar rumah dan bergegas menghubungi manager shahruhk untuk menanyakan keberadaannya. Ia sangat takut terjadi sesuatu dengan shahruhk karena mendengar kabar pernikahannya, ia tau berita tersebut pasti menghancurkan shahruhk.

***

KAJOL POV

Aku menerobos masuk ke unit apartemen dan melihat shahruhk terduduk ditempat tidur dengan alkohol ditangannya. Darah segar masih mengalir dari luka ditangannya tapi shahruhk tampak tidak peduli.

" oh God, what are you doing?" Ucapku sambil berlari menghampirinya dan meraih tangannya yang terluka.

Shahruhk menepis tanganku dan menatapku dengan tajam namun terlihat kekecewaan dan sakit dibalik tatapannya, kemudian dia berdiri berjalan membelakangiku ke arah balkon. Aku tau semarah apapun dia padaku, ia tidak akan pernah membentakku dan lebih memilih diam dan menyakiti dirinya untuk melampiaskan emosi serta kekecewaannya.

" kau tau kads? rasa sakit dari luka ini tak sebanding dengan rasa sakit dihatiku" ucapnya sambil meneguk habis whiski yang berada ditangannya.

"Shahruhk please.. kau tau jika aku bisa memilih, aku juga tidak menginginkan pernikahan ini" ucapku dengan perlahan mendekat dan memeluk tubuhnya dari belakang. Tanganku melingkari perutnya dengan erat, berharap dia bisa kembali tenang.

Shahruhk menghembuskan nafasnya dengan berat, lalu ia menyentuh tanganku dan melepaskannya dari tubuhnya. Dia memutar tubuhnya dan memelukku kemudian mencium keningku dengan lembut.

" Pulanglah kads, aku ingin sendirian saat ini." Ucapnya sembari melepaskan tubuhku, ia berjalan menuju minibar untuk mengisi gelasnya kembali.

Akupun hanya bisa menghembuskan nafas perlahan karena aku tau disaat seperti ini percuma mengajaknya bicara, ia akan memilih diam dan menyendiri ditemani oleh alkohol dan rokok dengan harapan kedua barang sialan itu dapat menghilangkan rasa sakitnya. Tiba-tiba rasa marah merasukiku karena kesal dengan tindakan shahruhk yang seolah-olah hanya dia yang terluka dan sedih. Aku berjalan ke minibar dan mengambil botol whiski dan langsung meneguknya.

" APA YANG SEDANG KAU LAKUKAN KADS?" Teriak shahruhk sambil merampas botol itu dari tanganku dan membantingnya kelantai hingga pecahan botol itu berserakan dilantai.

Rasa panas dan pahit dari alkohol terasa membakar tenggorokan membuatku terbatuk2. Aku menatapnya tajam dan tersenyum sinis.

" Kenapa kau marah? Apa kau pikir hanya kau yang terluka disini? Hanya kau yang ingin lari dari kenyataan dan rasa sakit ini?" Tanyaku padanya, dan dia hanya terdiam mendengar ucapanku.

" Kau tau smua fans kita mengatakan bahwa kita itu twin flames, jadi bukankah sudah sewajarnya kita saling berbagi baik itu perasaan, kebahagiaan, kesedihan bahkan ..." ucapku terpotong sambil berjalan mendekatinya melewati pecahan kaca

" luka " lanjutku sambil meringis saat pecahan kaca menembus telapak kakiku dan darah segar mengalir.

" KAJOL " shahruhk berteriak dengan panik.



LOVE, FAITH AND HOPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang