Jangan lupa Voment ya...
Makasih...
😉😉😉>>>♢♢♢<<<
.
.
."Nidaaaa... sayang... ini ada bang Gibran nak... cepet sini..." teriak Mayang dari ruang tamu. Nida yang sedang nonton drakor di kamarnya segera bangun dan meluncur ke ruang tamu untuk menyambut kakak sepupu satu satunya yang amat memanjakan Nida.
Gibran adalah anak dari kakaknya Agung, ia sudah sukses dengan kariernya diluar negeri. Dan kini, ia sedang liburan atau malah pulang dan menetap di Indonesia lagi. Entahlah... Nida tidak tahu.
"Bang Agiiibbb..." teriak Nida manja sambil berlari untuk memeluk kakak sepupunya itu, Ia bergelantung manja pada Gibran. Rasanya sudah hampir satu tahun Gibran tidak pulang ke Indonesia yang katanya di sana ia sedang sibuk mengurus proyeknya.
"Waaahhh... lo tambah berat aja sih Daul...?!" Kata Gibran yang tidak siap dengan serangan tiba tiba Nida.
"Hehe... BB gue naik 10 kilo bang setahun ini..." canda Nida.
"Beneran 10 kilo apa cuma 10 ons...??" Goda Gibran sambil tertawa dan membawa Nida menuju kamarnya dengan masih Nida berada di gendongan Gibran.
"Gue baru pulang, badan gue juga lengket banget, numpang mandi ya..." kata Gibran.
"Boleh... tapi nanti jalan jalan buat nipisin isi dompet bang Agib ya..." pinta Nida manja pada Gibran.
Sudah biasa Nida meminta jatah jalan jalan kalau Gibran pulang ke Indonesia, dan Gibran juga tidak pernah mempermasalahkan itu semua. Ia yang memang tidak punya adik, membuatnya ingin selalu memanjakan Nida dan menganggapnya seperti adik kandung saja.
"Nida... turun dulu dong... itu kasihan bang Gibrannya nanti keberatan bawa kamu sambil naik tangga..." peringati Mayang yang melihat kelakuan anaknya tidak pernah berubah kalau sama Gibran.
"Nggak apa apa bunda... Nida ringan kok, nggak berat.." Gibran menjawabnya lebih dulu sebelum Nida yang menjawabnya.
"Kebiasaan kamu suka manjain dia, jadinya keterusan tuh..." kata Mayang menasehati.
"Nggak apa apa bun, buat adek sendiri ini... kan kita juga jarang ketemu..." Gibran masih saja membela Nida didepan Mayang.
"Ya sudahlah terserah kalian... bunda bingung..." akhiri Mayang mengalah sambil berjalan menuju dapur.
Nida hanya menikmati percakapan Gibran dengan Mayang. Gibran selalu membelanya kalau Mayang berbeda pendapat dengan Nida. Contohnya ya seperti tadi.
Dan bagi Gibran sudah biasa memanggil Mayang dengan sebutan bunda seperti Nida. Begitu juga dengan Nida yang memanggil orang tua Gibrang dengan panggilan yang sama seperti saat Gibran memanggil mereka.
"Ibu sama Ayah nggak pulang bang...??" Tanya Nida saat mereka sudah sampai di kamar Nida.
"Nanti katanya nyusul kesini... rencanya kita mau netap di Indonesia Da, abang udah capek di luar negeri, ibu sama ayah juga katanya kangen tinggal disini lagi..." cerita Gibran sambil tiduran di busa empuk milik Nida. Nida pun menyusul, ia juga ikut tiduran di samping Gibran.
KAMU SEDANG MEMBACA
NIKAH KONTRAK
General FictionNidaul Aufa, seorang wanita berusia 23 tahun yang akrab di panggil Nida itu harus merelakan hidupnya untuk menjalani kontrak sebagai Istri dari Boss nya sendiri Iqbal Permadi. Bagaimanakah kisah mereka...?? Kuy... Simak ceritanya di sini ya... 😉😉😉