8.persiapan

653 75 3
                                    

Heeseung dan Dongpyo masih betah di taman belakang Ditemani dengan secangkir teh dan kue kering yang baragam.

"Woi cill,lo tau gak ini zaman apa tahun berapa gitu tau gak cill?" Tanya Dongpyo mulai berfikir ini tahun berapa.

"Gak,gw gak menyimak pelajaran nya pak Samsul yang digantikan pak Jamal"santai heeseung meminum sedikit teh nya.

"Oh iya yah...tapi sekarang gw menyesal ANJIR!" Teriak Dongpyo diakhir membuat heeseung yang lagi minum pun tersedak sambil memukul Dongpyo.

Plakk

Brakk

"ANJIRRRR...bokong montok gw" teriak kesakitan Dongpyo pasca terjatuh dari kursinya yang disampingnya ada heeseung yang ngakak.

"Bantuin monyet gw sumpain banyak anak Lo,tau rasa!!" Dongpyo yang kesal menendang kaki kursi heeseung membuat mereka jatuh bertindihan.

"Adohh...Lo petakilan amat sih kek bocah prikk tau gak!" Heeseung bangkit dari jatuhnya lalu kembali duduk tanpa menghiraukan Dongpyo 

"Woi nyet,kakak-kakak Lo kok kek  itu sih bikin geli,mana bajunya disengaja terbuka dibagian atas lagi"

"Sih mana gw tau gw kan 🐟 "

"Idih..."

"Oh iya,gw cuman mau bilang waspada yaa sama kakak gw Seung...mereka punya niat jahat kesini bukan hanya mau mengundang aja hati-hati ya? Soal nya kalo Lo mati gak ada teman gw" kata Dongpyo serius dengan wajah tengil di akhir.

"Contoh nya mereka mau apa emang?"tanya Heeseung kurang mengerti

"Susah amat sih,tinggal bilang iya aja mudah kan...tapi menurut gw sih mereka mau rebut calon suami Lo kayak di Indosi*r mana tau Lo habis di rebut dua calon suami Lo,Lo hanya nangis doang kan?" Tanya Dongpyo

"Hmm...mencurigakan kek nya gw tau dah siapa yang mau di ambil dua cewek gatel itu" dengan wajah serius heeseung memikirkan kata kata Dongpyo.

"Kamuuu...gatel gatel gatel bukan kah kau sudah berpunyaaaaaaa
...aaaaa~~~~" nyanyian Dongpyo yang terdengar sampai kedalam istana yang membuat mereka yang serius jadi kesal kepada sang penyanyi dangdut Abal Abal.

"Heh!,Lo kalo nyanyi jangan kaya mau ajak gelud dong kedengaran sampai kedalam" amuk heeseung mendengar nyanyian Dongpyo














Sedangkan didalam kerajaan yang lebih tepat diruangan pertemua resmi,mereka yang ada didalam berkerut heran mendengar nyanyian putri wonie Karna baru ini mereka mendengar lagu aneh itu.

"Siapa sih yang nyanyi buat kesal!" Kesal jungwon hampir mengrebak meja kaca didepan nya.

"Putri wonie,dari suara nya aja udah kenal tapi kok suaranya lebih kecempreng dan dipaksakan" jawab Jake ke jungwon yang sudah mau berdiri.

"Ayo kita susul " ucap Jay berdiri dari duduk nya langsung berjalan dengan santai ketaman belakang kerajaan.

Mereka semua pergi ke arah ketaman belakang masih dengan ditempeli dua cewek itu padahal mereka semua sengaja mengabaikan tapi masih di ikuti mereka dengan setia menempeli lengan Jake dan Niki.

Saat mereka sampai di taman kerajaan mereka semua dibuat heran karna melihat heeseung dan putri wonie saling pukul di rumput hijau taman,Tampa menghiraukan dayang dan pengawal yang berusaha memisahkan heeseung dan wonie berakhir kena tendang salah satu dari mereka berdua

"Hei! Hentikan CEPAT kalian mau tidur disitu hah?!" Kesal Niki melepaskan tangan Sherin yang memeluk lengan nya dan menyusul kearah heeseung dan wonie yang saling pukul

" Ayo pukull heeseung lebih keras!! "Teriak suno dan jungwon mendukung dari tempat yang mendapat pukulan lengan dari Jake yang kesal dengan mereka.

Jederrr

Suara petir yang terdengar dari langit dan perlahan lahan berubah menjadi mendung perlahan-lahan menurunkan hujan.

"WAHhh...HUJAN" seru kegirangan dari heeseung dan wonie yang sekarang melompat-lompat seperti anak kecil.

Semua pangeran dan mereka yang sisanya pergi ketempat berteduh di tempat heeseung dan wonie minum teh tadi,melihat heeseung dan wonie yang mereka kenal itu tidak akrab padahal mereka tadi baru saja saling pukul sekarang sudah melompat bersama sama di bawah guyuran hujan.

"Mereka memang aneh" lirih Tria disamping Jake dan masih bisa didengar mereka yang disana dengan jelas

"Kau benar kak tadi aku mendengar mereka menyebut diri sendir 'lo' sama 'gw' kaya nama spesial satu sama lain" kata Sherin yang membuat  pangeran yang mendengar mereka cemburu dan jiwa posesif mereka perlahan keluar.

Sunghoon dan suno beranjak dari duduk mereka berjalan keluar dari tempat berteduh ke arah heeseung yang masih melompat lompat girang dengan wonie atau Dongpyo di tengah tengah taman.

"Kalian berhenti sekarang" tekan suno dengan nada dingin dan tegas yang belum pernah didengar heeseung dan wonie.

Yang membuat mereka berdua tiba-tiba berhenti dan menatap suno dan sunghoon yang sudah berdiri tegak di belakang dengan baju sudah basah seperti mereka

"K-kalian k-kenapa?" Tanya gugup heeseung saat merasakan aura dominan dari suno.

"Ayo bajumu sudah basah semua" ajak Sunghoon menarik tangan heeseung dengan sedikit kasar dan berbalik melihat kearah wonie yang juga sama basah nya seperti heeseung " dan untuk mu putri silahkan ikuti dayang yang ada disana untuk kekamar mu" datar Sunghoon lalu lanjut berjalan kedalam kerajaan.

"Aku takut hiks...wonie tolong aku" batin heeseung sambil melihat kearah belakang dimana wonie sudah diajak kedua saudaranya dengan payung.

"Lihat jalan mu heeseung" kata Sunghoon yang mendengar batin heeseung.

"Maaf"

"Untuk apa?" Tanya Sunghoon menoleh kearah heeseung yang sudah menunjukan kepalanya.

"Maaf hiks...jangan marah aku takut hiks" tangis heeseung pecah karna masih membayangkan nada dingin Sunghoon dan suno

"Jangan menangis...kau jelek kalo menangis heeseung-a " nada lembut Sunghoon sambil menghapus air mata dipipi gembul dan putih milik heeseung

"Ja-jangan marah lagi yaa? Aku takut hiks" lirih heeseung dan langsung dipeluk Sunghoon menghiraukan bahwa bajunya nanti basah.

Cupp

Ciuman diawali Sunghoon hanya menempel saja membuat heeseung terkejut dan perlahan lahan Sunghoon melumat bibir Atas dan bawah dengan bergantian

"Eunghh~"lenguh heeseung sambil menepuk dada bidang Sunghoon .

"Jangan nangis lagi,aku bencin melihat air mata mu" lembut Sunghoon mengelus seksual bibir bawah heeseung yang bengkak Dengan warna pink yang mencolok.

"Kau mengambil ciuman pertama ku!" Kesal heeseung tapi tidak melepas pelukan Sunghoon di pinggang ramping nya


















CASTEL (Allxseung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang