PERTAMA

17 2 0
                                    

Hai Aksa disini ada yang membaca?ayo baca cerita ku dan tinggalkan jejak pada cerita ku💗
.
.
.
.

Siang berganti sore pun sore berganti malam, sesuai dengan apa yang dibilang dari awal rumah aca mengadakan acara untuk penyambutan pergantian tahun 23, saat ini didepan rumah aca sudah sangat ramai akan saudara aca.

"Ardiii tolong bantu acara!!!" Teriak aca kepada sang adik sepupu.

Ardi yang merasa terpanggil segera menghampiri sang kakak sepupu. "Apa sih kak mau dibantu apa?" Ucap Ardi.

"Bantu aca bawa piring kedepan dong, aca mau bawa bumbu ini ke papa" Ucap aca sembari menunjuk piring yang tengah tergeletak diatas meja. Dengan senang hati Ardi membantu sang kakak.

"Aduh dendra jangan ganggu kakak dong, kakak lagi bawa bumbu nih kalo tumpah nanti kena marah mama" Kesal aca ketika sang adik laki-laki nya yang bernama dendra mengganggu nya.

Acara terus berlangsung dengan diiringi cekcok setiap orang yang ada di sana. Ketika yang lain tengah sibuk aca dengan perasaan sedih duduk di kursi dekat tembok, Ardi yang melihat aca duduk sendirian dengan wajah yang sedih pun menghampiri aca.

"Kak ? Kenapa murung gitu?" Tanya Ardi kepada aca.

Aca yang awalnya melamun pun seketika terlonjak kaget mendengar pertanyaan dadakan dari Ardi. "Kakak kepikiran sesuatu di" Jawab aca.

"Kepikiran apa kak? Coba bilang sama Ardi siapa tau kan Ardi bisa bantu" Ucap Ardi.

"Coba aja putra bisa diajak kesini pasti suasana tambah rame" Ucap aca yang hampir mengeluarkan air matanya karena merasa sedih karena putra tidak dapat hadir ke acara hari ini.

"Kenapa gak diajak aja kak" Saran Ardi.

"Kan kamu tau kalo mama sama papa gak suka sama putra karena pergaulan putra di" Jawab aca kembali. Tak bisa menahan rasa sedihnya akhirnya aca pun mengeluarkan tangisannya.

"Padahal putra itu gak seburuk yang mama kira, putra itu kaya gitu bukan tanpa sebab, tapi kenapa mereka salah tanggap sih" Ucap aca sambil berusaha menangkan tangisannya.

Ardi yang mendengar sang kakak menangis pun hanya bisa mendengarkan dan menenangkan dengan cara mengelus punggung nya. "Yaudah kak sabar mungkin emang belum bisa kakak sama putra diterima" Ucap ardi menenangkan.

Di lain sisi seluruh orang tengah sibuk menyiapkan berbagai hidangan, papa dan para lelaki lainnya yang sibuk membakar bakaran, lalu para perempuan yang sibuk dengan kegiatan masing-masing.

Detik berganti menit dan menit berganti jam, tak terasa tinggal hitungan menit lagi tahun akan berganti.

"Aca, Ardi kesini kalian ini kenapa menyindiri ayo kumpul!!!" Teriak sang papa kepada mereka berdua. Sang empunya nama pun segera menghampiri arah suara tersebut.

Kini mereka tengah duduk berkumpul ditengah-tengah halaman sambil menunggu jam 00.00 untuk menyaksikan meriahnya pergantian tahun.

"Ayo makan, sambil nunggu kembang api dihidupin" Ucap dendra yang sudah sangat antusias untuk makan.

"Kamu ini den udah kaya orang kelaparan saja" Jawab mama dendra.

12 Moon in 23 ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang