Hai Aksa disini ada yang membaca?ayo baca cerita ku dan tinggalkan jejak pada cerita ku💗
.
.
.
.
"Lanta, aca kenyang tapi jajan aca masih banyak" Ucap aca kepada lanta."Mangkanya jangan banyak-banyak jajannya aca, lo tu suka banget ngebuang-buang makanan" Jawab lanta.
Setelah membeli makanan tadi, kedua gadis itu saat ini tengah duduk di pinggir taman yang dekat dengan para penjual makanan.
"Maaf lanta, gue khilaf" Ucap aca. "Tapi aca tau, aca harus kasih makanan ini ke siapa" Lanjut aca lalu meninggalkan lanta sendirian, dengan makanan ditangannya.
Lanta yang melihat aca pergi pun, hanya diam tanpa minat menyusul aca yang berlari entah kemana.
***
"Putra! Aca bawa makanan putra mau tidak?" Teriak aca kepada putra yang berada pada tempat yang sama persis saat awal mereka bertemu.
Putra yang mendengarkan ucapan aca pun lantas menghampiri aca yang sedang berdiri tak jauh darinya, menyuruh aca menghampirinya pun tidak mungkin aca mau, karena putra tau kalau aca takut dengan teman-teman nya.
"Kenapa?. Gak habis?. Mangkanya jangan kebiasaan khilaf tu mata." Ucap putra dengan jengah melihat tingkah aca.
"Ya udah sih kan, yang penting gak kebuang selagi ada putra." ucap aca dengan menyengir kuda.
"Kebiasaan banget, yaudah sini buat gua aja, besok-besok lagi jangan kebiasaan aca." Ucap putra sambil mengambil makanan yang diberikan oleh aca. "Yaudah gue gabung lagi ya, sama teman gue." lanjut putra.
Aca pun hanya menganggukkan kepalanya, setelahnya ia berlalu begitu saja dari hadapan putra.
Setelah aca pergi, putra pun menghampiri temannya yang sejak tadi melihat mereka berbicara berdua.
"Wih. Dibawain apaan tuh." Ucap Deon.
"Nih. Makan dari aca, biasa jajan tapi gak dimakan." Ucap putra sambil memberikan makannya kepada Deon.
"Gila. Dia makan seberapa banyak anjay, ni jajan gak ada kurangnya" Ucap deon.
"Itu makan belum disentuh sama aca. Gak mungkin juga aca kasih makan bekas dia ke gue atau ke lo pada." Ucap putra menjelaskan kepada mereka.
"Oh ya put. Gue waktu itu liat aca deket sama cowok deh, siapa tu?." Tanya agas.
"Paling juga Faiq, dia kan deket sama cowok tapi ya gitu dijadiin bonekanya tu cowok." Ucap putra.
"Lo gak kasih dia put?. Atau lo peringatin tu cowok?." Ucap Agas.
"Udah lah suka-suka aca. Gue udah sering kasih tau dia buat jauhin tu cowok, tapi masih aja dia deket sama tu cowok. Muak banget gue, dari pada gue sama aca berantem mending gue biarin." Ucap putra.
Deon yang asik dengan makanannya, pun diam menyimak obrolan antara putra dan agas. "Tapi kasian anjir si aca kalo digituin cowok." Ucap agas.
"Biarin yang penting gue udah kasih dia peringatan buat jauhin tu cowok tapi, tetep aja kan, dia nerima tu cowok waktu tu cowok balik ke dia. Gue udah muak banget ngomongin aca." Ucap putra berusaha menjelaskan kepada dua temannya.
"Iya juga sih. Kalo anak nya gak bisa dikasih tau kita yang nyaranin juga lama-lama kesel lah." Sahut deon membenarkan ucapan putra.
***
"Dari mana ca?." Tanya lanta kepada aca ketika aca sudah kembali ke hadapannya.
"Aca tadi habis ngasih makanannya ke putra. Kan makanan aca tadi masih banyak yang utuh terus belum kesentuh, mubazir kalo dibuang. Jadi aca kasih ke putra." Ucap aca menjelaskan kepada lanta.
"Mangkanya gak usah banyak-banyak jajan tu, diporsir sesuai diri aja." Ucap lanta kepada aca.
Aca yang mendengarkan ucapan lanta pun hanya bisa menganggukkan kepalanya sembari berkata maaf. "Lo kapan masuk sekolah ca?." Tanya lanta.
"Tanggal 4, aca mulai sekolah lagi." Jawab aca.
"Bentar lagi ya?." Aca pun hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban atas pertanyaan lanta.
"Gue pulang tanggal 5 ca." Ucap lanta.
"Kok cepet banget?, kan kita belum lama mainnya!." Ucap aca.
"Gak papa lain kali kita main lagi, yang penting kita udah ketemu kan?." Jawab lanta.
Setelahnya aca tak menjawab ucapan lanta, saat ini mereka duduk dengan keheningan lantaran bingung ingin membicarakan apa.
"Lan. Aca takut mau sekolah, takut ketemu orang-orang hehe." ucap aca setelah lama dalam keheningan.
"Ca?. Masih keinget yang dulu?." Tanya alanta.
Aca pun menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. "Aca. Pasti bisa buat gak inget hal itu kalau disekolah, lo gak boleh terus-terusan takut, dikit lagi lo bisa keluar dari sekolah itu dan sedikit lagi lo gak akan ketemu sama orang-orang sana jadi lawan ya sekali lagi." Ucap lanta menenangkan aca.
"Tapi lan-". "Sttt gak boleh pesimis oke aca yang gue kenal gak gini, banyak badai yang udah dilewatin dan lo bisa kan? Sekarang badai itu datang lagi, kalo kemarin lo bisa sekarang lo bisa. Ada teman lo yang lain yang bakalan buat lo lupa sama kejadian itu." Ucap lanta memotong perkataan aca.
"Lanta, aca bakalan buktiin kalo aca bisa, lanta bener gak mungkin Allah bawa aca sampe dititik ini kalo bukan buat tunjukin ke aca kalo ada hal indah yang nunggu, badai kali ini, takut kali ini, sakit kali ini, aca bakalan lawan lagi, makasih ya lanta udah kenal sama aca, kalau yang kemarin aca lewatin badainya sendiri kali ini ada lanta yang temanin." Ucap aca sambil tersenyum kepada lanta.
"Ya aca. Gue bangga banget sama lo, awal perkenalan yang awalnya lo merasa kesepian sekarang lo bisa dititik ini sendiri tanpa siapaun tapi, lo kuat dan tunjukkin ke gue kalo lo bisa okey. I'm proud of you sayang." Ucap lanta lalu memeluk aca yang sedang menangis dengan erat.
Setelah berpelukkan akhirnya, aca dan lanta pun memutuskan untuk pulang ke rumah karena memang hari sudah mulai gelap.
***
The last topik hh.
Halooo gays welcome to the 12 moon in 23.
Cerita yang menceritakan tentang susah senangnya di tahun 23 So ayo baca dan beri aku semangat dengan bintang dan komentar mu.Koreksi segala kesalahan yang ada juga.
Jangan lupa follow akun sosial media author ya. Mungkin di part kali ini sedikit bosen but aku butuh semangat kaliannn.Instagram : Delstna
_urfavaksaraTiktok : _Urfavaksara
PurpleeeeeeSalam hangat dariku
Deyyyy
KAMU SEDANG MEMBACA
12 Moon in 23 ( On Going )
Teen Fiction[Ayo difollow sebelum dibaca] "ACA!! APA YANG UDAH LO LAKUIN HAH!! LO GILA APA GIMANA, INI OBAT CA LO MINUM OBAT INI SAMPE 3 STRIP LO MAU MATI? MAU OVERDOSIS? GAK USAH GILA!!!" Bentak putra kepada aca saat mengetahui bahwa aca meminum obat untuk men...